Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Karena Merpati Ingkar Janji

7 Juni 2010   09:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:41 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini adalah bagian dari perjalanan di Kupang, NTT pada akhir Mei yang lalu. Bersama dengan Anton Muhajir, Luh De Suriyani, Bani dan Novi, saya berangkat bersama menuju ke Kupang. Sebelumnya, kami sudah berkoordinasi mulai dari pembelian tiket pulang-pergi hingga janji ketemuan di Bandara Ngurah Rai. Untuk menuju ke Kupang, kami bersepkat untuk menggunakan Merpati.

Menurut tiket yang tercetak, seharusnya pesawat akan terbang pada pukul 09.20 WITA dan dijadwalkan akan sampai di Kupang pada pukul 10.50 WITA. Namun, 2 hari sebelum keberangkatan, Novi berkirim pesan melalui SMS dan mengatakan bahwa jadwal penerbangan diundur menjadi pukul 10.50 WITA. Pengalaman dari seorang teman, Merpati memang sering sekali mengubah jadwal keberangkatan pesawat, bahkan pernah tidak diberitahu oleh pihak Merpati bahwa jadwal berubah. Beruntung teman itu konfirmasi ke Merpati satu hari sebelumnya dan bertanya mengenai jadwal keberangkatan pesawat yang akan ditumpangi.

Karena jarak dari rumah ke bandara yang cukup jauh, memakan waktu kira-kira 40 menit, saya berangkat dari rumah sekitar pukul 08.30 dengan diantar oleh Agung dan Wi Agus. Kebetulan pas hari libur Waisak dan takut macet apabila melewati Kota Denpasar, mobil yang kami tumpangi diarahkan melalui By Pass Ngurah Rai, sambil berharap agar tidak terlambat untuk check in, karena saya hendak sarapan terlebih dahulu di bandara.

Beruntung, sebab ketika masuk di pintu gerbang Bandara Ngurah Rai, jam di telepon tangan menunjukkan pukul 09.25 WITA. Masih ada waktu 30 menit untuk sarapan sebelum waktu check in. Begitu turun dari mobil, saya menuju ke pintu keberangkatan. Tampak dari jauh sudah ada Anton Muhajir, Luh De Suriyani, Bani dan Novi. Sambil menunggu waktu check in, saya mengajak mereka untuk sarapan terlebih dahulu di dekat pintu kedatangan domestik.

Ada pilih menu yang saya suka. Nasi, sayur kangkung, telur dadar dan tempe. Untuk minum, teh hangat adalah favorit. Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan itu karena selain lapar, juga harus segera check in jam 10.00 WITA. Setelah memanjakan perut, saatnya masuk untuk check in. Pemeriksaan demi pemeriksaan sesuai dengan prosedur telah dilewati. Antri penumpang untuk check in juga tidak begitu banyak. Mungkin karena kami memang datang lebih awal.

Setelah membayar airport tax dan pemeriksaan tas, masa menunggu di ruang tunggu adalah waktu-waktu yang sedikit menjenuhkan. Untung ada Twitter di telepon tangan. Sambil memerhatikan aktivitas penumpang lain yang sedang menunggu, saya mondar-mandir di sekitar ruang tunggu, membaca timeline di Twitter memberi hiburan tersendiri. Tidak lupa,saya juga senantiasa mengecek jadwal keberangkatan pesawat, kalau-kalau keberangkatan ditunda, atau sekedar hanya ingin tahu, pesawat apa saja yang akan berangkat mengudara.

Agak kaget melihat jadwal keberangkatan pesawat, terutama Merpati yang hendak saya tumpangi. Dalam tiket tidak ada pemberitahuan kalau pesawat akan transit. Namun, berdasarkan informasi jadwal keberangkatan, pesawat itu akan transit terlebih dahulu di Tambolaka dan Waingapu yang terletak di Pulau Sumba. Bila berangkat sesuai jadwal yang dikonformasi pada pukul 10.50 WITA, dan ditambah waktu tunggu di kedua bandara tersebut masing-masing sekitar 30 menit, maka diperkirakan sampai Kupang kira-kira pukul 14.30 WITA. Butuh waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan direct flight Denpasar-Kupang yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

Beruntung keberangkatan tidak ditunda. Jam 10.50 WITA sudah ada panggilan untuk boarding. Setelah diperiksa boarding pass, kami menuju ke sebuah bus yang dipersiapkan untuk mengantar penumpang menuju ke pesawat. Dalam beberapa menit, bus itu sudah sampai di pintu masuk pesawat. Penumpang yang lain sudah banyak yang naik ke pesawat. Ada juga yang masih berada di bawah untuk sekedar melihat-lihat.

Di dalam pesawat sudah ramai oleh penumpang. Tampak beberapa orang pramugara-pramugari yang mengarahkan penumpang ke tempat duduk mereka dan mengingatkan untuk memakai sabuk pengaman. Setelah semua penumpang masuk ke dalam pesawat, pintu pun ditutup. Pramugara-pramugari terlihat sibuk mengingatkan dan mengecek penumpang supaya mengenakan sabuk pengaman dan mematikan telepon tangan atau alat elektronik lainnya sebab pesawat sedang dalam persiapan take off. Selain itu mereka juga memeragakan cara menggunakan sabuk keselamatan dan pelampung sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Dalam beberapa menit, pesawat sudah take off. Terdengar informasi bahwa pesawat akan menuju ke Tambolaka terlebih dahulu untuk transit dan menurunkan penumpang. Akan lebih lama perjalanan ke Kupang sebab setelah di Tambolaka, pesawat juga akan berhenti di Waingapu di Pulau Sumba. Memang betul informasi di ruang tunggu tadi bahwa pesawat akan transit terlebih dahulu dan semua itu tidak sesuai dengan yang tercetak di dalam tiket yang tertulis bahwa penerbangan akan langsung menuju ke Kupang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun