Bagi Ulga yang lahir di Paya Tumpi , bertepatan dengan Ulang tahun GAM, 4 Desember 1999, menjadi anggota Dprk bukanlah tujuan.
Apalagi sekedar mencari pekerjaan selama lima tahunan. Ulga sudah punya penghasilan tetap menjadi Direktur SWY Gayo Cigar.
S@Y Gayo Cigar adalah Cerutu dari tembakau Gayo yang telah dieksport ke mancanegara. Terbaru ke Korea Selatan. Sebelumnya ke China, Malaysia, Hongkong ,dll.
Bukan itu saja, Ulga juga beternak bebek yang mengisi berbagai rumah makan di Aceh Tengah.Beternak sapi bali, ayam dan beberapa usaha lainnya.
Secara finansial, Ulga sudah cukup mapan. Pembaca buku Plato , Aristoteles dan Socrates ini pingin menjajal menjadi anggota Dprk.
Karena bagi Ulga, Dprk adalah  penomena menarik yang banyak diinginkan orang. Ada apa?. Begitu rasa ingin tahu Ulga bergolak mencari jawab.
Awalnya, Ulga mendaftar caleg menggunakan ijazah SMP. Tapi syarat minimalnya adalah ijazah SMA. Ulgapun terpaksa memakai ijazah SMAnya.
Kini, Ulga yang bernama lengkap Bacharuddin Ulga Waluyo ini resmi menyandang gelar Calon Legislatif nomor 1 dari Daerah Pemilihan Kecamatan  Kebayakan, Luttawar dan Bintang.
Bagi Partai Aceh sendiri, kehadiran Ulga menjadi Caleg adalah penomena baru. Hal ini menunjukkan PA sudah bukan lagi partai bagi eks kombatan. Seperti asumsi yang terbangun setelah MoU.
Tapi partai yang terbuka dan menerima keberagaman dan  kebinekaan. Bahkan mantan Panglima GAM Aceh, Muzakkir Manaf ,dalam satu kesempatan berkunjung ke Takengon, ingin bertemu Sri Waluyo.
Sri Waluyo adalah orang tua Ulga yang dikenal supel dan memiliki banyak teman. Termasuk dari kalangan eks kombatan di Gayo.
Namun sayang, Waluyo saat itu sedang berada di Lhokseumawe, sehingga pertemuan dengan Muzakkir Manaf tidak terjadi.