Mohon tunggu...
Wince
Wince Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya memiliki hobi membaca dan adventur. Saya sangat terbuka dengan kritikan dan saran. Penulis buku "Pendar Cahaya Rumah di tepi Ngarai". Setiap waktu adalah proses pembelajaran. Setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Harus Berbeda?

7 Juni 2023   09:02 Diperbarui: 7 Juni 2023   09:06 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda itu kadang-kadang menyakitkan kerana kita akan sulit menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Sangat sulit menahan ego kita untuk bisa menerima perbedaan orang lain. Seharusnya ketika kita benar-benar berfikir dan menyadari maka kita akan bisa dengan ikhlas menerima perbedaan yang ada. Kenapa kita harus menerima perbedaan itu sendiri karena Allah swt pun menciptakan kita dengan potensi yang berbeda.

Allah swt dalam Qs Alhujurat ayat 13 menyatakan bahwa

" Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

Allah mencipakan kita berbeda agar kita saling kenal mengenal. Allah menginginkan diantara kita saling mengenal satu sama lain saling memahami antara satu dengan yang lainnya. Bagaimana kita bisa memahami seseorang tergantung kita memahami diri kita sendiri. Semakin kita mengenal dan memahami diri kita maka kita akan mudah memahami orang lain.

Pertanyaannya sudahkah kita mengenal diri kita sendiri? Yang banyak terjadi adalah kita lebih kenal orang lain dari pada diri kita sendiri. Kita lebih mau mengkepoin kehidupan orang lain dari pada kehidupan kita sendiri. Kita lebih peduli dengan keinginan orang lain dari pada keinginan kita sendiri.

Kenapa saya berbicara seperti itu? Sering kita dalam melakukan sesuatu berpedoman kepada orang lain. ketika kita melakukan sesuatu lebih memikirkan apa kata orang dari pada apa kata Allah swt. Ketika kita berbuat kita lebih mengutamakan penilaian orang lain. Tidak jarang kita mengabaikan kata hati kita sendiri.

Tidak sedikit kita memendam apa yang kita rasakan agar orang lain bahagia. Sehingga kita tidak pernah merasakan bahagia karena kita selalu sibuk memikirkan kesenangan orang lain. Ketika kita ingin berpakaian kita cenderung melihat bagaimana tren atau mode saat ini dan mengabaikan style kita masing-masing. Banyak mode dan tren sebenarnya tidak sesuai dengan jati diri kita tapi kita paksakan untuk mengikutinya.

Tanpa kita sadari kita sudah menjadikan diri kita terjajah oleh pilihan kita sendiri. Bahkan tanpa kita sudah mengorbankan diri kita sendiri bahkan orang-orang yang kita cintai karena keegoisan kita masing-masing. Jadi sangat wajar ketika kita tidak bisa menerima perbedaan karena kitapun  belum bisa siap untuk meperkenalkan diri kita dengan baik. Karena kita belum mengenal  diri kita sendiri dengan baik.

Padahal sangat jelas tujuan kita diciptakan oleh Allah swt adalah dalam rangka pengabdian kepada-Nya bukan mengharap penilaian orang lain. Seharusnya ketika kita berbuat yang perlu kita tanyakan adalah apakah kita sudah berbuat sesuai dengan kata hati kita? Karena pada dasarnya yang namanya hati kita akan cenderung kepada kebaikan dan kebenaran. Mari kita coba melihat diri kita secara utuh sehingga kitapun bisa melihat orang lain secara utuh dengan semua kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki.

Ketika kita sudah berusaha dengan baik mengenal diri kita maka kitapun akan bisa mengenal orang lain dengan baik. Ketika kita menyadari kalau kita memiliki kelebihan dan kekurangan maka kita juga akan memahami kalau orang lain juga memiliki kelebihan dan kekurangan sama dengan kita. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi kita berusaha untuk meminimalisir kekurangan  yang kita meliki. Moga kita selalu menjadi manusia yang selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara selalu melakukan perbaikan sesuai dengan tuntunan Alqur'an dan hadits. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun