Mohon tunggu...
Dalana WK🍓
Dalana WK🍓 Mohon Tunggu... Penulis - Penyair

Life is true and Love is God ~ Hargailah Karyanya, Jika tidak mampu menghargai Orangnya ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemulung Kata di Kolong Janji

23 Januari 2025   07:59 Diperbarui: 23 Januari 2025   02:46 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemulung Kata di Kolong Janji
Dalana WK

Aku adalah pemulung kata
Yang tak digunakannya di meja kerja
Yang tak dihiraukannya di depan kamera
Yang dihanyutkannya di sungai dusta

Kata LAPAR yang kami gunakan saat kau sibuk menyamun
Kata SAKIT yang kami rasakan saat kau sibuk membeli barang-barang
Kata HAM yang kami teriakan saat kau sibuk membela Dajjal
Kata ADIL yang kami gaungkan saat kau sibuk membagi hasil

Baru kemarin
Masih basah
Kau meminta kemudahan untuk duduk
Sehingga kubiarkan kau masuk dan nyaman

Menempati sisi-sisi ruang kosong
Menyentuh bagian-bagian tubuh yang rusak
Memeluk jiwa yang kian rentan dan sesak
Namun kau tiba-tiba menggertak

Balik badan dan mengancam
Tak ada beras dan listrik jika tak berikut dua lembar
Selembar kertas seumur hidup dan selembar kertas berisi roh keluarga
Hati ini menciut, mengkerut, dan kian hilang

Kini yang menggantung hanyalah kekecewaan
Tidak ada lagi harapan, selain perlawanan
Tidak ada lagi sepasang telinga dan dua mata yang membantu
Tapi yang ada hanya satu raga yang siap merangkai semua kata yang dipungutnya-untuk senjata kesejahteraan warga negara.


"Kebahagiaan adalah ilusi dari efek psikotropika pil harapan yang kami konsumsi hingga overdosis, sebuah alasan yang membuat kami tetap bertahan di Negeri ini. Dengan merayakan setiap kepahitannya bersama jiwa-jiwa yang terperangkap di tumpukan tulang-belulang Pahlawan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun