Bang Bewok yang menderes pinus milik perusahaan Tusam Hutani Lestari menceritakan bahwa perusahaan tersebut memiliki mata mata.
Jika bang Bewok menjual getah Pinus tanpa memberitahu perusahaan itu. Pegawai perusahaan itu selalu bisa mendeteksinya.
"Bahkan mereka tahu kemana getah tersebut dibawa. Lengkap dengan fotonya. Mereka punya hantu dimana mana", jelas Bewok terbahak.
Jika menjual ke perusahaan China di Isaq, di perusahaan tersebut sudah ada pekerja perusahaan tersebut.
Setelah getah ditimbang, pegawai thl akan mengurus datanya hingga memotong uang untuk mereka perkilonya.
Selain di Isaq, ada tiga pabrik getah Pinus ini di Gayo Lues.
Satu diantaranya, juga milik perusahaan China. Dulu perusahaan getah Pinus China ini mendatangkan penderesnya para wanita China , langsung dari Tiongkok.
Mereka bekerja menderes dan tidak berinteraksi dengan warga lokal. Karena tak bisa bahasa Indonesia.
Kemudian pekerja China diprotes warga karena membakar babi di tempat tinggal mereka.
Belakangan tenaga kerja ini dideportasi karena tak memiliki ijin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H