Akhir-akhir ini kita kembali dihebohkan terkait serangan ransomware di Pusat Data Nasional. Sebelumnya ada juga pemberitaan tentang bocornya data pemilih dari web KPU. Sejumlah 204 juta data pemilih di negara ini diperjual belikan oleh peretas.Â
Mulai tahun 2020 kita dipertontonkan pemberintaan terkait kebocoran data WNI dari berbagai instansi.
Pentingnya Jaga Data, kesadaran dalam hal itu sudah dimiliki warga di negara ini. Mulai menjalankan verifikasi dua langkah pada akun usernya, menyimpan pasword ditempat seaman mungkin, bahkan phobia memberikan data kesembarang orang sudah dilakukan.
Data saat ini ibaratnya menjadi nyawa ke dua umat manusia. Era kemajuan yang apa-apa serba teknologi semua orang memiliki data. Deretan kasus penipuan, pencurian, bahkan kriminalitas berbasis teknologi makin kesini sering kita jumpai.
Hal tersebut seharusnya memantik lembaga-lembaga pendidikan di dunia informatika untuk menggaungkan kembali penanaman karakter pada anak didiknya. Memang kejahatan datang karena adanya kesempatan, tetapi menyemai bibit terbaik sejak dini memiliki potensi menghasilkan panen yang berkualitas.
Lembaga Pendidikan dan Keamanan Data
Lembaga pendidikan ditingkat sekolah sampai perguruan tinggi saat ini menyediakan pembelajaran terkait teknologi dalam hal informatika. Banyak unsur yang terdapat pada disiplin ilmu informatika. Bicara tentang informatika benak kita akan ingat bahwa ada user akun di dalamnya. Dimana akun merupakan bagian dari data.
Setiap lembaga penyelenggara pendidikan memiliki tanggungjawab mencetak generasi penerus bangsa yang cakap akan ilmu dan memiliki karakter yang baik.
Pada lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program studi informatika juga memiliki peran dalam penanaman karakter pada setiap peserta didiknya. disamping keahlian teknologi yang ditanamkan penguatan pendidikan karakter harus diterapkan. Lulusan yang nantinya lahir agar menjadi keamanan-keamanan baru di negara ini.
Ahli-ahli IT yang dilahirkan berbekal karakter luhur yang dimiliki akan memiliki kepekaan sosial dengan tidak menyalahgunakan ilmunya untuk kejahatan. Mereka dengan bekal ilmu dan karakter baik akan menjadi pagar-pagar baru di sekitar kita. Mulai dengan keluarga, saudara, dan tetangga disekitarnya, mereka akan menularkan tips-tips keamanan data dan penyelamatan data jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Jika hal tersebut bisa terjadi, lambat laun negara ini kecil kemungkinan timbul kejadian serupa. Ruang-ruang teknologi akan diisi ahli yang bahu membahu memajukan teknologi dengan mempersempit ruang kejahatan. Mereka dengan ilmu yang dikuasai bisa berperan menjadi tentara cadangan untuk melindungi kejahatan teknologi dari luar.