Mohon tunggu...
Winda Arisukma
Winda Arisukma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa, dan tidak materialistis semata-mata semuanya untuk ibadah. amin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepenggal Cerita KKN

27 Juni 2015   11:18 Diperbarui: 27 Juni 2015   11:44 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mewarnai merupakan salah satu kesenangan dari anak-anak. Selama belajar dikampus bergelut dengan anak-anak remaja bahkan menuju dewasa membuat aku jadi jarang bekumpul dengan anak-anak. Berkumpul dengan anak-anak merupakan suatu kesenangan tersendiri mengajari mereka mewarnai dan mengajari mereka menari dan menyanyi itu sangat menyenangkan. Tapi ada pengecualian kalau anak-anaknya itu bandel dan susah untuk di kendalikan wah bisa pucing pala berbie.

Ini pengalamanku selama kuliah kerja nyata yang berlangsung selama 2 bulan. Banyak kenangan yan bisa dijadikan pelajaran bagi saya terutama dan semoga teman-teman kelompok. Selama dua bulan penuh dengan tekanan dan pemikiran karena memang kita sebagai mahasiswa KKN harus bisa berfikir kreatif dan praktis dimana bisa membantu masyarakat untuk menghidupkan keorganisasian dalam masyarakat dan juga kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya. Menurut saya selama 2 bulan ini anak-anaklah yang setia menemani kita selama dilapangan.

Membantu memeriahkan kegiatan  yang kita agendakan dan semoga saja dapat bermanfaat bagi mereka dan membantu perkembangan dan meningkatkan nilai akademik mereka. Bimbingan belajar, pelatihan-pelatihan dan perlombaan-perlombaan merupakan agenda yang sering kita adakan tapi diluar 3 agenda itu banyak agenda-agenda yang kita ikuti agenda dari masyarkat. Misalnya membantu mengajar anak-anak PAUD, membantu pelaksanaan posyandu, membantu pelaksanaan pengajian pada setiap minggu pagi dan msaih banyak lainnya. Keluh kesah, senang sedih, jengkel dan marah selalu mewarnai kelompok kita. Perbedaan pendapat, dan emosi yang sering berubah-rubah merupakan salah satu warna dari KKN Kami. Namanya juga banayak manusia dan banyak juga pemikirannya dan itu adalah suatu yang wajar selama itu bisa di pecahkan dan diambil titik temunya.

Keluarga baru selama KKN memang harus rela untuk mengesampingkan urusan pribadi dan bergabung bersama kelompok untuk merealisasikan program yang sudah di setujui oleh kampus dan akan diminta pertanggungjawabannya berupa laporan rekapitulasi kegiatan KKN. Anak-anak di desa kami memang luamayan unik dan beraneka ragam latar belakang. Posko kami ada dimasjid dimana pusat kegitan kami ada dimasjid, baik itu bimbel, mengajarkan anak-anak tentang keterampilan, rapat dan semua kegiatan yang bisa kami laksanakan dalam ruangan yaitu di dalam masjid. Beruntungnya kami, masjid yang kami tinggali itu ada 2 lantai dimana lantai dasar digunakan untuk aktifitas ibadah dan lantai 2 dapat digunakan untuk aktifitas belajar dan lain-lain selama tidak mengganggu ketenagnan warga sekitar.

Banyak pengalaman yang kami dapat, kritik dan saran banyak masuk ketelinga kami. Namanya juga hidup dalam bermasyarakat pandangan masyarakat dan kami berbeda itu biasa. Ada suatu cerita dimana ini merupakan kesalahan dari kami, ada salah satu anggota kelompok kami senang bermain gitar dan bernyanyi, nah disaat waktu istirahat mereka menghabiskan waktu untuk bernyanyi dan tiba-tiba kami mendapat teguran dari pengurus masjid. Waahhh ini suatu pengalaman yang tidak pernah terlupakan. Pengurus masjid mengirim sms kesalah satu no teman kami, saya lupa bagaimana isi smsnya tapi pada intinya beliau menegur bahwa ini masjid mas bukan gereja. Setelah itu kami tidak pernah lagi bermain gitar dan berusaha untuk tidak membuat keributan dimasjid karena masjid adalah rumah allah yang digunakan untuk beribadah.

Berbicara tentang anak-anak yang senang mewarnai saya salut untuk anak-anak PAUD desa kami yang mana mereka rajin datang ke PAUD untuk mendapatkan pelajaran seputar pendidikan untuk anak PAUD. Suatu yang mengasyikkan mengajarkan kepada mereka bagaimana menggambar, mewarnai dan membuat kerjainan tangan yang sederhana tapi membutuhkan pemikiran yang kreatif. Tidak gampang lo berpikir kreatif karena memang kalau tidak terbiasa akan kehabisan ide untuk mengajar mereka. Itulah yang saya alami. Saya bingung mau mengajarkan mereka apa, menari sudah , mewarnai sudah, menggambar sudah dan membuat kerjainan tangan sudah padahal hal-hal tersebut bisa dikembangkan. Karena saya jarang mendidik anak-anak PAUD jadi saya bingung untuk mengembangkan metode pembelajaran itu. Mengajar anak usia dini sangat penting karena akan mendidik karakter anak dan menjadikan anak lebih kreatif lagi  saat dia sudah tumbuh menjadi anak-anak dan bergaul dengan sesamanaya.

Yaaa begitu deh warna-warni pengalaman KKN dan msih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang memberikan kesan kepada kami baik itu kesan yang menyedihakn maupun kesan yang menyenangkan bagi kami semangat teman-teman KKN terimakasih waktunya selama 2 bulan ini semoga gak lupa sama saya hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun