Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Promosikan Indonesia

30 Maret 2012   19:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_171857" align="aligncenter" width="640" caption="Para Pembicara Diskusi Interaktif di PMI 2012 Indonesia Update: Today and Beyond 2015; foto dokumentasi pribadi"][/caption]

Akhirnya, saya sudah berada di salah satu gerbong kereta yang parkir di Den Haag Centraal Station. Saya perlu menempuh perjalanan 2 jam 36 menit untuk sampai di Groningen. Pada hari ini saya sengaja meluangkan waktu pergi ke Den Haag untuk melihat keramaian Pasar Malam Indonesia yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Untuk ketiga kalinya, KBRI melaksanakan kegiatan Pasar Malam Indonesia (PMI) 2012 yang diselenggarakan pada hari Kamis hingga Minggu 29 Maret - 1 April 2012 di Malieveld, Den Haag.

Saya terburu-buru keluar dari kamar housing pagi ini karena kereta ke Den Haag berangkat jam 10.46. Saat itu, langit Groningen mendung dan dengan disertai angin. Sinar matahari yang bersinar ramah sejak seminggu terakhir, mulai malu-malu lagi bersinar di Groningen sejak hari Kamis. Saya ambil sepeda dan mengayuhnya. Meskipun cukup berat akibat angin yang bertiup, saya tiba di Groningen Centraal Station 10 menit sebelum kereta berangkat. Saya membeli roti dan kopi terlebih dahulu di Albert Heijn untuk bekal selama perjalanan.

Adapun tema yang diangkat pada Pasar Malam Indonesia kali ini adalah Budaya, Bisnis & Kuliner Festival. Secara garis besar, Pasar Malam Indonesia diselenggarakan sebagai ajang promosi akbar potensi bisnis, pariwisata, seni budaya dan kuliner dari berbagai daerah di Indonesia kepada masyarakat Belanda. PMI akan menampilkan pementasan seni budaya asli Indonesia, antara lain dari Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Maluku, dan Surabaya. PMI juga akan menampilkan berbagai artis Indonesia seperti Denada, Maria dan Naomi ex Moluccas, Ello, Edo Kondologit dan Sundari Sukoco. Selain itu, acara ini diharapkan dapat memperkuat dan mempertahankan hubungan kekerabatan terhadap masyarakat Belanda yang memiliki hubungan emosional dengan Indonesia.

[caption id="attachment_171859" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu stand di PMI 2012; foto dokumentasi pribadi"]

13331351861071611949
13331351861071611949
[/caption]

Saya sudah tidak sabar melihat bagaimana suasana Pasar Malam Indonesia. Sayangnya, dari empat hari pagelaran acara itu, saya hanya bisa berangkat pada hari Jumat ini. Saya hanya bisa menikmati acara-acara yang sudah disusun panitia pada hari Jumat saja. Tapi tidak jadi masalah. Paling tidak, saya bisa merasakan pengalaman melihat langsung acara pasar malam di Negeri Belanda. Di hari Jumat ini, kebetulan ada diskusi interaktif yang diselenggarakan oleh Kementrian Informasi bertajuk Indonesia Update: Today and Beyond 2015 dengan pembicara Firmanzah, PhD (Dekan FE UI), Malik Gizmar, PhD (Pengajar Universitas Paramadina dan Suprawoto (Staff Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi). Berbekal surat konfirmasi dari panitia, saya bisa masuk gratis ke Pasar Malam Indonesia. Jika tidak, maka saya dan pengunjung pasar malam harus membayar 5 euro. Apa yang bisa dilihat di Pasar Malam Indonesia pada hari Jumat ini? Ikuti beberapa hal yang saya temui di sana.

Menurut informasi yang tertulis di situs resmi Pasar Malam Indonesia (www.pasarmalam.indonesia.nl), pada hari Jumat akan tampil beberapa pertunjukan yang cukup menarik yaitu:

  • Workshop ISI Padang Panjang
  • Tarian Sarita Art Group
  • Band Kota Ambon
  • Tarian Prov Gorontalo
  • Kontes Miss Indonesisch
  • Vokal Group Trio Batak
  • Tarian Univ Diponegoro
  • Diskusi Interaktif Kominfo
  • Angklung Kab. Kerawang
  • Semarak Seni Persada Solo
  • Happy
  • G-Plug
  • Ello
  • Naomi dan Maria
  • Denada

Memasuki tenda besar Pasar Malam Indonesia, saya segera menyerahkan tiket gratis yang saya peroleh ke panitia. Segera setelah itu, saya pun berjalan masuk. Secara garis besar, tenda Pasar Malam Indonesia ini terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu tenda yang berisi stan-stan dari beberapa pemerintah daerah dan lembaga di Indonesia dan lembaga di Belanda yang terkait dengan Indonesia, stan khusus makanan serta bagian panggung atau teater. Di teater tersebut tempat diselenggarakannya pagelaran seni dan pertunjukan khas Indonesia.

