Mohon tunggu...
Winarto SPd
Winarto SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Ruang Tuang Rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Hadiah untuk Shelomita

18 Juli 2024   19:12 Diperbarui: 18 Juli 2024   20:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kira-kira kalau Bapak-Ibukku hadir dan melihat anaknya lulus senang apa tidak ya? Kira-kira kalau aku tidak lulus nasibku gimana?" Pertanyaan-pertanyaan itu mulai muncul dan perlahan aku sapu dengan logika. 

"Halah, senang tidak senang ya Ibukku belum pulang, Bapakku pasti hadiahi pukulan" hal-hal membosankan itu yang terus menyeimbangkan otakku di dalam lamunan. Melalui selembar kertas yang dipegang kepala madrasah, pengumuman kelulusan mulai dibacakan.

"Selamat kalian Dinyatakaaaaaannnn Lulus 100%" Kamad dengan suara khas bass nya mulai lantang tersalur melalui tumpukan speaker di lapangan. 

Jerit tangis, sujud syukur, dan rangkulan menghiasi lapangan upacara madrasah di pagi menjelang siang itu. 

Dua puluh lima menit berselang, kami membubarkan diri dan bersalaman dengan para ustadzah. Sesampainya dihadapan Us. Hafidzah guru BK ku berkata.

"Nduk, selamat nggeh. Selepas seremonial ini datang ke ruangan Ibu. Ada kado istimewa buatmu" tatapan anggun Ustadzah Hafidzah dan suara lembutnya membangkitkan semangatku. Selepas seremonial aku datang ke ruang BK, ada amplop putih berlogo yayasan diserahkan.

"Alhamdulillah" sontak mulutku berucap. Secarik kertas dari amplop yayasan tertera namaku mendapatkan beasiswa ke Kairo Mesir Universitas Al-Azhar. 

Dadaku tersentak, api kebahagiaan yang padam kembali membubung tinggi di dalam hati. 

"Benar, benar kata Pak Kyai Ismail. Kamulyan bakal tak tompo dening pasrah e cobo" suara hatiku dengan tegas mengatakan. 

Kairo mungkin tempat mengasingkan diriku yang baru, tanpa ucapan selamat apapun dari orang tuaku tak jadi soal. Entah esok jadi apa, Kairo menungguku menjemput cita-cita. 

Masa kecil yang tidak bahagia, akan ditebus seorang gadis kecil bernama Shelomita dengan ribuan kebaikan di masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun