Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ngulik Kehidupan Suster di Biara Onder de Bogen

15 Agustus 2011   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suster Hedwig dan Nyimas Wardah

Tur Zusters Onder van Bogen

Minggu sore, saya bersama beberapa orang teman diajak oleh Suster Hedwig dan Suster Terry berkeliling biara Onder de Bogen (di bawah lengkungan) yang terletak bersebelahan dengan De Basiliek van Sint Servaas, Maastricht. Sebuah kesempatan yang tidak bisa ditolak karena di balik kemegahan salah satu bangunan di Kota Maastricht tersebut menyimpan banyak cerita yang menarik, tidak hanya bangunan bersejarah juga cerita kehidupan para suster yang tinggal di sana.

IMG_2154
IMG_2154
Beberapa tanaman yang dirawat

Wisata biara, barangkali sebutan tersebut tepat menggambarkan perjalanan kami selama kurang lebih 3 jam di Zusters Order de Bogen. Saat bertanya apakah dimungkinkan masyarakat umum mengikuti wisata biara seperti yang kami lakukan Minggu sore ini, Suster Terry menjawab bahwa selama ini hanya keluarga, kerabat atau para kenalan suster-suster saja yang biasanya bisa berkeliling biara. Pertanyaan tersebut saya lontarkan di tengah perjalanan mengelilingi biara karena saya melihat ada potensi pariwisata yang mungkin bisa dijadikan sumber pemasukan sebagaimana wisata museum. Namun, lanjut Suster Terry, ke depan ada rencana untuk membuka wisata biara seperti yang saya maksudkan.

Kebun Para Suster
Kebun Para Suster
Kebun Para Suster

Begitu memasuki Zusters Onder de Bogen, patung H. Carolus Borromeus memberi sambutan. Saya dan kawan-kawan dibawa berkeliling sebuah halaman. Melintasi halaman yang berumput hijau, kami diizinkan untuk memetik buah apel yang kebetulan sedang berbuah. Meskipun kata Suster Hedwig buah apel tersebut masih masam, beberapa buah apel akhirnya masuk ke dalam tas.

Tidak jauh dari pohon apel, terdapat sebuah bangunan yang bisa disebut sebagai rumah sakit tanaman. Mengapa? Salah seorang suster merawat tanaman-tanaman yang sakit di sana. Tanaman itu berasal dari para suster penghuni biara untuk dirawat hingga sembuh. Menariknya, di rumah sakit tanaman tersebut terdapat sebuah tape recorder yang memutar musik untuk menemani tanaman-tanaman yang ada di sana.

Selain tanaman di rumah rawat itu, para suster di Onder de Bogen yang hobi memelihara tanaman diberi satu petak tanah yang dipakai untuk menyalurkan hobinya itu. Ada berbagai macam tanaman seperti berbagai macam jenis bunga dan labu

Tidak hanya tanaman saja yang dipelihara oleh suster di Onder de Bogen. Beberapa meter dari rumah rawat tanaman, terdapat sebuah kandang berisi burung-burung yang dipelihara oleh salah seorang suster yang tinggal di sana. Saking cintanya pada burung, pernah suatu saat ada burung yang patah kaki hingga kemudian dirawat di dalam kamar pribadinya.

Kandang Burung di Onder de Borgen
Kandang Burung di Onder de Borgen
Kandang Burung di Onder de Bogen

Kreativitas dan Intelektualitas

Hobi dan aktivitas para suster di Onder de Bogen tidak bisa dilepaskan dari dimensi kreativitas dan intelektualitas. Selain melakukan tugas dan kewajiban rutin yang sudah dijadwalkan, mereka memiliki kegiatan yang sangat luar biasa. Saya dan teman-teman ditunjukkan beberapa produk hasil kreativitas para suster seperti sepatu dan tas hias. Hal ini menunjukkan bahwa para suster memiliki jiwa seni yang tinggi.

Lemari Kreasi Para Suster
Lemari Kreasi Para Suster
Lemari Kreasi Para Suster

Selain itu, kami juga dipandu ke sebuah perpustakaan. Di sana buku-buku tersusun dengan sangat rapi pada rak-rak buku yang menjulang tinggi dari bawah hingga langit-langit. Dibutuhkan sebuah tangga apabila hendak mengambil buku yang tidak bisa digapai dengan tangan. Buku-buku koleksi tidak hanya yang berkaitan dengan agama, namun koleksi buku-buku lain seperti sejarah Eropa juga tersedia.

Perpustakaan dan Buku-Buku di Onder de Bogen
Perpustakaan dan Buku-Buku di Onder de Bogen
Perpustakaan dan Buku-Buku di Onder de Bogen

Sungguh sangat menarik menikmati tur keliling di Zusters Onder de Bogen. Selain mempelajari beberapa bukti sejarah, aktivitas dan hobi suster-susternya, di sana saya dan teman-teman juga bertemu dengan beberapa orang suster yang berasal dari Indonesia dan beberapa negara lain. Kami saling berbagi cerita satu sama lain.

Perjalanan sore itu kami akhiri dengan berfoto bersama di depan patung H. Carolus Borromeus dan betul-betul berfoto di onder de bogen (di bawah lengkungan). Sesudah itu kami berpamitan ke Suster Hedwig dan Suster Terry.

Tot ziens!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun