Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Melamar Visa Inggris dari Belanda

30 Januari 2012   12:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apply for visa online

[caption id="attachment_4285" align="aligncenter" width="640" caption="Gambar ilustrasi: Apply for a visa; website UK Border Agency"][/caption]

Salah satu alasan saya memilih kuliah di Belanda adalah kesempatan yang sangat terbuka untuk berkeliling negara-negara di Eropa. Selain berkunjung di negara-negara yang masuk ke dalam wilayah Schengen, negara-negara seperti Inggris juga sangat menarik dikunjungi meskipun harus melamar visa terlebih dahulu. Walaupun akhirnya aplikasi visa disetujui, tetapi ada cerita yang menarik pada saat prosesnya. Tulisan singkat ini merangkum perjalanan saya melamar visa ke Inggris. Semoga dapat membantu teman-teman yang ingin mengajukan permohonan visa ke sana.

Proses melamar visa yang saya lalui melewati beberapa tahapan. Sebelum saya mengisi aplikasi, saya bertanya terlebih dahulu ke Kak Emmy Primadona yang kebetulan memiliki pengalaman yang sama berkunjung ke Inggris ketika sedang berkuliah di Den Haag, jadi paling tidak bisa memberikan gambaran proses yang dilalui ketika melamar visa Inggris dari Belanda.

Informasi yang diberikan Kak Emmy sangat global, berupa website untuk memasukkan aplikasi online, pembayaran hingga penyerahan dokumen visa. Dari website yang diberikan, saya harus membaca dengan teliti persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dan tahapan-tahapan yang dilalui. Tiga buah alamat website yang WAJIB dibookmark dan dipelajari adalah http://www.visa4uk.fco.gov.uk/, http://www.ukba.homeoffice.gov.uk/ dan https://www.visainfoservices.com/Pages/dest_org.aspx

Dalam mengajukan aplikasi visa, ada beberapa alasan berkunjung ke UK, misal hanya untuk berkunjung, untuk belajar atau untuk bekerja. Masing-masing tentu memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Saya hanya ingin berbagi pengalaman pengajuan visa berkunjung ke UK sebagaimana yang pernah saya alami pada bulan November 2011 yang lalu. Berikut ini adalah tahapan yang saya lalui.

Begitu membuka website http://www.ukba.homeoffice.gov.uk/, saya pelajari halaman tersebut dan mengklik Do I Need Visa karena saya belum memiliki pengalaman melamar visa. Pasti ada banyak informasi yang saya peroleh di halaman tersebut. Di sana, saya harus memasukkan alasan berkunjung ke UK (Visit), passport yang saya miliki (Indonesia) dan Di mana saya tinggal sekarang (Netherlands). Setelah melengkapinya, saya memperoleh informasi mengenai syarat-syarat mengajukan visa dengan berdasarkan tujuan dan alasan berkunjung. Saya mempelajari dengan serius bagian General Visitors dan mencerna informasi yang diberikan. Di halaman tersebut, saya mengunduh dokumen dalam bentuk pdf sebagai sebuah rangkuman persyaratan-persyaratan untuk mengajukan visa ke Inggris.

Setelah membaca dan mempelajari dokumen yang dibutuhkan, saya mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Saya buat list dokumen dan mencentangnya apabila dokumen sudah tersedia. Prinsip saya, lebih baik memberikan dokumen selengkap mungkin untuk meminimalkan lamaran visa saya ditolak. Ada 4 kelompok dokumen yang harus dilengkapi yang meliputi (Dapat dilihat di dokumen pdf:

  • Information about you (dokumen saya berupa: passport, pas foto berwarna (harus sesuai dengan ketentuan ini) dan surat pernyataan bahwa saya mahasiswa di Groningen University)
  • Information about your finances and employment (dokumen saya berupa: bank statement)
  • Your accommodation and travel details (dokumen saya berupa: tiket pulang-pergi dan alamat tinggal selama berada di UK).
  • Information about your visit to the UK (Print formulir pendaftaran visa online (akan dijelaskan kemudian), undangan/supporting letter dari teman yang tinggal di UK disertai dokumen pendukungnya seperti fotokopi passport dan kartu mahasiswa).

Proses berikutnya adalah mengisi aplikasi online. Pelamar visa harus membuka website http://www.visa4uk.fco.gov.uk/ dan memilih Apply for Visa. Untuk dapat mengisi formulir tersebut, pelamar visa membutuhkan alamat email yang aktif. Pelamar visa harus melengkapi application security karena semua informasi aplikasi visa akan dikirim melalui email. Formulir online tersebut harus dilengkapi. Aplikasi tersebut dapat disimpan apabila pelamar merasa capek karena cukup banyak pertanyaan yang harus dijawab. Untuk membuka atau melanjutkan kembali aplikasi visa, maka perlu membuka kembali website Visa4UK di atas dan memilih Existing Application Login here kemudian masukkan alamat email dan password sesuai dengan pada waktu pertama kali mengisi application security. Sebelum dan selama mengisi aplikasi online, bisa mempelajari 2 buah dokumen yang disediakan berupa VAF1A Application form general visitors dan VAF1A guidance note.

Bila semua formulir aplikasi sudah terisi, maka pelamar diwajibkan untuk membayar biaya pengajuan visa sebesar 90 euro. Pembayaran dilakukan secara online dengan menggunakan kartu kredit, Mastercard atau Visa. Karena saya tidak memiliki kartu kredit, saya meminta bantuan seorang teman untuk membayar visa saya tersebut dan menggantinya dengan uang tunai. Setelah terbayar, formulir tersebut harus diprint sebab harus diserahkan ke WorldBridge Service sebagai lembaga yang mengurus pengajuan visa. Di Belanda, penyerahan dokumen tersebut harus dilakukan di Jerman, tepatnya di Kota Duessoldorf.

Ada informasi yang mengatakan bahwa pengajuan visa UK bisa dilakukan di Amsterdam. Namun berdasarkan berita lebih lanjut, hanya Mobile Biometric Clinic saja yang tersedia di di sana. Biayanya pun lebih mahal sekitar €147.56 dan harus mengirimkan sendiri aplikasi pengajuan visa ke UK Border Agency di Croydon, Inggris. Karena sepertinya lebih rumit, saya memilih pergi ke Duesseldorf sekalian mengunjungi salah satu kota di Jerman tersebut.

Untuk menyerahkan dokumen aplikasi ke kantor WorldBridge Service di Duessoldorf, saya harus membuat appointment terlebih dahulu. Appointment bisa dilakukan secara online di website https://www.visainfoservices.com/Pages/dest_org.aspx. Agar mendapatkan informasi kantor WorldBridge Service di Duessoldorf, ketika membuka website visainfoservices itu, masukkan United Kingdom sebagai Destination Country dan Germany sebagai Origin Country. Kemudian, pilih Make/reschedule an appointment at the visa application centre. Lanjutkan dengan mengisi isian formulir sebagai syarat mengajukan appointment di kantor WorldBridge Service. Pilih visa application centre di Duessoldorf, Visa Application Number dan isian lain untuk bisa melanjutkan memilih tanggal dan waktu appointment. Tentu, sesuaikan dengan waktu longgar pelamar, paling tidak bisa travelling ke Duessoldorf selama satu hari.

Sebelumnya, saya membeli tiket pulang-pergi Groningen-Duessoldorf di nshispeed. Entah murah atau mahal, saya membeli tiket pp tersebut seharga 40 euro. Hal terpenting adalah atur waktu perjalanan dan waktu appointment sebaik mungkin, jangan sampai terlambat. Untuk mengunjungi Dusseldorf, saya menggunakan kereta dari Groningen. Dari Groningen saya harus pergi ke Utrecht dan dilanjutkan dengan menggunakan kereta ICE International menuju ke Duessoldorf. Paling tidak perjalanan memakan waktu kira-kira 4 jam. Berbekal sebuah peta yang sudah saya persiapankan, setiba di Stasiun Duessoldorf, saya segera mencari Kantor WorldBridge Service yang tidak begitu jauh dari stasiun.

Saya datang satu jam sebelum waktu appointment. Karena kebetulan sepi, saya langsung dipersilakan menuju ke loket dan menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Dari rumah saya sudah menata dokumen yang diperlukan sehingga ketika petugas mengecek kelengkapan dokumen semua bisa berjalan dengan lancar. Apabila visa sudah jadi, oleh petugas, saya ditawari 2 opsi, pertama saya akan mengambil visa tersebut ke Duesseldorf kembali atau visa dikirim ke alamat dengan biaya 34 euro. Mengingat waktu dan biaya transportasi, saya memilih visa dikirim ke alamat. Apabila memilih opsi dikirim, pastikan memiliki alamat yang jelas dan aman. Apabila tinggal di student housing yang kotak posnya tidak tertib, lebih baik menghubungi teman atau kenalan yang memiliki rumah untuk dipinjam alamatnya. Selepas penyerahan dokumen, saya menuju ke ruang Biometric untuk cap sidik jari dan foto. Tidak sampai 5 menit, saya sudah keluar ruangan Biometric dan selesai sudah proses penyerahan aplikasi visa UK. Berikutnya, tinggal menunggu apakah visa ditolak/diterima. Semua bisa dicek di visainfoservices website dengan login berdasarkan nomor passport dan visa application number.

Berdasarkan pengalaman saya, hanya seminggu waktu yang dibutuhkan dari penyerahan dokumen hingga visa selesai dan dikirim ke Belanda. Mengenai hal ini, kasusnya bisa berbeda-beda, tergantung jumlah pelamar waktu itu dan kemungkinan kelengkapan berkas dokumen. Sebetulnya saya waswas ketika mengajukan visa ke UK ini mengingat nama saya hanya 1 kata saja, Winarto. Pengalaman pengunduran waktu keberangkatan ke Belanda bulan April 2011 karena pengajuan visa yang sedikit terkendala menjadi penyebabnya. Namun, kekhawatiran saya itu akhirnya hilang setelah mengecek secara online proses pengajuan visa di website dan menyatakan bahwa visa saya sudah dikirim sesuai dengan alamat yang saya berikan. Tetapi, ada satu yang menarik. Saya mendapat nama tambahan dari pemerintah United Kingdom. Di belakang nama Winarto, kini terdapat XXX. Terima kasih pemerintah United Kingdom untuk anugerah nama XXX di visa saya dan 6 bulan bisa berkunjung di negerimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun