Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Buat Majalah Sekolah

19 Juli 2023   20:44 Diperbarui: 19 Juli 2023   20:46 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara agar sekolah kita dikenal secara luas adalah dengan membuat majalah sekolah, Bagaimana caranya? Rumit gak? Tidak rumit, mudah dan sederhana? *MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH*  adalah topik materi ke 11, hari ini Rabu, 19 Juli 2023. Dengan narasumber Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. yang dimoderatori oleh saudari Nur Dwi Yanti, M.Pd. 


Mari kita masuki kelas tanpa sekat dan batas. Agar kita dapat menghimpun butiran hikmah yang terserak, sebaiknya saya mengunci grup untuk sementara.

Lalu moderator membagikan link video dari kanal youtube dimana seorang presenter cilik yang merupakan salah satu anggota program literasi di MI Khadijah yang tergabung dalam Klub Wartawan dan Penulis Cilik. Di era digital seperti saat ini tidak ada batasan dalam mewarnai informasi apapun. Jangan ada rasa takut dalam menebar informasi yang akan berbuah kebaikan. *"Don't be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step."* dengan kata lain *_Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah._*

Di malam putaran ke 11, kembali  kita akan belajar menadah ilmu dan hikmah dari Narasumber KBMN di putaran ke 29. Saya *Nur Dwi Yanti atau NDY* akan menemani sobat nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. Semoga semangat tetap menyala untuk terus berkarya. Semoga niat tetap terjaga untuk menambah ilmu dari narasumber yamg luar biasa. Mari kita berdoa dulu.
Singkirkan sejenak hati yang gulana. Tundukkan jiwa dari jumawa. Siapkan pikiran bagai gelas kosong yang terbuka. Bulatkan tekad kita pasti BISA!!!

Wifi on, paket data joss, baterai sudah full, dan kondisi rumah aman. Mari kita nikmati sejenak untaian kata dari narsum kita.


Serenai Padang Ilalang

Kecup nektar wangi flora
Hirup sekar menggugah rasa
Remahan kelopak mengayun manja
Tertiup harum puspa arupa warna.

Mengangguk lemah ranting seroja
Bertabur riuh kelopak seruni merona
Terhampar damai cipta pujangga
Terbitkan rasa takjub pangkas ironi resah.

Akulah sang padang ilalang
Tawarkan cinta berjuta rindu
Mengundang betah setiap insan
Yang haus segarnya madu.

Di setiap inci bilikku tertancap akar yang mengurat jauh
Tumbuhkan pucuk kasih yang teduh
Menaungi setiap rintih
Melepas gurat frustasi
Berganti riang yang menepi.

Udara yang kau hirup iku aku
Merotasi tanpa lelah
Mengisi setiap dada
Agar berani memandang dunia dari sisi yang berbeda.

Perkenalkan, Dia adalah Arek Malang yang piawai mencipta diksi-diksi indah. Alhamdulillah, Saya berkesempatan berduet dalam buku kumpulan puisi yang bertajuk *"Tarian Kupu-Kupu"*  Sebuah buku kumpulan puisi tentang rasa Cinta, Benci, Rindu dan Patah Hati. Saya mengenal Dia tidak hanya sebagai sahabat, juga sebagai adik dalam berbagi asa, rasa dan keilmuan di dunia pendidikan serta literasi.



*Gita Senada Ilalang*

Gita
Senada mendayu
Merapalkan nyanyian sendu
Gemulai ilalang bergerak seirama

Merangkai kata membalut asa
Membuai setiap mata
Memberi rona
Arupa

Banyu
Menyapa lembut
Memeluk mesra ilalang
Memberi teduh dalam singgahmu

Dalam rumpun padang ilalang
Terpaut erat kekuatan
Mengikat rasa
Kebersamaan


Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup


https://widyabisma.blogspot.com/2022/01/my-wonderfull-live.html

"Hidup sebenarnya adalah proses belajar, yang dimulai sejak kita terlahir. perjalanan dan proses belajar yang panjang terus berjalan. Mulai dari cara minum asi, menggerakan tangan dan kaki hingga kita bisa mandiri. Ilmu dari Illahi telah dianugerahkan pada diri kita. Menjadi tugas kita mengembangkan, memperluas dan memanfaatkannya dalam kebajikan. Betapa Allah sangat mencintai manusia yang berilmu, sehingga dalam surat Al Mujadillah ayat 11, Allah berfirman yang artinya. "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.  Peserta yang budiman, selagi nafas masih di raga mari gunakan waktu kita untuk menuntut ilmu. Memantaskan diri dengan ilmu,  agar kelak saat berjumpa dengan Penguasa langit dan bumi dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin..", tulis Widya Setianingsih, S.Ag di laman blog.

Berikut ini adalah biodata narasumber kita malam ini;

  • Penulis Bernama Widya Setianingsih, S.Ag, aseli  Malang Jawa Timur. Putri ke-4 dari Bapak Syarif  dan Ibu Martini.
  • Menempuh pendidikan sarjana di UIN Maliki Malang fakultas Pendidikan Agama Islam.
  • Penulis  asli Arema (Arek Malang) Jawa Timur ini memiliki 2 putra yakni Althafian   dan Rakha Bisma
  • Kecintaannya pada dunia anak membuat penulis mencintai dunia mendongeng. Tulisan yang berisi cerita  dongeng untuk anakku, insyaallah akan menjadi karya solo kedua penulis.
  • Menjadi guru madrasah dan saat ini mengajar di MI Khadijah Malang. Spesialis pengajar siswa kelas 1 dan 2.
  • Mempunyai hobi travelling, membaca, berkebun dan menulis.
  • Sejak tahun 2012 hingga sekarang penulis menjabat sebagai pimpinan redaksi majalah sekolah yang bertajuk "Kharisma" (Khadijah is my inspiration).
  • Saat ini penulis dipercaya menjadi ketua penggiat literasi madrasah atau lebih dikenal GELEM (Gerakan literasi madrasah).
  • Aktif di Komisi Nasional Pendidikan dan menjabat sebagai sekretaris di komnasdik cabang Malang. Selain itu penulis juga aktif di beberapa kelas menulis, seperti pernah mengikuti kelas menulis online (KMO), belajar menulis bersama PGRI, Pucuk Diksi, kelas menulis tinta dan anggota di komunitas penggiat literasi nasional.


Sejak berkenalan dengan kelas menulis bersama Om Jay, penulis merasa memiliki komunitas penulis yamg luar biasa. Bertemu dengan banyak narasumber hebat dan teman-teman nusantara yang humble dan luar biasa. Bergabung dengan BM PGRI di gelombang 21. Alhamdulillah menjadi peserta terbaik dan peserta yang pertama kali lulus dan mendapat sertifikat. Karya-karya yang dihasilkan sudah cukup banyak sejak bergabung dengan kelas menulis Om Jay.

Senang dan bahagia sekali malam ini saya bisa membersamai Bapak Ibu blogger hebat di pertemuan ke-11 ini. Semoga semangat tetap membara, berkobar didalam dada. *_Tak akan mundur, sebelum resume meluncur. Pantang menyerah sebelum buku solo tercipta._*

Menjadi peserta di KBMN bukanlah suatu kebetulan. Akan tetapi itu adalah bagian dari skenario Allah.  Percayalah takdir Allah tak pernah salah menuntun langkah kita. Saya sendiri sangat bersyukur menjadi bagian dari komunitas orang-orang hebat yang tanpa pamrih ini. Tidak hanya ilmu yang saya dapatkan tapi saya mendapatkan saudara-saudara sejiwa. Salah satunya adalah teteh saya ini NDY.  Qadarulloh pada bulan Juli lalu kita dipertemukan dalam acara kopdar dan temu penulis nusantara di Yogya. 3 hari saja tapi cukup untuk menjadi cerita yang terkenang selamanya.


Itu adalah sedikit informasi tentang narasumber kita malam ini, selanjutnya mari kita ikut pemaparan beliau tentang membuat majalah sekolah. Sahabat literasi nusantara, beliau pecinta literasi biasa dan berawal dari zero. Sungguh bergabung dengan komunitas penulis seperti ini mampu melejitkan potensi beliau untuk menjadi penulis yang produktif. Kuncinya adalah MAU. Karena, bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran. So, ayo segera bersiap keluar dari zona nyaman untuk menyambut kesuksesan. Saatnya telah tiba... Hari ini adalah hari kesuksesan Anda sekalian.

Malam ini beliau akan berbagi pengalaman seputar majalah sekolah. Bagaimana rasanya saat ada foto kita, foto anak kita terpampang di sebuah artikel majalah? Entah itu karena prestasi, atau sekedar foto selfie saat melakukan kegiatan sekolah. Pasti bangga, bercampur senang bukan???  Setiap sekolah tentu ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. 

"SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal. Itu sama dengan pikiran yang saya dan teman saya rasakan awal mula berdirinya Kharisma (nama majalah sekolah kami). Awal mula, hanya ada dua orang yang merintis terbitnya majalah sekolah. Satu teman saya sebagai pimred merangkap layouter. Dan saya sebagai pemburu berita merangkap bendahara. Jangan dibayangkan majalah Kharisma diawal seperti saat ini bpk/ibu. Majalah kami hanya berukuran setengah kertas folio, untuk mencetaknya kami hanya mampu fotokopi." ujar beliau mengenang masa lalunya. 


"Sebagai langkah awal layout dilakukan dengan cara gunting dan tempel. Kemampuan menulis apa adanya bukan persoalan. Kami inginkan hanya berbagi informasi, berita, dan cerita tentang anak didik kami. Akhirnya majalah pertama sekolah kami bisa sampai ditangan anak-anak didik kami. Saat itu penggandaan majalah didanai oleh sekolah. Perjalanan Majalah sekolah yang apa adanya tersebut berjalan hingga dua tahun. Tetap dengan dua crew yang bertugas rangkap. Sampai akhirnya kami harus melepas majalah Kharisma ditahun ke tiga. SDM yang terbatas dan dana menjadi kendala utama. Dua tahun Kharisma melakukan hibernasi.
Hingga akhirnya kami bangun kembali.  Selama  tidur panjang kami sibuk berbenah. Crew Majalah kami lengkapi. Mulai dari penasehat, penanggung jawab, pimred, bendahara, editor, layout, hingga 4 orang pemburu berita," lanjutnya.


Beliau mengajukan proposal yang detil pada pihak yayasan/sekolah. Mencari solusi pendanaan selain dari dana BOS. Mempercantik tampilan hingga ke percetakaan. Mempertebal muatan bergizi dari isi majalah.  Akhirnya Majalah *"KHARISMA REBORN"*  dan pada tahun 2010 beliau dipercaya untuk menjadi Pimred. Sungguh ini adalah hal yang berat memang. Tetapi beliau percaya dengan tim, dengan crew yang saling membahu. Hingga sekarang beliau masih memegang  amanah itu dan kunci utamanya adalah *MAU*

Dengan MAU,  Insyaallah semua akan diberi kemudahan. Ibarat kita berjalan ada tembok menghadang. Cari jalan lainnya. Entah harus memutar, ataukah mencari jalan lain yg sepadan.  Artinya setiap kesulitan ada dua kemudahan yang Allah siapkan. Tetapkan niat, dan insyaallah tiba-tiba ada jalan yg terbentang.  Jangan takut mencoba, maka kita akan tetap stuck di tempat. Ada rintangan, halangan itu hal yang biasa. Apalagi saat mengawali. Berat memang. Tapi bukan berarti itu TAK MUNGKIN dan TAK ADA SOLUSI.

*M* antapkan
*A* pa pun
*U* payamu

Menurut KBBI Majalah adalah Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Menurut Waktunya,  Berdasarkan Waktu penerbitannya, majalah dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya.Sedangkan menurut isinya  majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;


Sejarah singkat Kharisma. Sahabat nusantara, usia majalah sekolah kami kurang lebih 13 tahunan. Majalah Kharisma lahir sejak tahun 2007. Pada tahun 2008 sempat vakum selama dua tahun. Kemudian pada tahun 2010 terbit lagi dengan title Kharisma reborn. Mengapa reborn? Karena Kharisma terbit dengan penampilan yang baru. Saat pertama kali terbit tentu tampilan dan isinya tidak seperti saat ini.  Tampilan Kharisma sangat sederhana sekali. Hanya berukuran 21 cm x 16 cm (separuh folio). Itupun tidak dicetak. Hanya di fotokopi hitam putih.

Artikelnya pun belum beragam dan sederhana sekali. Kemudian lahir kembali dengan tampilan lebih menarik,  keren, dicetak, berwarna, hard cover dan isinya lebih beragam. Walaupun halamannya waktu itu  hanya ada 20 an halaman (sekarang 40 halaman). Crewnya pun terbatas. Saat itu hanya ada pimred merangkap layout, dan saya sebagai reporter merangkap editor. Kemudian tahun 2010 saya diangkat menjadi pimred, barulah pembaharuan total dilakukan. 


Langkah-langkah menerbitkan majalah Sekolah; Pertama, menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi. Membentuk susunan redaksi majalah. Kedua, mengajukan proposal. Membuat proposal meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dsbnya. Ketiga, membuat rancangan majalah. Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll. Kempat, mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dll. 


Susunan Redaksi Majalah Sekolah; Pertama, penasehat  biasanya dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah yang tugasnya adalah memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah. Kedua, Penanggung Jawab, yaitu Kepala Sekolah yang tugasnya bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional). Ketiga, Pimpinan redaksi, dari Guru yang ditunjuk. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Keempat, Editor yang bertugas untuk bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan. Kelima, Reporter, reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya. Keenam, Fotografer  yang tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ketujuh.  Layout yang  tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan. Kedelapan, Bendahara yang bertugas mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah


Manfaat Majalah Sekolah antara lain adalah (1) ebagai sarana komunikasi sekolah dengan walimurid, dan siswa (2) Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan. (3) Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar  dll) (4) Sarana publikasi sekolah di masyarakat (5) Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah antara lain adalah (1) Membuat nama majalah. Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA. KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration. (2) Menentukan artikel yang akan ditampilkan; antara lain;  

1.  Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman dua.

2. Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

3. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

4. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik.

5. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

6. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll.

7. Kegiatan Siswa: Kegiatan outingclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll.

8. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

9. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

10. Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

Alamat, Visi dan misi sekolah dicantumkan di halaman 2. Jika menginginkan memasang foto crew majalah bisa juga di letakkan di halaman 2.

3. Mengajukan ISSBN. Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah.

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran :

✍️Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.

✍️Tidak menggunakan bahasa terlalu formal/kaku.

✍️Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan.

✍Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)  Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para    

   pembaca)

👉Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya :

👉🏻 *Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.*

👉 *Semakin Berilmu Semakin Berakhlak*

👉  *Lets go green*

👉 *Raih Mimpi Setinggi Bintang*

👉🏻 *Hold Your Star*

Dll

6. Cover dan Layout Menarik.

✍️Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah. ✍️Mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah.

✍️Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,

 SMP, SMA).

✍️Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

✍️Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

7. Pembiayaan antara lain digunakan untuk:

1. Biaya cetak majalah

2. Membayar HR crew

3. Pembelian hadiah kuiz dll

 *Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.*

1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)

2. BOSDA, Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

3. Sponsor, Bisa dengan menggandeng  walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

8. Percetakan. Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

Selamat Mencoba. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun