Mohon tunggu...
Winbaktianur
Winbaktianur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Imam Bonjol

Penikmat Wisata dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika

17 Agustus 2023   23:45 Diperbarui: 17 Agustus 2023   23:50 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika

#kitauntukIndonesia

Oleh: Winbaktianur

Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-78 pada hari ini, Kamis tanggal 17 Agustus 2023. Kemerdekaan yang diperingati setiap tahun tentunya memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia, salah satunya adalah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan demi kemerdekaan Indonesia. 

Sebagai negara yang merdeka, tersimpan deretan cerita panjang hingga Indonesia bisa mendeklarasikan kemerdekaannya. Mencapai kemerdekaan membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang maksimal. 

Maka, setiap Hari Kemerdekaan yang diperingati ini tidak hanya sekedar merayakan peristiwa penting dalam Sejarah perjalanan bangsa, tetapi jauh lebih dalam karena memperingati pengorbanan dan semangat yang membentuk jati diri bangsa ini. 

Masyarakat Indonesia khususnya generasi penerus bangsa sudah seharusnya memiliki pemahaman yang baik tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu kita bisa lebih menghargai perjuangan para pahlawan dan kemerdekaan terus berlanjut dinikmati semua generasi akan datang.

Sekretariat Negara Kementerian Republik Indonesia mengumumkan bahwa tema peringatan 78 tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini adalah "Terus Maju Untuk Indonesia Maju".  Tema tersebut mencerminkan semangat kolektif, keharmonisan, kerjasama dan sinkronisasi irama gerak serta sinergi pikiran setiap insan menuju satu tujuan, seperti lari estafet.

Tujuan dari tema ini adalah untuk menyatukan seluruh elemen bangsa dan mengobarkan semangat juang jangan sampai padam. Inilah energi pergerakan untuk rakyat Indonesia, agar momentum ini terus berlanjut untuk kemajuan Indonesia.

Berbeda namun tetap satu jua, ungkapan ini sering kita dengar ketika ungkapan Bhinneka Tunggal Ika didengungkan. Semboyan ini berasal dari kitab Sutosoma karangan Empu Tantular yang menekankan bahwa meskipun bangsa kita memiliki banyak keragaman suku, ras dan kebangsaan, agama, bahasa, hingga kesenian. Namun, bangsa yang besar ini dipersatukan menjadi satu negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia adalah bangsa besar dengan keragaman budaya yang kaya mulai dari Sabang sampai Merauke, terdiri dari banyak suku, bangsa, bahasa dan agama, namun keragaman inilah yang membuat bangsa ini memutuskan untuk bersatu sebagai satu kesatuan budaya dan ideologi. Sila ketiga Pancasila, yang tidak dapat dipahami hanya sebagai kekuatan tertutup yang melindungi semua nilai di luar bangsa Indonesia. Nilai-nilai positif lahiriah, serta nilai-nilai agama dan budaya yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar nilai-nilai luhur Pancasila, hanya dapat direkonsiliasi dan diintegrasikan ke dalam nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ada nilai-nilai yang datang dari luar dan berakibat buruk bagi insan yang salah mengartikannya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terutama bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa, karena selain teknologi ini merupakan kebutuhan yang membantu mempermudah kehidupan masyarakat, teknologi juga dapat membawa akibat buruk, jika penggunaannya salah.

Generasi muda sudah seharusnya menjaga kekuatan Bhinneka Tunggal Ika dengan memanfaatkan teknologi canggih di era globalisasi. Dengan jiwa muda, kita bisa membangun bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan damai, meskipun berbeda suku, ras, agama, budaya, bahasa dan lain-lain. Generasi muda harus mampu berpikir rasional, demokratis dan kritis ketika menghadapi permasalahan negara dan memberikan dukungan untuk penyelesaiannya. Peran anak muda di negeri ini begitu penting sehingga perlu ditanamkan kecintaan terhadap tanah air ini dalam jiwa anak muda.

Bhinneka Tunggal Ika dapat terwujud jika mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Beberapa penerapan dari keberagaman bangsa ini oleh generasi muda adalah:

  • Perilaku inklusif.
  • Dalam hal ini berarti seseorang harus mampu menganggap dirinya termasuk dalam populasi yang lebih luas, sehingga tidak mengembangkan kesombongan atau pandangan tentang keistimewaan dirinya atas orang lain. Selain itu, fungsi ini juga harus diterapkan dalam tiap lapisan masyarakat agar setiap kelompok memiliki pemahaman yang sama bahwa kepentingan bersama selalu didahulukan daripada kepentingan kelompok.
  • Memperlakukan pluralisme
  • Indonesia sebagai negara dengan pluralisme yang besar menjadikannya sebagai negara yang disegani oleh negara-negara lain di dunia. Itu harus dijaga dengan sangat baik benar untuk mencegah pembusukan.
  • Hindari selalu ingin menang sendiri
  • Perbedaan merupakan suatu wajar dan sering dijumpai, tetapi harus dihadapi dengan pikiran dan perilaku yang terbuka agar tidak ada individu atau kelompok yang merasa lebih baik dari kelompok lain.
  • Menerapkan pola musyawarah dan mufakat
  • Pelaksanaan Bhinneka Tunggal Ika di sini adalah selalu ada musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Ini adalah kunci terwujdunya keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  • Welas asih dan rela berkorban sebagai landasan
  • Kasih sayang dan rela berkorban merupakan hal yang harus diterapkan sebagai pemahaman akan makna Bhinneka Tunggal Ika. Dengan welas asih, maka dapat meminimalisir munculnya konflik dalam masyarakat.

Peran penting generasi penerus bangsa dalam hal ini adalah memelihara kebhinnekaan yang dimiliki bangsa ini dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Merupakan pemersatu dalam keberagaman Indonesia yang sangat kaya ini. Keragaman yang ada ini harus mampu dipandang oleh generasi penerus sebagai hal yang positif  dan bukan sebagai pemicu konflik dan perpecahan.*

Penulis adalah akademisi Uin Imam Bonjol Padang, penikmat wisata dan budaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun