Mohon tunggu...
Winbert Hutahaean
Winbert Hutahaean Mohon Tunggu... Diplomat - Diplomat Indonesia di New Caledonia

Diplomat Indonesia yang sejak 2016 tinggal di New Caledonia. Sebelumnya dari 2009 - 2013 bertugas di Toronto, Canada, dan 2002 - 2006 bertugas di Fiji. Lulusan Sekolah Diplomatik Deplu, angkatan 24 (1998). Meraih gelar Master of Arts (MA) untuk jurusan International Relations dari University of Wollongong, Australia. Lulusan Hubungan Internasional, FISIP dari Universitas Parahyangan, angkatan '89. Masuk Sastra Perancis, Universitas Padjadjaran, angkatan '90. Besar di Bandung, mengikuti pendidikan di SMPN 5, Jl Jawa dan SMAN 5, Jl Belitung Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berhati-hatilah Membeli Japan Rail Pass dari Jrailpass.com

17 September 2019   12:09 Diperbarui: 17 September 2019   12:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisata ke Jepang adalah menjadi dambaan banyak orang terutama masyarakat Indonesia yang ingin melihat kemajuan Jepang. Salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan wisatawan adalah kereta api, mulai dari tipe sederhana seperti KRL di Jakarta hingga kereta peluru Shinkansen. Mayoritas wisatawan Indonesia hendak menjajal naik Shinkansen yang kecepatannya mencapai 450km/jam.

Sudah menjadi informasi umum bahwa cara paling murah membeli tiket kereta api Jepang (termasuk Shinkansen) adalah dengan memesan sebelum ketibaan anda di Jepang, yang disebut sebagai Japan Rail Pass (JRP). Apabila anda sudah berada di Jepang lalu membeli JRP maka ongkosnya lebih mahal.

Oleh karena itu bertebaran berbagai jasa travel agent yang menjual JRP, termasuk di Indonesia, yang akan mengirim fisik tiket ke alamat pembeli di negara masing-masing atau menggunakan alamat hotel tujuan. Untuk menarik pembeli banyak website yang menggunakan nama dengan unsur "Japan Rail Pass" sehingga mengesankan perusahaan resmi satu-satunya, walaupun sesungguhnya tidak berbeda dengan travel agent lainnya.

Satu perusahaan yang sangat beruntung memiliki nama tersebut adalah Japan Rail Pass dengan alamat website jrailpass.com. Akan tetapi justru anda harus berhati-hati dengan perusahaan ini karena pengalaman saya menunjukan ketidak-profesionalannya dalam menangani pesanan.

Bencana Mulai

Kami sekeluarga memesan 10 tiket JRP dengan alamat tujuan pengiriman hotel di mana kami akan tinggal. Harga tiket sebenarnya sama dengan travel agent lainnya, hanya kami terpengeruh dengan nama website yang seakan bagian resmi dari perusahaan kereta Jepang. Rencananya kami akan menugaskan satu orang menggunakan tiket reguler pulang pergi Bandara-Hotel untuk mengambil 10 tiket tersebut sehingga seluruh rombongan dapat keluar dari bandara dengan tiket terusan yang akan kami pakai selama 7 hari di Jepang. Kekacauan mulai terjadi ketika menghubungi hotel, diinformasikan bahwa tiket belum diterima.  

Kami segera menghubungi perusahaan JRailPass pada nomor telepon yang terdapat di website +34 93 547 xx xx namun selalu dijawab oleh mesin penjawab. Ketika kami tanyakan kepada petugas di kantor JR East (semacam PT KAI), mereka tidak mengenal no telepon ini dan nama perusahaan ini.

Biaya Lebih Mahal Dengan Membeli Tiket di Jepang
Karena seluruh rombongan harus segera meninggalkan bandara maka tidak ada cara lain untuk membeli tiket JRP baru di kantor JR East yang harganya lebih mahal. Tidak lupa kami meninggalkan berbagai pesan melalui email, Facebook, Twitter dari JRailPass agar membatalkan pesanan kami karena telah memberi JRP baru.

Keesokan harinya kami menerima jawaban bahwa pesanan tiket JRP kami telah dibatalkan. Tetapi hal aneh kemudian terjadi, tiga hari kemudian staf lain dari JRailPass menyatakan bahwa tiket akan dikirim ke alamat hotel kami. Sungguh di luar akal kami untuk apa lagi perusahaan ini mengirimkan tiket tersebut sementara kami sudah 5 hari berada di Jepang, sedangkan penggunaannya hanya untuk 7 hari.

Kami tidak mau liburan kami terganggu dengan berbagai hal tersebut dan memilih untuk menyelesaikannya pada saat kembali ke Indonesia.

Pemotongan Biaya
Setelah tiba di Indonesia, kami mengecek tagihan kartu kredit dan mendapatkan bahwa perusahaan tersebut tetap memotong uang kami sesuai tagihan. Kami memprotes keras hal ini karena sesungguhnya perusahaan ini tidak pernah mengirimkan tiket tersebut. Seakan berupaya melakukan hal baik, perusashaan berkenan mengembalikan pembayaran, namun dengan potongan 15% atau sebesar $485. Kami meminta agar menerima pengembalian secara utuh, namun perusahaan ini tetap menyatakan akan mengenakan handling fee sebesar $91.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun