Ada pula UKM yang bergerak dalam bidang kerohanian seperti LDK (Lembaga Dakwah Kampus), ada juga UKM yang mewadahi kombinasi daripada keilmuan dan kerohanian, contohnya seperti FORISTEK (Forum Studi Islam Teknik) yang ada di Universitas Andalas yang terletak di Sumatera Barat. Ada juga UKM yang bergerak di bidang lingkungan dan alam seperti MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam). Unit Kegiatan Mahasiswa sendiri memiliki kedudukan dan posisi yang tersebar baik di tingkat Fakultas maupun tingkat Universitas. UKM sendiri juga memiliki struktur yang jelas serta departemen/divisi didalamnya.
Lalu, dimana letak perbedaan dari ketiga ormawa yang telah dipaparkan diatas?
Perbedaannya terletak dari jenis dan kedudukan ormawa itu sendiri, seperti berikut:
BEM dan DPM hanya bersifat menampung dan mewadahi suara-suara mahasiswa yang bersifat keluhan, saran, dan kritik yang seharusnya dibenahi pada sebuah masalah. Meskipun sesekali, BEM juga membuat acara sendiri sesuai divisi/departemen yang ada didalamnya. Sedangkan UKM bergerak lebih luwes dengan menjalankan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat anggotanya masing-masing dan tidak terlalu terfokus kepada permasalahan kampus yang ada karena UKM tidak memiliki kedudukan sebagai eksekutif, legislatif maupun yudikatif.
Kesudahannya, pilihlah ormawa sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada dalam diri sendiri. Dunia perkuliahan tentu tak hanya melulu ada didalam kelas, ada pada setiap tutorial tenaga pengajar, melainkan juga tersembunyi ilmu dan proses pembelajaran yang jika tidak menjadi anggota dari sebuah organisasi maka tidak akan pernah tahu seberapa dalam seseorang mampu mengukur, mengasah, dan mengasuh diri, kemudian mengembangkan semua kombinasi keilmuan seusai melepas status menjadi mahasiswa (lulus kuliah).
@winartydewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H