Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pak! Folder Saya Dihapus | Bagian #2

4 September 2023   22:59 Diperbarui: 4 September 2023   23:15 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya siswa diminta membuat "a day in my life", menggunakan aplikasi Bitmoji dan PicSay lalu mengupload ke drive. Buka google drive kelas, masuk ke folder masing-masing, klik tanda tambah, klik upload, setiap siswa diminta membuat 10 stiker. Siswa dapat menyelesaikan tugas ini dalam waktu 30 menit, lalu mereka diminta presentasi. Selanjutnya siswa menggunakan aplikasi google translate, untuk menterjemahkan artikel. Siswa bebas memilih salah satu artikle dari Kompasiana.com, atur sehingga 1 paragraf bahasa Indonesia, 1 paragraf bahasa Inggris. Menjelang akhir sesi, "Pak folder saya dihapus!", ujar Berlian.

Selanjutnya pada hari ini, Senin, 4 September 2023, siswa kelas 8D diminta melanjutkan cerita tentang Berlian; 

Berlian bangun untuk bersiap siap untuk sholat subuh di mushola. Setelah sholat subuh di mushola dia siap-siap maraton ada bersama teman-temannya ke Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Stadion Pahoman memiliki 2 pintu utama dan 5 pintu samping, buka setiap hari dari pukul 5:30 sampai dengan pukul 18:30 wib, kecuali pada waktu-waktu tertentu. 

Stadion Pahoman menjadi tempat favorit Berlian dan teman-temannya untuk melakukan olahraga lari baik pagi maupun sore. Usai maraton bersama teman-temannya, Berlina  pulang ke rumah dan mandi.  Setelah itu ia sarapan bersama nenek, ibu, dan kakak. Lalu ia dan teman-teman berkumpul bersama dan adzan pun berkumandang, mereka shalat berjamaah di mushola. 

Berlian sangat sedih, lalu ia menceritakan peristiwa yang ia alami kepada ibunya yang saat ini sedang berada di Eropa. Mendengar cerita anak kesayangannya, sang ibu memberikan semangat, "Tak apa-apa nak? Anggaplah itu sebuah ujian kesabaran buatmu". Berlian mulai lega, ia kembali membuat folder di google drive dan mengerjakan tugas-tugas. Namun ia tetap penasaran dan berupaya mencari pelaku yang menghapus folder miliknya. Dia mencari email pemilik google untuk menanyakan secara langsung padanya.

Berlian pun frustasi karena Google drivenya dihapus lalu dia membeli tiket pesawat tujuan Jakarta ke kota Madinah. Dia menjalankan ibadah umrah untuk memperkuat iman, islam dan akidah serta akhlaknya. Ia melaksanakan rukun umroh yaitu (1.) Ihram, berniat untuk memulai umroh `Ihram adalah tahap pertama dari rukun Umroh. Saat melakukan Ihram, Jama'ah mengucapkan niat dengan menggunakan pakaian Ihram. Niat saat Ihram disunnahkan untuk diucapkan secara lisan. Disunnahkan juga melakukan Ihram di tempat Miqat yang telah ditentukan. Niat umroh, "Labbaika Allahumma Umratan."  Artinya : "Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk niat berumroh." Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua lembar kain Ihram, dua lembar kain tersebut dipakai sebagai sarung dan penutup pundak. Sedangkan bagi wanita, pakaian Ihram yang disyariatkan adalah menutup seluruh tubuh dan tidak diperbolehkan memakai cadar atau niqab, juga tidak diperbolehkan mengenakan sarung tangan. 

Rukun ke (2.) adalah Thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.  Titik awal Thawaf dimulai dari Hajar Aswad. Disunnahkan untuk mengusap Hajar Aswad setiap melewatinya, hanya saja  jika tidak memungkinkan, jama'ah diperbolehkan memberi isyarat dengan melambaikan tangan. Tdak ada doa atau dzikir yang diwajibkan saat melaksanakan thawaf. Dengan kata lain kita diperbolehkan mengucapkan lafadz dzikir atau doa apapun.

Rukun ke (3) adalah Sa'i, yaitu berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Sa'i juga dilakukan sebanyak tujuh kali. Saat melakukan Sa'i, tidak ada doa yang wajib dibacakan, sehingga jama'ah diperbolehkan berdzikir dan memanjatkan doa yang diinginkan. Bukit Marwah adalah tempat berakhirnya ibadah Sa'i. Ritual dalam rukun Sa'i ini berasal dari kisah Siti Hajar saat mencarikan minum bagi anaknya, Ismail. Saat itu, karena kebingungan, istri Nabi Ibrahim itu berlari bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah. Saat melakukan Sa'i, kita melakukan napak tilas terhadap perjuangan Siti Hajar, serta keyakinannya terhadap kebesaran dan kasih sayang Allah. Karena iman yang kuat tersebut, Allah menganugerahkan air zam-zam bagi kota Mekkah, yang hingga kini, mata air zam-zam tidak pernah surut dan menjadi berkah bagi seluruh jamaah dan penghuni kota Mekkah.

Rukun ke (4.) adalah  Tahallul, yaitu rukun umroh yang keempat atau terakhir. Jamaah Umroh melakukan Tahallul selesai menunaikan Sa'i. Tahallul dilaksanakan di Bukit Marwah. Saat melakukan Tahallul, jamaah mencukur sebagian atau seluruh rambut di kepala. Bagi pria, disunnahkan mencukur semua rambutnya.  Tahallul dilakukan di luar Masjidil Haram. Biasanya, di pintu Masjidil Haram yang dekat bukit Marwah, terdapat banyak tukang cukur yang menawarkan jasanya. Sedangkan bagi wanita, Tahallul dilakukan dengan menggunting minimal tiga helai rambut. Wanita harus dipotong rambutnya oleh sesama jamaah wanita yang telah melakukan Tahallul. Suami dari jamaah wanita juga diperbolehkan mencukur rambut istrinya. Tidak diperbolehkan bagi wanita untuk dicukur oleh pria yang bukan muhrimnya. Setelah melakukan Tahallul, jama'ah bebas dari larangan selama melakukan Umroh. dan rukun ke (5.) adalah Tertib,  maksudnya semua rukun di atas harus dilakukan secara berurutan.  

Usai melaksanakan serangkaian rukun ibadah umroh, Berlian mencari air zam zam, meminumnya untuk menenangkan diri, lalu ia kembali ke hotel, dia menginap di hotel pullman Zam Zam Mekah. Setelah 3 hari berlalu dia pun membeli tiket pulang ke tanah air tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia, pesawat yang ia tumpangi mendarat di Bandara Soekarno Hatta, lalu ia berganti pesawat dan landing di Bandara Internasional Raden Inten II, Lampung, sebuah mobil taxi Bandara mengantarkannya kembali ke rumahnya di Bandar Lampung. Ia  transit di Jakarta selama 3 jam, ia gunakan waktu tersebut untuk shalat dhuhur, makan siang, kopi dan browsing. 

Pesawat mendarat dengan selamat, ia berjalan menuju ke lobby kedatangan bandara, lalu menunggu koper keluar dari conveyor yang ada di ruang Bagage Claim Area. Tak lama sebuah koper berwarna, sage tampak, dengan cekatan tangannya menyambar gagang koper lalu ia menariknya keluar ruang, tampak beberapa petugas layanan transportasi menjalankan aksinya menawarkan jasa transportasi ke rumah masing-masing penumpang. "Kemana pak?", ujar mbak petugas taxi bandara. "Sidomulyo, berapa ya?" ujar Berlian. "Tiga ratus ribu, Pak!, lewat tol." jawab si petugas. 

Setelah sepakat dengan harga, sebuah mobil sedan mendekat ke tempat Berlian berdiri, mobil berhenti, bagasi belakang terbuka, seorang pria bertubuh atletis menghampiri Berlian, lalu mengangkat koper dan memasukkan ke bagasi mobil, Berlian melangkah, membuka pintu lalu duduk. Mobil bergerak perlahan menuju ke gerbang keluar bandara. Sopir mengeluarkan kartu e-money untuk membayar biaya parkir bandara. Ia tempelkan kartu e-money ke alat pembaca, lalu bilah penghalang terangkat dan mobil keluar dari area bandara. 

Usai meninggalkan bandara, dan membayar parkir di pintu keluar menuju Jalan Raya Soekarno Hatta, mobil melaju dengan kecepatan sedang, Berlian meminta sopir untuk berbelok ke Rumah Makan Begadang III, Branti. Berlian bergegas turun, dia tidak langsung memesan makanan, melainkan menyanyakan letak toilet, kebelet ia rupanya. Dia tidak suka buah air kecil di pesawat, entahlah apa alasannya. Keluar dari toilet, wajah Berlian tampak berseri-seri, ia lalu duduk di salah satu meja di sudut ruangan. Ia keluarkan HP dari sakunya, lalu scroll pesan WA. Terkadang tampak ia tersenyum sendiri. 

Seorang pramusaji menghampirinya untuk menanyakan pesanan, "Nasi telur bulat, kasih kuah rendang agak banyak ya!", ujarnya setengah berteriak. "Minumnya, pak?", ujar sang pramujadi. "Jeruk Anget," Jawab Berlian dengan singkat. Kembali pandangannya tertuju pada HPnya. "Silahkan pak!" ujar pramusaji yang tiba-tiba muncul membawa, sepiring nasi putih dan ditangan satu lagi sebuah piring berisi telur bulat, dengan sedikit kuah sayur nangka, sambal lado dan lalapan berupa irisan kol dan daun singkong rebus. 

Setelah beberapa hari berada di negeri orang, satu hal yang paling ia rindukan adalah masakan padang, walaupun hanya dengan lauk telor bulat, yang dibanderol dengan harga Rp 16.000, (enam belas ribu rupiah). Sungguh dia kangen dengan berbagai kuliner tanah air. Sepiring nasi, telor bulat, lalapan dan sambal lado, telah ia santap dengan lahap, dihadapannya ada segelas jus jeruk hangat, dengan cekatan tangannya menggapai gelas bergagang tersebut lalu meneguknya. Setelah beberapa teguk ia merasakan kesegaran minuman tersebut, keringat mulai meluncur wajahnya, ia gapai dua lembar tisu lalu menghapus wajahnya beberapa kali. 

"Alhamdulillah..", ujarnya. Sopir mobil taxi Bandara menunggu di mobil, ia tidak mau diajak makan. "Maaf, Pak. Saya baru saja makan, silahkan Bapak Makan, saya tunggu di sini saja." ujar sang supir. Berlian bangun dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah kasih. "Nasi telor bulat dan jus jeruk anget," ujarnya. "Dua puluh empat ribu, pak!" ujar sang kasir, usai menekan beberapa tombol di kalkutor besar di hadapannya. Berlian mengarahkan fitur scan qr code pada aplikasi internet banking yang ia miliki, lalu memasukkan jumlah pembayaran yang akan dilakukan. Setelah ia memasukkan angka, lalu lanjutkan, ia masukkan pin, dan pembayaran pun selesai, kasir mengecek notifikasi yang muncul di layar komputer di depannya. "Pembayaran sudah kami terima, terima kasih, Pak!" ujar kasir seraya tersenyum. 

Berlian berjalan ke arah parkir, lalu kembali naik ke mobil, mobil bergerak perlahan, lalu belok kiri masuk ke gerbang tol Natar, mobil terus melaju menuju ke gerbang tol Natar, sebuah tongkat bekas tongsis yang disambungkan dengan bekas tempat name tag, lalu diisi dengan kartu e-tol dikeluarkan oleh sopir, lalu ditempelkan ke mesin pembaca, lalu bilah penghalang terangkat dan mobil melaju di badan tol. Perjalanan menuju ke Sidomulyo menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer, dengan kecepatan sedang jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 1 jam saja. 

Efek perut kenyang membuat Berlian diserbu dengan rasa kantuk yang mendera, ia pun terlelap. Sopir melihat dari kaca yang ada dihadapannya, Berlian yang semula cukup lincah dan nyaring bercakap berbagai pengalamannya di tanah suci, mendadak diam. Bukan lagi kata-kata dan kalimat yang terdengar, hanya suara dengkuran yang bersaing dengan suara ban yang beradu dengan jalan tol. Berlian tidur pulas, setelah menempuh perjalanan dengan pesawat dari Bandara King Abdul Aziz di Jedah, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dan Bandara Radin Inten, Lampung.  Tubuhnya kecil tampak meringkuk di jok mobil. 

Bahan Bacaan:

https://umroh.com/blog/rukun-umroh/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun