Mohon tunggu...
Dalana WK🍓
Dalana WK🍓 Mohon Tunggu... Penulis - Penyair

Life is true and Love is God ~ Hargailah Karyanya, Jika tidak mampu menghargai Orangnya ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antologi Puisi - Dunia Manusia

18 April 2022   12:48 Diperbarui: 18 April 2022   13:25 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon Mantu

Kita sering minder

Merasa tidak pantas untuk hal-hal tertentu

Selayaknya aku saat ini

Mendapatkanmu adalah mustahil bagi mereka

Memilikimu adalah sebuah kelancangan

Padahal mereka tidak tahu

Sesuatu yang kusimpan rapi

Tengah nyaman berada di dalam hati

Sedangkan mereka asyik mengusik

Siapa dia?

Dari keturunan mana?

Pekerjaan dan hartanya sebanyak apa?

Sedang mereka lupa apa yang tengah bersembunyi

Aku berusaha menutup rapat-rapat

Namun, angin kencang membawa badai

Hingga akhirnya aku pun benar-benar lancang

Maaf Bu, maaf Pak, adakah yang lain yang akan menerima

Apa itu?

Kekurangan anakmu!.

Dalana WK

15:08

Cihaurbeuti, 14 April 2022

Isi Hati ❤💞

Kami adalah ratu untuk setiap rumah

Tidak pernah meminta lebih dari tingginya seorang laki-laki

Salahkah jika kami menangis, atau berteriak untuk sesuatu yang hilang

Protes kami hanya ingin diperlakukan sebagai mana mestinya manusia

Meski di luar sana banyak wanita yang berkorban

Merendahkan diri untuk bertahan hidup atau terjebak di dalam lubang hitam

Aku hanya berharap kau sadar dari mana kau berasal

Seorang ibu tidak pernah kehilangan cintanya.

Dalana WK

Cihaurbeuti, 14 April 2022

Pesawat Kertas

Kita terlahir untuk jadi otentik

Tidak peduli seberapa buruk nasib dan fisik yang tengah diperolok

Kita terlahir untuk menjadi apa pun

Terlepas latar belakang dan kepercayaan

Setiap kelahiran diiringi kebaikan

Terlebih si haram yang tak diharapkan

Kita tidak pernah bisa meminta

Di mana dan siapa yang membesarkan kita

Cukup rapatkan langkahmu

Di jejak kaki yang banyak berhenti

Beruntungnya di sini kita punya Tuhan

Tidak akan ada nasib yang buruk lagi, atau orang yang menghentikan

Selama tangan-Nya terbuka dan terus memberikan jalan

Jangan jadi dungu hanya karena satu atau dua orang

Kita tidak pernah tahu siapa yang benar-benar benar

Setelah kematian dan kembali ke awal menunjukkan semuanya

Ikuti saja bayangan yang jelas

Sejauh apa pun kita pergi

Di mana pun kita singgah

Jadilah produk terbaik yang pernah diajarkan oleh pengalaman.

Dalana WK

10:08

Cihaurbeuti, 14 April 2022

SABUN MANDI

Siang itu aku pergi mandi

Emak membeli sabun baru

Sudah dibuka bungkusnya

Tidak terpikir wanginya membawamu masuk

Memang benar sabun ini untuk mandi

Sama sekali tidak ada hubungannya denganmu

Hanya saja minyak wanginya membawaku pada kenangan lama

Saat kita hendak bertemu, sabun ini yang menyelamatkanku dari bau

Seperti fungsinya, ia melarutkan bakteri

Seperti diriku yang berusaha melarutkan kenanganmu dengannya menuju masa lalu, jauh dari kita

Namun, sabun punya kelemahan

Ia tidak bisa mencegah bakteri untuk tidak kembali

Seperti diriku yang tidak bisa menahan awan agar tidak menangis

Langit yang basah itu membawa kembali kenangan yang sudah hanyut

Tawa sedihmu saat bersamanya kala lagu favorite kalian diputar

Aku hanya bisa pasrah

Sekarang pun sabun ini membawa luka

Perkara wanginya yang tidak seberapa

Sesak yang kudapat setelah keluar dari kamar mandi

Membenci hal yang tidak seharusnya, emak besok ganti merek ya....

Dalana WK

Cihaurbeuti, 14 April 2022

Mari Minum

Duduklah

Turunkan sedikit nadanya

Ingat kau lebih pintar dariku

Jangan buat mukamu malu

Aku pikir kopi ini tidaklah salah

Kau bilang ini terlalu manis

Aku bilang itu yang mereka suka

Maksudmu tidak bisakah menjadi pahit?

Berhenti di sana

Aku tidak bisa menemukan syarafku menjalar

Hanya mengikuti jalur listrik yang mereka bentangkan

Di mana salahnya?

Jika kau takut tidak lagi muncul di permukaan bilang saja

Tidak perlu memukul mundur dengan kekuatan netizen

Datangilah aku, seperti ini aku di hadapanmu

Apa ongkos di nyalimu habis?.

Dalana WK

20:32

Cihaurbeuti, 14 April 2022

Attention?

Aku tidak perlu membayar orang untuk sebuah sayang

Tidak membutuhkan luka untuk sebuah perhatian

Bisa jadi apa pun

Bisa jadi siapa pun

Semua kendali ada padamu

Mau mengenalku dari arah mana

Pandangan kita tidak pernah sama

Meski air minum kita adalah air, tapi bisa jadi milikmu berubah kebencian

Dengar! aku tidak pernah mau kau ada di sini

Cek lagi siapa yang membuat ini menjadi bom

Aku hanya membuat apa yang seharusnya aku buat

Jika mereka mau mereka bisa tinggal

Jika mereka benci mereka bisa pergi.

Dalana WK

Cihaurbeuti, 14 April 2022





Di Ujung Karam





Terputus sejenak dari semua gelombang

Memenuhi paru-paru dengar air asin

Nyawaku mengepul sesukanya bersama awan

Kau tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya

Jadilah diriku

Sebelum kau berkata semuanya mudah

Jadilah diriku

Sebelum kau bilang begitu saja marah

Yang tertumpuk di sini sudah begitu rapuh

Bertambah satu lagi raga ini akan hancur

Mungkin kepingan-kepingan itulah yang akan menyadarkan

Bisakah kau yakinkan aku bahwa kau manusia

Tidaklah adil jika hanya aku yang dapat masalah

Mengapa tidak kubuat kau pun punya

Sekarang bagaimana rasanya

Sakit itu belum seberapa

Bagaimana jika kau hidup dengannya selamanya

Sampai kau sadar napasmu bekerja sendiri tanpa semangat

Apakah itu cukup agar kau mengerti dan diam? .

Dalana WK

8:11

Cihaurbeuti, 06 April 2022

Hanya ingin tunjukkan

Pagi ini aku tidak ingin pergi ke mana pun

Tidak ingin bertemu siapa pun

Kecuali kau memaksa

Inilah aku

Aku tidak ingin menjadi apa yang mereka katakan

Membuka mulut hanya akan memanjangkan peran mereka

Aku ingin mereka lenyap dan hanya kau yang jadi teman sepi

Akan aku tunjukkan seberapa hancur yang aku simpan ini

Tidak seorang tahu

Aku hidup di dalam raga yang mati

Aku bersumpah tidak akan ada yang mengerti

Termasuk dirimu, sudah terlambat untuk mengumpulkan serpihnya

Aku hanya ingin kau tetap di sini

Meski aku sudah tak utuh lagi

Jiwa ini sudah lepas kendali

Apa pun akan aku terima, buka saja semua

Tidak ada lagi yang ingin aku usahakan

Aku hanya ingin menerima sisanya kini

Keluarkan saja kamus kasarmu

Sensor sensitif di hatiku sudah lama menyerah.

9:11


Cihaurbeuti, 09 April 2022

----


Dunia Manusia




Mereka merawat rasa sakitnya di balik senyuman

Di sela-sela flexing dan boyong gandengan

Aku lupa kalau bahagia itu bagian dari luka

Namun, kita bisa memilih luka yang mana sebelum takdir itu jatuh



Postingan itu bohong

Mereka hanya menampilkan sisi sempurna

Menyembunyikannya di balik lengkung bibirnya

Jauh dalam tatapan ada rintihan hati yang meminta tolong



Nyatanya bisikan setan lebih eksis dibandingkan ajakan hidup damai

Kacamata manusia itu tembus pandang

Hal buruk yang disembunyikan tercium kuat

Bahkan yang kokoh dengan beton pun dirubuhkannya



Tidak ada seorang pun tenang ketika saling memandang

Iri hati dan dengki muncul seperti jamur di musim hujan

Sungguh, banyak lubang di sana

Luka-luka yang disengaja, Tempat-tempat kotor yang sengaja dibangun dan dikunjungi.



Dalana WK



13:16



Cihaurbeuti, 06 April 2022




MEMORI




Saat yang lain ingin menelanjangimu

Aku bersumpah akan menutup semua luka itu

Tidak peduli siapa dan apa dirimu di masa lalu

Tuhan mengajarkanku belajar dari masa lalu, dan menjalani masa kini



Dan hari ini aku berjanji, akan jadi masa depanmu

Tidak ada alasan lain selain aku menyayangimu

Ada mutiara yang orang lain tidak lihat

Ada berlian yang terpendam di balik ragamu yang rusak



Tidak akan kubiarkan yang lain mencurinya

Tetaplah berada di bawah tanganku

Kau aman di dalamnya

Tuhan mengirimku untukmu



Jika suatu hari aku mendahului

Aku ada di balik doamu

Tetaplah dengan-Nya

Jangan lepas.



Dalana WK



08:23



Cihaurbeuti, 06 April 2022




Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun