Pemulung Kata di Kolong Janji
Dalana WK
Aku adalah pemulung kata
Yang tak digunakannya di meja kerja
Yang tak dihiraukannya di depan kamera
Yang dihanyutkannya di sungai dusta
Kata LAPAR yang kami gunakan saat kau sibuk menyamun
Kata SAKIT yang kami rasakan saat kau sibuk membeli barang-barang
Kata HAM yang kami teriakan saat kau sibuk membela Dajjal
Kata ADIL yang kami gaungkan saat kau sibuk membagi hasil
Baru kemarin
Masih basah
Kau meminta kemudahan untuk duduk
Sehingga kubiarkan kau masuk dan nyaman
Menempati sisi-sisi ruang kosong
Menyentuh bagian-bagian tubuh yang rusak
Memeluk jiwa yang kian rentan dan sesak
Namun kau tiba-tiba menggertak
Balik badan dan mengancam
Tak ada beras dan listrik jika tak berikut dua lembar
Selembar kertas seumur hidup dan selembar kertas berisi roh keluarga
Hati ini menciut, mengkerut, dan kian hilang
Kini yang menggantung hanyalah kekecewaan
Tidak ada lagi harapan, selain perlawanan
Tidak ada lagi sepasang telinga dan dua mata yang membantu
Tapi yang ada hanya satu raga yang siap merangkai semua kata yang dipungutnya-untuk senjata kesejahteraan warga negara.
"Kebahagiaan adalah ilusi dari efek psikotropika pil harapan yang kami konsumsi hingga overdosis, sebuah alasan yang membuat kami tetap bertahan di Negeri ini. Dengan merayakan setiap kepahitannya bersama jiwa-jiwa yang terperangkap di tumpukan tulang-belulang Pahlawan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H