Mohon tunggu...
Winda Agustin
Winda Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Tasawuf Islam

27 November 2023   13:36 Diperbarui: 27 November 2023   13:42 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

C.Pada Masa Tabi'in

Pada masa Tabi'in, ajaran kaum sufi tetap berfokus pada aspek moral dan pembinaan jiwa untuk membersihkannya dari pengaruh dunia. Menurut Al-Taftazani, pada akhir abad kedua Hijriah, istilah "sufi" belum sepenuhnya diterapkan pada mereka, dan baru pada abad ketiga muncul sebagai aliran yang lebih terstruktur.

Beberapa tokoh sufi pada abad pertama dan kedua Hijriah antara lain:

1. Al-Hasan Al-Bashri, seorang ulama sufi yang belajar dari Imam Khudzaifah bin Yaman.

2. Sufyan bin Sa'id Ats-Tsuri, murid Hasan al-Bashri, ahli tasawuf dan juga memiliki keahlian dalam berbagai ilmu Islam.

Pada umumnya, tasawuf pada abad pertama dan kedua Hijriah menekankan ketenangan, kesederhanaan, ibadah intensif, dan pengingat Allah secara berlebihan. Motivasi utamanya adalah rasa takut kepada Allah, namun di akhir abad kedua Hijriah, motif cinta kepada Allah juga muncul.

Pada abad ketiga, tasawuf mengalami perkembangan lebih cepat, dengan kota-kota besar seperti Baghdad, Khurasan, dan Mesir menjadi pusat kegiatan tasawuf. Tokoh-tokoh seperti Musa Al-Anshary, Abu Hamid bin Muhammad Ar-Rubazy, dan Abu Ali Muhammad bin Abdi Wahhab As-Saqafy memainkan peran penting dalam mengajarkan tasawuf dan mengembangkan ajarannya di berbagai wilayah.

Pada masa ini, tasawuf mulai menunjukkan analisis mendalam terutama di wilayah Khurasan, menjadi lebih teoretis, dan mengembangkan konsep-konsep baru seperti moralitas, jiwa, perjalanan spiritual, tingkatan dan keadaan, makrifat, tauhid, fana', penyatuan, dan hulul. Abad ketiga dapat dianggap sebagai awal perkembangan ilmu tasawuf dalam pengertian yang lebih luas.

D.Pada Masa Penyebaran Tasawuf Akhlaqi

Pada masa penyebaran tasawuf akhlaqi, aliran tasawuf semacam itu muncul kembali pada pribadi-pribadi sufi yang juga filsuf pada abad keenam dan setelahnya. Namun, aliran tasawuf semifikilosofis berakhir pada abad ke-5 karena keberhasilan teologi Ahlus Sunnah wal Jama'a, terutama melalui karya Abu al-Hasan al-Ashari.

Sejak abad ketiga Hijriyah, para sufi mulai menitikberatkan perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan jiwa dan tingkah laku. Perkembangan doktrin dan praktik sufi ditandai dengan usaha mempertahankan moralitas di tengah dekadensi moral. Tasawuf berkembang menjadi ilmu etika agama atau ilmu etika agama di negara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun