Mysteri Atu Belah RawanÂ
Dalam dongeng Atu Belah di Gayo, kisah yang  diceriterakan hanyalah satu. Yakni Atu Belah saja.
Namun Kepala Desa Umang Isaq , Wahyu Putra menunjukkan batu batu besar disana yang merupakan bagian dari legenda Atu Belah.
Ada batu rumah, keben, dll. Dan bahkan Atu Belah Rawan. Di komplek Atu Belah Rawan ini, ada dua batu yang terbelah.
Di salah satu batu terbelah ini, dialiri air. Satu batu terbelah lainnya berukuran lebih kecil dan belahan pada batunya , hanya setengahnya saja.
.....
"Saya ingin menunjukkan Atu Belah rawan kepada kalian"kata Wahyu Putra, reje Umang Isaq. Para pelajar bersama guru dari Ikatan Guru Aceh Tengah (IGI), sontak kaget. "Memang ada Atu Belah rawan", kata saya heran kepada reje Wahyu Putra heran.Â
Lelaki berkulit gelap itu hanya tersenyum. Sambil berjalan , Wahyu Putra menunjuk beberapa buah batu besar disisi atas jalan aspal.Â
"Itu keben. Itu jingki Atu belah", terang Wahyu sambil terus berjalan. Atu Belah rawan berada sekitar 300 meter bagian timur jalan aspal Umang Isaq.
 Jalan dipenuhi semak dan.pohon Pinus yang tampak dideres. Satu pohon pinus ada 5-6 torehan dalam dipohonya untuk mengeluarkan getah terpentinnya Atu Belah Rawan adalah satu tanjung yang tinggi.Â
Merupakan batu besar ditepi jurang yang terjal Menurut Wahyu Putra, Atu Belah rawan tak banyak diketahui masyarakat gayo. Namun bagi warga Umang, Atu Belah rawan cukup populer.Â
Di kawasan Atu Belah rawan ini ada beberapa batu berukuran besar besar. Uniknya , tengah batu ini terbelah dua. Salah Satu batu terbelah dua itu tengahnya menjadi dialiri air.Â
Sementara salah satu yang terbelah lainnya, berukuran lebih kecil. Belahan atau patahan batu yang persis ditengahnya ini,btak sampai ke bawah atau dassr batu.Â
Wahyu berencana menjadikan kawasan Atu Belah rawan sebagai daerah wisata. Selain itu juga wisata Situs Atu Berukir dan air terjun setinggi 200 meter. Potensi wisata sejarah dan air terjun ini belum populer. Reje Wahyu Putra berniat mengangkatnya sebagai obyek wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H