Mohon tunggu...
Wince
Wince Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya memiliki hobi membaca dan adventur. Saya sangat terbuka dengan kritikan dan saran. Penulis buku "Pendar Cahaya Rumah di tepi Ngarai". Setiap waktu adalah proses pembelajaran. Setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak dalam Pandangan Islam

15 November 2023   03:53 Diperbarui: 15 November 2023   04:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka). Maka sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang. ( QS At-Taghabun 64: 14)

            Tidak sedikit anak yang menjadi musuh bagi orang tua, karena anak banyak membuat orang tua lalai dengan melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah swt. Anak banyak mendesak orang tua berbuat maksiat dengan alasan bentuk cinta dan kasih sayang. Anak tanpa sengaja menjadi musuh bagi orang tua karena anak membuat orang tua jauh dari nilai-nilai sosial dan agama. Tugas kita sebagai orang tua memaafkan mereka dan tetap mendo'akan semoga mereka diberi hidayah oleh Allah swt.

            Demikianlah kedudukan anak di dalam pandangan Islam kita sebagi orang tua hanya bisa berusaha menjadikan anak sebagai anak yang shaleh yang akan menjadi penyejuk hati. Orang tua harus berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan anak yang shaleh karena bagaimanapun seorang anak akan meniru dan mencontoh apa yang dilakukan orang tua. Pada umumnya anak merupakan cerminan dari orang tua. Ketika orang tuanya shaleh dan baik maka anak juga akan baik. Walaupun ada kejadian orang tua saleh dititipi Allah anak yang durhaka karena anak bagian dari sebuah ujian dan cobaan.

            Tetap pada umumnya setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci orang tua dan lingkunganlah yang membuat anak menjadi nakal, temperamen dan durhaka. Sebagaimana rasululah pernah bersabda dalam sebuah hadis yang artinya  "Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR Bukhari dan Muslim).

            Setiap anak dilahirkan memiliki potensi baik orang tua dan lingkunganlah yang menuntun anak dalam mengasah potensi tersebut, apakah potensi baik yang berkembang dominan atau potensi buruk. Semoga kita sebagai orang tua bisa menuntun putra putri kita menampilkan potensi yang terbaik yang ada pada diri mereka sebagai bekal kehidupan dikemudian hari. Sehingga anak-anak kita benar- benar menjeadi qurrata a'yun ( penyejuk hati).         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun