Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upaya Selamatkan Hutan Lindung Berawang Baro Pegasing

12 Oktober 2024   19:48 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulfikar Ahmad ST ahli IT Gayo Forest Natural Park sedang memapakan upaya penyelamatan hutan lindung di Berawang Baro Pegasing Aceh Tengah. Foto kolek

GFNP Bahas Rencana Kerja

Gayo Forest Natural Park ( GFNP) yang diberi  izin mengelola hampir 500 hektar hutan lindung  di kawasan Berawang Baro , Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, mulai merencanakan kerja.
KTH GFNP secara resmi menerima izin pada 12 Juli 2023 dengan Surat Keputusan 7410/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.O/7/2023. Telah melakukan berbagai gerakan awal dengan sosialisasi di beberapa Kampung yang berbatasan dengan KTH GFNP.

Pemasangan pamplet kawasan dan membahas draft rencana kerja pengelolaan hutan sosial.

Sabtu. 12 Oktober 2024 bertempat di Rumah ketua GFNP , di Uning Niken Pegasing, para pengurus GFNP membahas rencana kerja untuk tahun 2025-2034.

Zulfikar Ahmad, anggota GFNP yang merupakan tenaga ahli informasi dan tehnologi, merinci kawasan hutan lindung GFNP berkategori curam 66,8 persen.

Rencana aksi penyelamatan hutan lindung Berawang Baro, Pegasing. Aceh Tengah yang dikelola Gayo Forest Natural Park. Foto koleksi pribadi
Rencana aksi penyelamatan hutan lindung Berawang Baro, Pegasing. Aceh Tengah yang dikelola Gayo Forest Natural Park. Foto koleksi pribadi
Sangat curam 33.2 persen. Jenis tanah didominasi Andosol dengan curah hujan rata -rata 2.558,8 mm pertahun.
282 hektar lahan akan dipakai untuk konservasi, 183 hektar untuk pemberdayaan masyarakat, penelitian dan pengembangan agroforestri.


Zulfikar merinci bahwa tujuan pengelolaan hutan lindung ini untuk pelestarian keragaman hayati, melindungi flora endemik dan fauna langka seperti harimau Sumatra dan Rangkong.

Penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim melaluipenerapan agroforestri dan budi daya kopi arabika gayo yang lebih tahan terhadap perubahan iklim yang mengancam kopi gayo.

Kegiatan pengelolaan akan dimulai pada fase persiapan di tahun depan hingga 2027 , meliputi pemasangan patok batas, inventarisasi hutan dan aboretum

Kemudian rehabilitasi lahan terbuka dengan menanam kopi arabika gayo dan herbal. Pengembangan eko wisata dan kerjasama dengan universitas serta lembaga penelitian.

Diperoleh informasi dari masyarakat bahwa dikawasan hutan lindung yang dikelola GFNP  masih terjadi perambahan kawasan oleh oknum masyarakat meski sudah diberi advokasi oleh Penyuluh Kehutanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun