Mohon tunggu...
Wince
Wince Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya memiliki hobi membaca dan adventur. Saya sangat terbuka dengan kritikan dan saran. Penulis buku "Pendar Cahaya Rumah di tepi Ngarai". Setiap waktu adalah proses pembelajaran. Setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkurangnya Rasa Cemburu Istri

8 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 8 Juni 2023   11:36 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa rasa cemburu itu sangat penting? Apalagi cemburunya istri kepada suami ataupun sebaliknya. Ketika seseorang masih memiliki rasa cemburu kepada pasangannya secara tidak langsung  membuktikan bahwa dia masih sangat peduli dan mencintai pasangannya. Pada saat sekarang banyak kita lihat fenomena yang mana perselingkuhan itu biasa dan perceraian sudah tidak aneh lagi. 

Apa yang salah pada kondisi tersebut? Sudah kurangnya rasa cemburu dan peduli diantara pasangan suami istri tersebut. Alasan ekonomi hanya mencari pembenaran dari kesalahan yang dilakukan. Alasan tidak ada rasa cinta diantara pasangan suami istri itu hanya sebuah kamuflase dari tidak bisanya menjaga kehormatan dan harga diri.

"Kesalahan terjadi karena ada niat dan kesempatan" kata-kata ini sering kita dengar dari bang Napi. Rasa cemburu ibarat tali kekang yang terdapat pada kuda. Seandainya tali kekang tidak berfungsi maka kuda akan berlari kearah manapun yang dia inginkan. Adanya  rasa cemburu istri akan tetap menjaga suami dalam bertindak dan berbuat dalam menjalin hubungan dengan perempuan yang bukan pasangan yang sah.

Karena tugas seorang istri adalah menjaga suami agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah swt.  Sejarah bercerita perselingkuhan banyak terjadi dengan teman dekat istri atau dengan teman sekantor. Karena peluangnya sangat besar apalagi istri hanya peduli dengan materi tanpa menghiraukan kebutuhan batin suami. Seorang istri yang peduli dia akan melihat perubahan yang terjadi terhadap suami sekecil apapun itu.

Kadang-kadang mungkin karena kemajuan zaman seorang istri tidak segan segan membawa teman perempuan ke rumah dan bahkan biasa saja membiarkan suami akrab dengan teman perempuannya. 

Padahal jangankan memperkenalkan suami dengan perempuan lain menceritakan kecantikan dan kelebihan perempuan lain saja sudah dilarang. Karena kodratnya seorang laki-laki memiliki daya imajinasi yang tinggi. Makanya dalam Alqur'an sangat jelas terangkan bahwa laki-laki boleh menikah satu dua tiga bahkan empat dengan syarat adil. 

Begitu rapinya islam menjaga agar suami terjerumus ke dalam lembah perzinahan. Kalau kita lihat perkembangan zaman sekarang ini peluang suami berselingkuh itu besar bukan hanya karena ada niat tetapi kesempatan yang sangat besar. Betapa banyak kita lihat para ABG rela menjadi perempuan simpanan demi pemenuhan keinginannya hidup lebih baik dan mengikuti tren. Sementara kita sebagai seorang istri abai dengan hal-hal tersebut.

Memang seharusnya laki-laki yang shaleh tidak akan tergoda dengan perempuan-perempuan yang tidah halal bagi mereka. Tetapi tidak bisa kita pungkiri yang namanya laki-laki tetap manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Seperti perumpamaan seekor kucing yang setiap hari disuguhi ikan asin. Mungkin satu kali, dua kali, tiga kali dia tiak akan tergoda tetapi kalau itu dibiarkan terjadi berkali-kali ada kemungkinan sikucing khilaf dan melakukan kesalahan. 

Nah disitulah peran seorang istri bagaimana menjaga dan mewaspadai agar suami tidak khilaf dan tidak tergoda oleh "ikan asin" diluar sana. Islam sangat menganjurkan agar seorang istri menjaga penampilannya didepan suami. Seorang istri harus memperhatikan kebutuhan suami kasur dapur dan sumur. Apapun yang dilakukan istri untuk membahagiakan suami dan tidak melanggar syari'at maka itu dinilai ibadah dan berbuah pahala.

Namun seiring perkembangan zaman dan kesalahan penafsiran dari emansipasi wanita, banyaklah terjadi para istri tidak lagi menjalankan tugasnya untuk menjaga suami dari maksiat. 

Mereka berfikir apa yang bisa dilakukan suami maka istripun bisa melakukannya. Apalagi hari ini para istri banyak yang sudah memiliki penghasilan sendiri sehingga mereka berfikir tidak lagi membutuhkan suami.  Padahal kalau seandainya para istri mau sedikit bersabar dan mengkaji betapa perjuangan seorang istri demi membahagiakan suami dan keluarganya akan dibalas surga oleh Allah swt.

Wahai para istri jangan sampai rasa kasih sayang yang dianungrahkan Allah kepadamu terkikis oleh ego dan kebencian. Karena sejahat jahatnya suami mereka tetap manusia yang punya hati. Mungkin diluar sana banyak perempuan yang lebih cantik dan lebih muda. Tetapi Mereka tidak memiliki apa yang dimiliki oleh seorang istri ketulusan, rezki dan keberkahan dalam kehidupan.

Dokpri
Dokpri

Kerasnya batu akan hancur apabila ditetesi oleh air terus menerus apalagi hati manusia. Marilah kita sebagai seorang istri tetap berjuang dan berupaya menjaga suami dari hal-hal yang tidak redhai Allah swt. Kita mesti kembali mengenali pasangan kita secara utuh karena pengabdian seorang istri kepada suami adalah jalan menuju Jannah-Nya. Percayalah tidak akan ada yang bisa mengalahkan keikhlasan, ketulusan, kesabaran dan kasih sayang .

Tetaplah menjadi gadis kecil yang manja kepada suami,  tempat sandaran yang kuat bagi anak-anak dan  pelindung yang kokoh terhadap godaan-godaan yang akan menghancurkan keutuhan keluarga. Kebahagian sebuah keluarga tergantung kepada kebahagiaan seorang istri. Sumber kebahagiaan adalah kasih sayang. dan hanya perempuanlah yang dianugrahkan rasa kasih dan sayang.

Cemburu ungkapan sayang betapa berharganya seseorang bagi kita. Cemburu yang baik adalah cemburu karena Allah. Cemburu yang menjadikan suami bangga karena merasa sangat dibutuhkan. Bukan cemburu buta yang didasari ego semata. 

Percayalah apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik. Tetaplah Memancarkan kebahagiaan dan kasih sayang karena dunia ini bersinar karena cinta dan kasih sayang. Allah swt tidak akan pernah khilaf dalam menilai seseorang. Percayakan hidup seutuhnya kepada Allah swt dengan tetap berjuang dalam kebaikan karena Allah adalah hakim yang seadil-adilnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun