Mohon tunggu...
Winda Hafiza
Winda Hafiza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Leadership Camp" Nasional Generasi Baru Indonesia 4.0 sebagai Ajang Persiapan Menghadapi Revolusi Industri

31 Desember 2018   11:15 Diperbarui: 31 Desember 2018   12:54 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kementrian Perindsutrian

Sejalan dengan yang disampaikan Pak Mirza, bahwa Indonesia  bisa saja mewujudkan prediksi masuk dalam 5 besar perekonomian terbesar di dunia.Tapi ini bisa kita wujudkan hanya dengan meningkatkan kualitas SDM, mau belajar dan berkontribusi nyata. "Kalau hanya debat di sosial media tapi kurang belajar dan kurang kerja, The Big 5 yang diprediksi untuk perekonomian Indonesia hanya akan jadi mimpi belaka" sambungnya. 

Oleh karena itu, pemerintah harus bisa mendorong semua lapisan masyarakat lebih peduli dan memahami era Industri 4.0. Dengan memberi pemahaman yang lebih, masyarakat dengan sendirinya akan terdorong untuk bersiap menghadapi sekaligus merespons perubahan-perubahan yang telah disampaikan sebelumnya. 

Dan yang menjadi sangat penting adalah mendorong sektor pendidikan nasional dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan tantangan dan kebutuhan pada era sekarang ini. Kurikulum yang membuka akses bagi generasi milenial mendapatkan ilmu dan pelatihan untuk menjadi pekerja yang kompetitif dan produktif.

Bahkan Presiden Joko Widodo sudah meresmikan sebuah roadmap atau peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0 di Jakarta Convention Center. Peluncuran ini termasuk pada rangkaian acara Indonesia Industrial Summit 2018 yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.  

Dalam acara ini juga hadir sinergi lintas Kementerian seperti Menteri Perindustrian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.  Tidak hanya itu, hadir juga pelaku industri diantaranya PT SIEMENS Indonesia, Barry Callebaut, PT GE Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk., PT Pan Brothers, PT Sri Rejeki Isman (Sritex), IBM Indonesia, PT Astra Otoparts, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Cisco Systems Indonesia, dan PT Samsung Electronics Indonesia.

Dalam kegiatan ini Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara menyampaikan, bahwa kinerja sektor perindustrian terus menunjukkan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi nasional. Berdasarkan nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added), posisi Indonesia di dunia melesat dari peringkat ke-11 pada tahun 2015 menjadi peringkat ke-9 tahun 2016 yang melampaui Inggris dan Kanada.

Sumber : Kementrian Perindsutrian
Sumber : Kementrian Perindsutrian
Berikut 10 Strategi dapat membantu eksekutif senior menavigasi ketidakpastian dalam beberapa tahun ke depan secara sistematis dan menguntungkan yang pertama yaitu perbaikan alur aliran barang dan material. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa mereka sedang menyusun strategi sumber material secara nasional, yang diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku maupun komponen dan memacu sumber daya alam kita agar bernilai tambah tinggi. 

Yang kedua yaitu mendesain ulang zona Industri dengan melihat secara geografis, aspek transportasi, infrastruktur, dan lainnya sehingga komprehensif antar lintas sektor. 

Selanjut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dimana Indonesia akan merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.

Dalam pemberdayaan UMKM yang mendominasi 70% pelaku usaha Indonesia Menteri Perindustrian menyatakan pemerintah berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha UMKM dengan membangun platform e-commerce, yang juga bisa dimanfaatkan petani dan pengrajin serta membangun sentra-sentra teknologi dalam rangka meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi.

Yang kelima yaitu insentif untuk investasi teknologi dimana Indonesia akan meluncurkan dana investasi negara untuk dukungan pendanaan tambahan bagi kegiatan investasi dan inovasi di bidang teknologi canggih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun