HAWA
Kepompong kecil berlapis tabir
Semua menunggu lahirnya
Dunia tengah bersiap memburu
Tak Terima kabar cacat untuk bisa dicinta
Kabar telah menyebar
Setiap tali yang terhubung
Menjadi pilihan bagaimana selanjutnya
Sebongkah batu, sebilah pisau, sehelai kain
Serba salah menjadi anggun
Namun, tak bisakah cantiknya tetap abadi
Wahai jantan, binatang jalang, jadilah manusia yang diharapkan
Biarkan gadis ini tumbuh tanpa luka derana
Kertas putih yang seharusnya suci
Meminta masa depan yang gemilang
Izinkan napasnya dilepas dengan normal
Tanpa cercaan caci karena tengahnya sobek
Sehelai kain ini tak cukup jelas menutup batas
Sebongkah batu itu tak kau sadar akan hukum
Sebilah pisau dendam yang akan menancap seumur hidup
Kita merugi untuk dua menit tanpa makna
Pelangi Kah setelah memperkosa hawa
Wahai adam tak tahu norma
Abu-abu langit-ku hendak mencampur warnanya
Kelam kan datang dan kau pergi, terpisah di dalam labirin dalam telanjang
Menunggu lengang malam.
~Dalana WK
Cihaurbeuti, 03 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H