Syrup Aren  dari Serule
Adalah Mawardi Ars, anak Muda Kelahiran Serule , Kecamatan Bintang. Berhasil membuat Syrup berbahan aren.
Mawardi, aktipis mahasiswa ini selama beberapa bulan melakukan pengamatan dari produksi gula aren dari kampungnya di Serule.
Kampung Serule adalah pemukiman awal dari komunitas penduduk Gayo. Tersebut dalam petatah petitih yang populer. Asal Linge Awal Serule.
Kawasan bersejarah ini adalah kawasan bukit Pinus mercusi dengan sungai sungai penghasil batu mulia.
Merupakan kawasan peternakan tradisional dengan persawahan sebagai sumber kehidupan warga.
Salah satu sumber daya alamnya adalah pohon aren. Selama ini, warga kawasan Serule, membuat air aren menjadi gula aren yang disukai.
Mawardi berpikir bagaimana mengolah aren bukan saja dijadikan gula aren. Tapi lebih dari itu.
Sebagai generasi milenial berumur 24 tahun, Mawardi mulai belajar dari internet, perihal gula natural ini.
Namun, belum ditemukannya yang mengolah aren, kecuali hanya dijadikan gula beku.
Mawardi kemudian mengamati proses pembuatan aren dari awal hingga akhir. Hingga menemukan di proses tertentu, aren bisa dijadikan Syrup. Syrup Aren.
Setelah yakin dengan berbagai percobaan yang dilakukannya. Mawardi meluncurkan ARS Sirup Gula Aren.
Produk ini dikemas dalam botol kaca dengan  ukuran 500 ml. Menurut Mawardi, jika disimpan di lemari pendingin, bisa bertahan hingga 4 bulan.
Sementara di udara normal, bisa bertahan selama satu bulan . Dikatakan, Syrup gula aren ini masih terus dikembangkan.
Seperti kemasan, daya tahan, kandungan kimia. Bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Setelah melewati berbagai proses itu nantinya, Mawardi berharap Syrup gula aren ini bisa dijadikan produk asli Serule.
Dengan begitu bisa menaikkan taraf ekonomi masyarakat Serule ditengah pandemi Corona Virus 19 yang belum jelas kapan berakhir.
Sebagai putra daerah Serule, Mawardi berharap produk ini bisa berkembang di masa depan. Sebagai  oleh oleh khas Serule.
Mawardi berharap, para pihak bisa membantunya dalam mengembangkan Syrup gula aren ini. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H