Mohon tunggu...
winda ikariyani
winda ikariyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan siapa-siapa

Proses belajar tidak pernah berhenti sampai nafas ini berhenti

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan, dan Aku Tetap Kering (Bagian1)

13 November 2021   22:19 Diperbarui: 13 November 2021   22:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Bagian 1

"Dalamnya hati manusia kita (manusia) tak pernah bisa menjejaki dasarnya."

-winda ika-

Air itu mengalir. Biarkan ia mencari jalan. Di mana tempat yang ia kenai akan hidup. Bila ia lama-lama menggenang maka akan tercemar. Tak perlu dibendung berkepanjangan, cukup temukan tempat dan waktu yang membuatnya tumbuh dan berkembang. Jika pada dunia tak bisa dibagi semua, cukup pada yang Maha Kuasa kau bercerita. Mungkin itu semua menjadi janji antara kau dan Tuhan untuk tetap menjadi rahasia. Segala perjuangan, pengorbanan tak kan ada yang benar-benar melihat, mendengar, dan memahami, selain Dzat yang Maha Mengetahui. Jangan kau tambah runtuhkan dengan prasangka manusia, yang menambah luka dan derita. Karena manusia terbatas, sebatas yang mereka ketahui.

Perbaikilah mulai dari hati ! Sembuhkan dan obati segala keadaan hati. Kesalahan dan penyesalan memang sebuah hal yang paling menyakitkan, tapi ingat Allah tak pernah sekalipun meninggalkan. Meskipun, manusia membuat kesalahan terbesar dalan kehidupan. Sekalipun Allah Ta'ala tak pernah mengatakan "Aku tak akan memaafkan." Justru, 

Dia memberikan harapan dengan memberikan janji dan penawaran "Jangan berputus asa." Lantas mengapa menyerah? dan terus menerus memperdalam luka dengan khawatir pada prasangka manusia. Seperti air yang akan bermanfaat ketika ia mengalir. Walaupun mendung sangat pekat matahari tak pernah menghilang walau hanya sesaat. 

Hidup harus tetap dijalani, di mana air yang selalu mengalir ke arah yang lebih rendah. Manusia akan semakin merasa rendah tak mempunyai apa-apa dan cukup bmelangitkan semua kepada yang Maha Kuasa. Nantinya, air itu akan turun langsung dari langit menyemai bunga-bunga yang layu dan lusuh. Maka teruslah berbuat baik. Bila terlihat baik, percayalah itu karena kebaikan Tuhan yang telah menuntun dan melindungi . Bila terlihat buruk, tetaplah alirkan kebaikan pada sesama. Karena kebaikan dan kasih sayang yang diberikan tak pernah Allah sia-siakan. Jika hati benar, semuanya akan bermetomorfosis menjadi zarrah kebaikan. Semoga Allah senantiasa menunjukan jalan yang terbaik, tempat di mana hati harus berpijak dan kembali pulih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun