Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zaini yang Meneliti

16 Agustus 2023   08:07 Diperbarui: 16 Agustus 2023   08:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk apa? Agar diperoleh buah yang seragam besarnya. Pertumbuhan batang dan cabang yang maksimal dan di masa depannya , kopi tak perlu dipangkas berat.

Karena dari awal pertumbuhannya, sudah dirancang sistim percabangannya teratur dan sinar matahari didapat semua batang dan cabang, hingga ke tanah .

Eksperimen Zaini bukan hanya pada batang dan cabang kopi. Zaini juga melakukan pembibitan kopi dengan buah merah kopi.

Kopi kopi pilihan tersebut dibelah dua lalu ditanam di bedeng pembibitan. Sebagai pembandingnya, dilokasi yang sama, dibibitkan kopi dari gabah.

Zaini membangun argumentasi dari kopi kopi biah merah yang jatuh karena terlambat dipanen. Dimakan tikus atau luwak.

Kopi kopi dengan kulit merah itu, ternyata menghasilkan bibit kopi.

Kepakaran Zaini lainnya adalah daya ingatnya yang mumpuni. Puluhan materi kopi dari pemilihan bibit hingga paska panen berbagai varitas kopi gayo, mengalir seperti tertulis di buku.

Zaini , menurut siswa yang magang memaparkan materi itu tanpa buku. Sementara siswa mencatatnya bab per bab.

Zaini banyak kuatir dan tak habis pikir, produksi kopi gayo rendah. Penelitiannya membuktikan kopi bisa dimaksimalkan hasilnya dengan perlakuan tertentu.

Zaini sedih melihat petani kopi gayo masih terlihat miskin selama menjadi petani. Karena produksi rendah

Karena banyak bereksperimen, Zaini banyak didatangi orang untuk belajar. Menjadi salah seorang nara sumber kopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun