Bagi saya hari kasih sayang itu berlaku setiap hari untuk orang-orang yang kita sayangi. Bisa ditunjukkan dengan sikap kita secara nyata dan langsung, bisa juga dengan untaian do'a yang hanya saya dan Tuhan yang tau.
Untuk muda-mudi yang sedang kasmaran, mereka menunjukkan dengan saling tukar hadiah antar pasangan. Tak bisa dipungkiri, hadiah menjadi salah satu media untuk menunjukkan rasa sayang dan perhatian. Pun begitu dengan saya yang notabene sudah emak-emak, masih saja rewel kalau suami tidak memberikan kado saat hari kasih sayang. Walaupun hanya sebatang coklat ataupun setangkai bunga itu sudah memberikan dampak yang luar biasa bagi kesehatan "hati" seorang wanita.
Pada tahun ini saya sengaja membuat moment tersebut lebih berwarna, dalam arti bukan saja hanya pada pasangan hidup, tetapi mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.
Saya seorang istri dengan kehidupan rumah tangga yang sudah berjalan 8 tahun, masih seumur jagung dan berharap rumah tangga ini bisa hingga akhir hayat. Allahumma Amin.
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus sebagai karyawan swasta membuat saya jarang berkunjung ke rumah mertua. Tapi syukur alhamdulillah hubungan saya dan mertua sangat baik, karena nggak semua mertua dan menantu itu bagai air dan minyak.
Saya selalu  mengusahakan setiap seminggu sekali mengunjungi mertua. Namun jika berhalangan atau tidak memungkinkan untuk mengunjungi setiap minggu, saya berusaha selalu menjaga komunikasi dengan menelpon beliau.
Stigma yang beredar selama ini, kita seolah diajarkan cara membahagiakan orang tua adalah dengan materi yang lebih dan prestasi yang tinggi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pernyataan itu karena bengan bergaji besar dan berprestasi tinggi, orang tua tentu menganggap kita sudah bisa hidup makmur.
Jadi untuk membayar hutang karena kesibukan selama ini, saya dan suami sengaja memberikan surprise kepada orang tua kami. Pagi-pagi kami sudah tiba di rumah mereka, memaksa mereka ikut ke dalam mobil, membawa mereka jalan-jalan. Itu pertama kalinya orang tua saya dan mertua berlibur bersama dalam satu mobil.
Tempat wisata yang kami kunjungi beserta penginapan sudah siap karena jauh hari semua sudah saya masukkan ke dalam daftar list.
Bicara tentang sebuah pernikahan tidak hanya tentang menyatukan kedua manusia yang sedang dirundung kasmaran dan di sahkan dalam sebuah hubungan nikah. Akan tetapi pernikahan juga untuk menyatukan keluarga kedua mempelai pengantin.
Melihat orang tua dan mertua kami bercanda bercengkerama bersama, tertawa lepas bermain bersama cucu mereka benar-benar ampuh menghilangkan penat dari rutinitas sepanjang hari.
Tak perlu sesuatu yang mewah untuk menciptakan kehangatan keluarga, hanya perlu duduk bersama menggelar tikar, menikmati camilan, saling bertukar cerita dan yang utama yakni terbuka karena keterbukaan adalah awal dari semuanya, apabila dalam satu keluarga sudah tidak ada keterbukaan ya bagaimana jadinya, meskipun tidak semua hal harus kita ceritakan, ya jadi kita juga harus tau mana yang layak dibagi kepada orang tua dan mertua.
Menurut saya dengan terbuka berarti kita mau menerima dengan lapang dada mertua kita, dan sikap saling percaya juga sangat penting apalagi diluar sana pastinya ada ya tetangga-tetangga yang mungkin tidak menyukai dan sering membicarakan keluarga kita. Apabila terjadi suatu masalah yang sekiranya mengganjal di hati lebih baik langsung saja klarifikasi dengan beliau.
Nah, buat saya momen liburan ini bisa menjadi saat yang tepat untuk saya mendekatkan diri dan memberikan perhatian yang besar kepada orang tua dan mertua.
Menciptakan keluarga yang harmonis wajib diupayakan, karena keluarga yang harmonis tidak tercipta begitu saja, melainkan ada banyak tenaga, waktu, usaha, doa, dan cinta yang harus terus diusahakan setiap harinya.
Hanya ada satu kata yang bisa terucap, yakni alhamdulillah kami masih memiliki kesempatan menyenangkan serta memberikan pengalaman baru bagi orang tua kami yang sudah semakin renta..
Semoga Allah SWT berkenan memberi limpahan berkah kepada keluarga kami dan juga kesehatan serta umur panjang agar selalu bisa menyenangkan orang tua kami. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H