Dosen Universitas Padjadjaran, Kodrat Wibowo juga mengungkapkan, pernyataan Prabowo itu harus diuji kebenarannya kembali. Karena kalau betul terjadi kebocoran sebesar itu, berarti negara sudah bangkrut.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetyantono malah menilai angka yang disebut Prabowo menggelikan.
Bagi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, pernyataan Prabowo itu hanya sebagai komunikasi politik. Itu dilakukan capres yang diusung Parta Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar dan PBB itu, sebagai langkah untuk maju dalam Pilpres, 9 Juli 2014. "Itu dalam rangka kampanye," tegas CT seusai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (16/6).
Menurut CT, masyarakat harus menanyakan pernyataan itu kepada Prabowo Subianto yang memaparkan dalam debat capres kedua. "Jadi, bukan tanya ke saya (Chairul Tanjung)."
Agar tak terjadi blunder berikutnya, Tim Prabowo-Hatta harus lebih mempersiapkan jagoannya untuk memasuki debat tahap selanjutnya. Publik jelas menunggu perdebatan capres-cawapres peserta Pilpres 2014 yang bermutu, berdasarkan data sahih, untuk menentukan pilihan.
Data survei beberapa lembaga menunjukkan angka golput, atau orang yang belum menentukan pilihannya, relatif banyak, sehingga harus diyakinkan oleh Prabowo-Hatta, juga Capres Jokowi-Cawapres JK.
Jadi, kepada Capres Prabowo-Cawapres Hatta dan Capres Jokowi-Cawapres JK, selamat meyakinkan para pemilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H