Nada bicaranya lembut. Semua katanya bernas karena berdasar penelitian dan pengalaman panjangnya sebagai peneliti.
Beliau memiliki gelar Profesor, Doktor,Insinyur Surip Mawardi, Sarjana Utama (SU).
Pak Surip, begitu beliau disapa, atau Surip Mawardi adalah  pakar dan ahli kopi Indonesia . Beliau juga ahli kopi Gayo.
Beliau  juga pensiunan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), sekarang fokus menjadi petani kopi di Silangit dan mengembangkan perkebunan kopi.
Disana ,  Pak Surip mendedikasikan usianya pada  edukasi dan pelatihan tentang kopi yang baik dan berkualitas.
Strata Satu kesarjanan beliau  di Universitas Gajah Mada jurusan  Agronomi dan mengambil spesialisasi pemuliaan tanaman, lulus di tahun 1980.
Gelar Doktor diraihnya di fakultas yang sama pada tahun 1996 . Sejak tahun 1989, Pak Surip sudah meneliti kopi gayo pada proyek LTA di Pondok Gajah, Bener Meriah
Banyak penelitian dan buku pak Surip soal kopi gayo. Sehingga beliau paham.betul tentang kopi gayo. Dari hulu hingga hilir.
Bahkan menurut data yang dimiliki pak Surip. Kopi Gayo pertama sekali diintroduksi ke gayo pada tahun 1900.
"Data kopi arabica gayo didatangkan Belanda  tahun 1900 tersebut berasal dari buku Belanda", ucapnya.
Menurut ahlinya ahli ini bicara kopi gayo sdalah berbicara kualitas kopi. Kopi gayo memiliki kualitas terbaik yang tidak dimiliki koi lain, seperti Brazil.
Bahkan naungan kopi gayo itu sangat berpengaruh pada plavor kopi gayo. Menjawab pertanyaan hingga kini Kabupaten Kopi di  Gayo belum memiliki Kebun  Induk, PaK Surip sangat menyayangkannya.