Sambil berjalan, saya sudah melihat stan-stan peserta yang ramai dikunjungi tidak saya masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat Belanda. Para peserta yang membuka stan kebanyakan dari pemerintah daerah dan beberapa lembaga pemerintah seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Medan, Garuda Indonesia, KBRI, PPI Belanda, BKPM dan lain-lainnya. Selain mempromosikan daerah-daerah di Indonesia, di stan-stan tersebut juga membawa souvernir, pernak-pernik dan makanan yang menjadi ciri khas suatu daerah.

[caption id="attachment_171858" align="aligncenter" width="640" caption="Tenda khusus makanan dipenuhi pengunjung PMI 2012; foto dokumentasi pribadi"]

1333135057350625262
1333135057350625262
[/caption]

Di stan makanan, para masyarakat Indonesia dimanjakan dengan berbagai makanan, minuman dan panganan Indonesia. Berbagai macam makanan yang jarang ditemui dan dinikmati di Belanda, di Pasar Malam Indonesia, masyarakat Indonesia bisa sangat dipuaskan dengan berbagai macam makanan khas Indonesia, semisal soto, sate ayam, sate padang, pempek, gado-gado, tahu isi, lemper, bakwan jagung, es kelapa muda dan berbagai makanan Indonesia lainnya. Para pengunjung tampak selalu memenuhi meja dan kursi yang sudah disediakan oleh panitia.

Tenda khusus stan makanan hari Jumat ini juga diramaikan dengan demo masak oleh William Wongso yang kali ini menunjukkan cara memasak nasi kebuli. Para peserta yang duduk melihat demo memasak itu sangat antusias tatkala William Wongso menjelaskan dengan Bahasa Belanda dan praktek cara memasak nasi kebuli.

Di teater atau panggung, juga dilaksanakan kontes pemilihan Miss and Mister Indonesisch. Saat saya datang, saya per satu peserta menunjukkan kebolehannya. Namun, karena saya lapar, saya memutuskan untuk mampir menikmati pempek dan kembali ke panggung Pasar Malam Indonesia pada pukul 15.20 untuk mengikuti Diskusi Interaktif yang diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Informasi dan Informatika RI dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Ada 3 pembicara yang hadir. Mereka menyampaikan update dan berita-berita terbaru tentang Indonesia dari berbagai macam pendekatan. Firmanzah, PhD (Dekan FE UI) menyampaikan pandangannya mengenai situasi ekonomi di Indonesia saat ini, sementara Malik Gizmar, PhD (Pengajar Universitas Paramadina menyampaikan perkembangan situasi sosial politik di Indonesia. Sementara itu, Suprawoto (Staff Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi) berbagi informasi tentang pencapaian strategis Indonesia di bidang teknologi informasi. Para peserta diskusi yang terdiri dari para pelajar dan masyarakat Indonesia di Belanda kemudian memberikan tanggapan dan pertanyaan seputar rencana pemerintah menaikkan harga BBM serta situasi ekonomi, sosial dan politik di Indonesia.

Setelah diskusi selesai, panggung utama disiapkan untuk pementasan kesenian. Salah satu yang mendapatkan perhatian dari penonton adalah penampilan angklung dari anak-anak SMP Karawang. Mereka jauh-jauh datang dari Indonesia untuk tampil di acara Pasar Malam Indonesia dihadapan para masyarakat Indonesia dan Belanda. Menurut salah seorang anggotanya, sesudah dari Belanda, mereka akan ke Paris untuk berkeliling selama sehari dan sesudah itu pulang pada tanggal 1 April.

Menjelang jam 8 malam, saya pulang meninggalkan tenda besar Pasar Malam Indonesia. Sebelum pulang, Ello yang akan tampil pada malam hari ini sudah dirubungi oleh beberapa orang mahasiswa untuk diajak berfoto bersama. Ajang Pasar Malam Indonesia masih akan terus berlangsung sampai hari Minggu. Beragam pertunjukan tradisional Indonesia masih bisa disaksikan di sana. Makanan, minuman dan panganan khas Indonesia masih bisa dinikmati. Selamat atas terselenggaranya acara yang geweldig (great) ini. Untuk informasi acara bisa dibuka www.pasarmalam.indonesia.nl.

*) Foto-foto lain akan saya update begitu tiba di Groningen. Baterai laptop sudah habis. Karena baru sampai Zwolle, saatnya tidur saja, masih satu jam lagi sampai di Groningen. Tot ziens

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun