Penumpang diminta naik ke bus kembali sebab perjalanan dilanjutkan. Sebelum berangkat, driver menghitung jumlah penumpangnya agar jangan sampai ketinggalan. Cukup capek dan repot juga ketika driver tidak memiliki kernet dan sopir cadangan. Bus pun akhirnya melaju di jalan raya Belgia dan memasuki negara Perancis. Mata saya kembali terpejam.
Kembali terdengar pengumuman. Kali ini bus memasuki wilayah pelabuhan Calais. Akan ada cek passport dan visa sebelum masuk ke kapal ferry. Semua penumpang turun dan mengantri. Ada dua kali pengecekan, pertama oleh kepolisian dan oleh UK Border. Ketika tiba giliran saya diperiksa seorang polisi UK, saya sempat menunggu hampir 5 menit. Polisi itu mengecek visa, passport dan residence permit saya. Dia membolak-balik buku passport, mencocokkannya dengan visa dan residence permit. Polisi itu masuk ke sebuah ruangan lantas kembali lagi.
Saya bisa mengerti mengapa dia mengecek dokumen saya lebih lama. Nama saya di visa UK berbeda dengan nama di passport dan residence permit. Nama saya hanya terdiri dari 1 kata; Winarto; di passport dan residence permit tertulis "Winarto" tetapi di visa UK tertulis Winarto XXX. Ketika saya pertama kali menerima visa itu, saya juga kaget, saya mendapat tambahan nama XXX oleh UK Border. Namun setelah teliti dicek, akhirnya saya bisa melanjutkan pengecekan di UK Border. Di sana saya diminta mengisi formulir keimigrasian dan ditanya alasan saya mengunjungi UK. Selesai pengecekan dokumen, semua penumpang kembali masuk ke dalam bus. Mereka tampak bercakap-cakap satu sama lain. Mereka tidak tidur lagi sebab beberapa saat lagi bus akan masuk ke kapal ferry.
Bus pun akhirnya masuk ke kapal yang dioperatori oleh P&O Ferries. Dari luar, kapal ferry tersebut tampak megah dan mewah. Memang demikianlah adanya. Para penumpang turun dari bus bisa naik ke kapal dan menikmati fasilitas-fasilitas di sana seperti kafe, restoran, tempat permainan, minimarket, atau sekedar duduk dan tidur di sofa yang tersedia sambil menunggu waktu 1,5 jam untuk menyeberang dari pelabuhan Calais ke Dover. Waktu tersebut juga dipergunakan para driver bus untuk beristirahat atau duduk sambil bersantai. Saya sendiri memutari sudut-sudut kapal ferry dan melihat apa yang ada dan terjadi di sana. Tapi akhirnya lelah juga dan memutuskan untuk duduk di sebuah sofa sambil membaca majalah.
Kapten kapal ferry mengumumkan bahwa beberapa saat lagi kapal akan berlabur di Port of Dover. Para penumpang diminta kembali ke bus atau mobil masing-masing sambil menunggu kapal bersandar sempurna. Saya turut serta dalam antrian penumpang yang kembali ke bus. Satu per satu penumpang masuk ke bus. Sebelum berangkat, driver menghitung jumlah penumpang yang sudah ada di dalam.
Akhirnya, bus memasuki tanah Inggris. Jam menunjukkan pukul 4.30 pagi. Hari masih sangat gelap. Perjalanan dilanjutkan menuju ke London. Masih butuh waktu kurang lebih dua jam untuk sampai ke London. Saya memanfaatkan waktu perjalanan yang tersisa untuk memejamkan mata dengan harapan ketika membukanya kembali, saya sudah sampai di London.
Dua jam kemudian, bus memasuki London Victoria Coach Station. Oh senangnya, tiba juga di London setelah menempuh perjalanan jauh dari utara Belanda. Saya segera mengambil tas di bagasi, mengucapkan terima kasih dan jalan ke London Victoria Station. Perjalanan yang melelahkan tetapi sangat menyenangkan. Tunggu cerita berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H