Ketut Wiradnyana
Temuan Aksara Gayo Harus Ditindaklanjuti
Pakar prasejarah Sumatra, Ketut Wiradnyana mengatakan temuan aksara Gayo  harus ditindaklanjuti. Menurut Ketut Wiradnyana dari Balai Arkeologi Medan, temuan tersebut ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih khusus dan mendalam "Dinas yang terkait dengan temuan ini, seperti dinas kebudayaan harus mulai melakukan dengan mengumpulkan bukti -bukti yang terkait temuan ini", kata Ketut (Rabu, 25/10/2017)
Dikatakan ,  aksara Gayo yang telah diseminarkan ini perlu diteliti agar diketahui apakah aksara ini baru dibuat atau memang merupakan warisan budaya Gayo yang sudah ada sejak dahulu. "Perlu diketahui  apakah teks aksara Gayo ditulis atau disimpan pada daun, kayu atau pada batu. Ini yang harus dicari seperti di tempat lain yang tertulis di daun lontar dll", jelas Ketut.
Ketut Wiradnyana , peneliti senior di Balar Medan akan kembali melakukan penelitian prasejarah di Gayo pada bulan November nanti.
"Penelitian nanti masih melakukan penggalian di Mendale dan di Loyang Putri Pukes. Di Loyang Pukes pernah ditemukan batu kapak", papar Ketut yang dijuluki Aman Met atau Bapak Mayat.
Sependapat dengan Aman Met, Dr. Joni, pakar Peri Mestike Gayo (filsafat Gayo) mengatakan bahwa penemuan aksara Gayo harus diikuti dengan penelitian ilmu Filologi . Pemangku kepentingan dari dinas terkait harus meneliti dengan melibatkan para ahli yang terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H