Malam makin larut, rapat persiapan seminar nasional Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia yang akan digelar pada minggu ke tiga Agustus hampir usai.Â
Peserta rapat yang hanya berjumlah 6 (enam) orang bersepakat, mengakhiri google meet sudah berlangsung hampir satu jam lamanya. Peserta rapat antara lain saya Winarno, Muhammad Khotib, Nurmalawati, Bajawati, None Tis'ah, Fardarita, dan Herpratiwi.Â
Salah satu peserta Ibu None tis'ah menyampaikan bahwa ia memiliki buah pisang yang sudah matang dan siap dikonsumsi, dan ia menunjukkan pisang tersebut melalui kamera. Seluruh peserta google meet tinggal di Bandar Lampung, kecuali Muhammad Khotib yang saat itu sedang berada di RSU Ahmad Yani, Kota Metro, menengok rekan yang sedang dirawat. Satu peserta, Bajawati, juga sedang berada di luar kota, ia sedang berada di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.Â
Melihat pisang ambon yang bohai, semua peserta berkomentar, dan siap menerima tawaran Bu None, kecuali mereka yang berada di luar kota Pak, Muhammad Khotib dan Bu Bajawati.Â
Sehari kemudian,Â
Bu None meneleponku bahwa ia dia sedang dalam perjalanan melintasi sekolah ku yang berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan No 28 Pahoman Bandar Lampung.Â
"Assalamualaikum wr.wb. Win..., ada di sekolah, kan?, Aku baru sampai di lampu merah Jl. HOS Cokroaminoto, aku membawa pisang yang aku tawarkan semalam." Tuturnya.Â
"Alhamdulillah, ada bu, siap, aku tunggu di gerbang sekolah, ya Bu." Jawabku.Â
Aku buka aplikasi google map, aku klik icon bulat yang berada di pojok kanan bawah, yang menunjukkan posisiku saat itu, lalu aku klik rute, aku ketikkan Lampu Merah Jl. HOS Cokroaminoto, Google memberitahu jaraknya hanya 1,7km dan dapat ditempuh dalam waktu 5 menit.Â
Lalu aku bergegas berjalan ke arah pintu gerbang sekolah, tak lama berselang sebuah mobil sedang berwarna hitam berhenti di seberang sekolah, aku menyeberang memhampirinya. None membuka pintu, turun lalu membuka pintu belakang, sesisir pisang ambon berukuran bohai ia berikan kepadaku.Â
"Terima kasih," ujarku kegirangan, "Sama-sama, aku terus, ya." Ujar None.Â
Mobil sedang bergerak maju, lalu hilang dari pandangan, aku kembali ke ruang guru dengan sesisir pisang Ambon. Di ruang guru, tampak beberapa teman, aku tawari mereka pisang ambon pemberian None tadi. Mereka pun senang menerimanya. Tampak mereka membagi dua, pisang tersebut dan memberikannya kepada yang lain.Â
"Ayo, potongan, aku nggak abis," tutur Beti kepada Desi.
Hari iniÂ
Sesuai dengan kesepakatan kami menyelenggarakan rapat luring di STKIP Al Islam Tunas Bangsa, Gedong Meneng, Kota Bandar Lampung.Â
Bu Nurmalawati meneleponku, karena panggilan tak terjawab, dia menulis, "Win, ditunggu...!" Sementara di grup pengurus HEPI UKD Lampung, Bu Herpratiwi memposting, "Assalamualaikum wr.wb. Ibu dan Bapak, kita rapat pukul 13:00 di STKIP Al-ITB."
Â
Siang itu, aku sudah selesai mengajar di sekolah, pada jam pertama dan ke dua mengajar informatika di kelas 7J, sebagai materi awal siswa diajak mengidentifikasi kegiatan sehari-hari yang berkenaan dengan informatika. Sebagaimana kita sadari informatika telah merubah cara kita beraktifitas sehari-hari seperti bekerja, belajar, bermain.Â
Usai mengajar di jam 1-2, istirahat 1 jam pelajaran, lanjut mengajar lagi di kelas 8G, dengan 3 jam pelajaran, jam ke 4, 5 dan 6, kelas berakhir menjelang pukul 12. Siswa lalu mengikuti shalat dzuhur berjamaah di aula. Menurut Google map, perjalanan menuju STKIP Al-Islam Tunas Bangsa (Al-ITB) butuh waktu 15 menitan.Â
Perjalanan dimulai dari gerbang MTsN 1 Â Bandar Lampung, ke arah kanan menuju jalan lampu merah jalan Dr. Susilo, kembali ambil arah kanan sampai ke lampu merah taman kota, Lungsir, setelah melewati dinas kesehatan propinsi, rumah dinas gubernur dan kantor wali kota Bandar Lampung, aku sampai di lampu merah Lungsir.Â
Kembali ambil kanan, menyusuri jalan Pangeran Diponegoro, sampai di  Tugu Adipura, ambil kiri ke jalan Ahmad Yani, lalu ambil kanan ke jalan Kartini, lurus ke jalan Teuku Umar, Jl. ZA. Pagaralam, menjelang kampus Pasca Sarjana UBL, kurangi kecepatan, tampak papan nama Kampus Al Islam Tunas Bangsa di sebelah kiri.
Saat memasuki ruang rapat sudah ada bu Rima, bu Nurmala, bu Herpratiwi juga bu Fardarita, mereka sudah membahas draft kegiatan webinar yang akan digelar di 26 Agustus 2023 nanti. Tak lama berselang bu None hadir, dengan membawa aneka gorengan, berbahan baku singkong (combro dan misro) dan juga tahu bunting (tahu diisi dengan irisan aneka sayuran yang diiris halus dibumbui, dimasukkan ke dalam tahu, dibalur dengan tepung lalu digoreng). Juga ada jajanan lain yang berbalut daun pisang, yaitu lambang sari atau ada juga yang menyebutnya naga sari, pisang matang, diiris menyilang dibalut dengan adonan tepung, lalu dibungkus daun pisang lalu dikukus.Â
Tak lama berselang Pak Muhammad Khotib beserta istrinya hadir dengan membawa pisang muli, keripik, tahu, pisang janten dan jeruk. Pisang langsung disajikan sebagai teman bekerja sore itu. Sementara, bu Mala membungkus tahu menjadi beberapa plastik kiloan untuk dibawa oleh peserta rapat sebagai oleh-oleh. Â
Satu persatu kami meninggalkan ruang rapat, namun kembali berkumpul di halaman, dekat gerbang, disana kami berfoto bersama. Namun, sore itu matahari masih terik, sehingga hasil foto kami tampak glowing.Â
Sesi foto berlalu, kami kembali ke rumah masing-masing, bu Fardarita, dijemput angkutan online, bu Rima tampak berjalan menghampiri suaminya yang telah menjemput di pinggir jalan ZA Pagar Alam, Pak Khotib bersama istri kembali ke Lampung Timur, Bu Mala dan Bu None pulang bareng, sementara kembali ke dalam untuk menghadiri rapat yayasan.Â
Ya, pisang adalah  tumbuhan berukuran besar dengan daun memanjang dan besar. Pisang  tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang bersifat lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang di bagian permukaan tanah yang agak keras. Pisang adalah buah yang dikenal  di Indonesia, karena pisang adalah tanaman tropis. Buah pisang bisa dinikmati dengan berbagai cara: dimakan langsung, digoreng, dikukus, atau diolah bersama bahan lain. Pisang tidak hanya enak, tetapi juga manfaatnya banyak.
Pisang telah mewarnai pertemuan kami yang sudah beberapa bulan tidak jumpa, diawali dengan pisang ambon, pisang muli dan aneka olahan kue berbahan pisang.Â
Bahan Bacaan
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/khasiat-dan-manfaat-pisang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI