Sejak mengalami menstruasi pertama yaitu kelas 2 SMP, buat aku PMS (Premenstrual Syndrome)adalah hal yang paling menyebalkan dan menakutkan. Setiap bulan harus merasakan nyeri perut bawah yang rasanya seperti pembukaan 4 saat melahirkan, hehehe…. bukan membesar-besarkan, tapi memang itu yang aku rasakan.
Kadang merasa iri dan nggak adil banget kalau melihat teman tapi kok adem ayem saja saat kedatangan sang tamu,nggak ada keluhan apapun. Lha terus kenapa dengan aku? Bahkan saking sakitnya, di sekolah aku pernah pingsan gara-gara nyeri perut. Ada keinginan untuk periksa ke dokter, tapi takut….! Takut divonis punya penyakit yang serem-serem gitu. Ada beberapa teman yang bilang kalau aku bisa nggak punya anak gara-gara nyeri ini. Sedih banget…. Semoga nggak ada apa-apa denganku :’(
Mau nggak mau yang aku andalkan cuma obat sakit kepala yang dijual di toko-toko obat, memang sih agak konyol… tapi setiap kali merasakan nyeriya obat itu yang aku minum, khasiatnya lumayan ampuh buat mengatasi PMS ini walaupun aku sendiri tahu obat ini pasti ada efek sampingnya.
Kalau udah sakit, pengennya rebahan di kamar, nggak mau ngapa-ngapain…. badan lemes, rasanya tulang di pinggang sampai kaki remuk semua, sungguh mengerikan…..
Benar nggak sih kalau ini semua juga dipengaruhi oleh faktor keturunan?
Dulu Ibu aku saat masih remaja juga mengalami hal yang sama, tapi setelah melahirkan dan punya anak, Beliau sudah tidak pernah mengeluh nyeri perut saat haid. OMG !! Apa berarti aku harus melahirkan dulu untuk mengakhiri penderitaan ini?? Hmmmm….. oke lah kalau begitu aku harus bersabar.
Setelah sekian lama merasakan PMS yang cukup menyebalkan, akhirnya aku menikah dan tidak butuh waktu yang lama aku hamil, senangnya bisa mematahkan anggapan teman-teman kalau aku tidak bisa punya anak. Dan selama 9 bulan nggak merasakan yang namanya KeluhanMenstursi, cihuyyy….
Waktu yang dinantikan tiba, aku melahirkan putri pertamaku. Selama kurang lebih 40 hari mengalami nifas dan saat itu tidak ada sakit seperti nyeri haid.
Setelah selesai nifas, 3 bulan kemudian aku mens lagi. Tapi yang ini beda banget, rasa nyerinya sih tetap sama seperti dulu saat belum melahirkan, bedanya kalau sekarang ditambah sering emosi dan kalau jalan pun harus membungkukkan badan karena saking nyerinya :’(
Bawaannya pengen marah, bibir manyun terus, diajak bercanda malah serasa mau ngajak berantem. Kalau sudah seperti ini aku nggak boleh deket-deket sama anak karena emosi yang tidak terkontrol. Suami dan teman-teman sekantor juga mendadak berubah jadi pendiam saat PMS menghampiriku :D
Dan lagi-lagi obat sakit kepala lah yang menjadi dewa penolong.
Aaaarghhh… katanya setelah melahirkan, semua rasa nyeri dan gejala-gejala PMS bisa hilang, tapi apa…??Malah parah begini, help me…. Sampai kapan harus seperti ini :’(
Akhirnya aku mencoba browsing-browsing di internet tentang KeluhanMenstruasi, dan ketemulah sama solusi PMS
Yaaa VitafemFreeMe produk herbal moderntelahmembuatku penasaran, aku baru kali ini mendengarnya.
Langsung deh meluncur ke apotek buat buktiin khasiatnya, VitafemFreeMe ini aku minumnya 3 x 1 kapsul sehari, untuk anjurannya sih diminum H -3 sampai dengan H +3, tapi kalau aku minumnya cukup pas haid itu datang.
Dan jreeeeeeng, mantap….!!
Nyeri perut lenyap, bawaannya happy…. Recommended banget !
Suami aja sampai heran, kok tumben nggak uring-uringan lagi, hehehe…
Teman-teman satu kantor yang biasanya mengatasi nyeri haid dengan minuman bersoda ataupun obat nyeri yang dijual di pasaran juga jadi beralih ke VitafemFreeMe, dengan bahan herbal tanpa efek samping.
VitafemFreeMe benar-benar sahabat wanita, masalah PMS udah nggak lagi deh !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H