Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ayo Tanam Vanili

16 Juli 2023   07:49 Diperbarui: 16 Juli 2023   08:01 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buah tanaman yang berbentuk polong. Vanili dapat diolah sebagai bahan pembantu industri makanan dan pewangi obat-obatan (flavour and fragrance ingredients). Industri makanan yang menggunakan vanili sebagai bahan bakunya adalah industri biskuit, gula-gula, susu, roti, dan industri es krim. 

Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-orang Indian di Meksiko, yang merupakan negara asal tanaman tersebut. Nama diambil dari nama daerah yaitu vanili adalah Panili atau Perneli. Vanili dapat dikembangbiakkan dengan dua cara, yaitu perkembangbiakan (reproduksi) generatif dan vegetatif.

Reproduksi generatif merupakan teknik perbanyakan yang menggunakan biji. Namun teknik ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama.

Di negara asalnya, Meksiko, tanaman vanili dapat berbuah karena ada serangga Lebah Melipona yang membantu penyerbukannya. Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vanili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. Bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan.

Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan satu hari. Jika bunga yang telah mekar itu tidak segera dikawinkan, akan layu dan kemudian rontok. Oleh sebab itu pengelola tanaman vanili harus sering keliling kebun untuk mengontrol perkembangan vanili dan membantu penyerbukan. Mengingat kesulitan melakukan pembuahan secara alami, di kawasan budidaya, pembuahan/penyerbukan sering kali dilakukan dengan bantuan manusia. Teknik bantuan ini pertama kali dikembangkan di Leige oleh Moreen tahun 1836, dan disempurnakan oleh Edmond Albius para tahun 1841.

Bibit Vanili ditanam di polybag (Dokumen Pribadi)
Bibit Vanili ditanam di polybag (Dokumen Pribadi)

Widipedia melansir bahwa penyebaran vanili ke Indonesia baru masuk tahun 1819 melalui ahli botani Belanda yakni Prof. Dr. Reinwadt. Semula bibit yang dibawa hanya sebagai koleksi untuk Kebun Raya Bogor, namun kemudian ternyata tanaman vanili berhasil dibudidayakan di berbagi wilayah terutama Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan saat ini sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, lahan produksinya pun telah mencapai ribuan  hektar. 

Salah satu sumber menyebut luas lahan produksi vanili mencapai belasan ribu hektar. Selain Jawa dan Sumatera, tanaman vanili berhasil dibudidayakan di wilayah lain seperti Bali, NTT dan Sulawesi. Bahkan menurut sumber yang sama Indonesia sendiri masih menjadi salah satu negara pengekspor vanili terbesar. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Tanaman Vanili memiliki sistem perakaran yang dangkal. Akar utama berasal dari batang, kemudian cabang-cabangnya tersebar ke lapisan tanah. Akar tanaman vanili memiliki kemampuan menyerap air dari udara, sehingga ia tahan dari kekeringan. Batang atau sulur dari tanaman vanili kira-kira sebesar jari tangan manusia, berwarna hijau, agak lunak, beruas dan umumnya berbuku dengan panjang rata-rata 15 cm. Tanaman Vanili tumbuhan melekat pada pohon atau tonggak yang telah disediakan seperti halnya lada, juga buah naga.  

Daun vanili merupakan daun tunggal, letaknya berselang-seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, panjangnya antara  10-25 cm serta lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip. Tulang daun sejajar, tampak setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu daun masih muda tidak begitu tampak.

Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk, berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan harum baunya.

Bunga vanili terdiri dari 6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar (sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk, menggulung seperti corong yang disebut bibir (rostellum).

Vanili dalam tahap pengeringan (dokumen pribadi)
Vanili dalam tahap pengeringan (dokumen pribadi)

Reproduksi generasi merupakan teknik perbanyakan yang melibatkan pembuahan biji. Namun teknik memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan memakan waktu yang lama.

Di negara asalnya, Meksiko, tanaman vanili dapat berbuah karena ada serangga Lebah Melipona yang membantu penyerbukannya. Putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir, sehingga penyerbukan secara alamiah terhalang, kepala sari (anther) berisi dua butir tepung sari, letaknya lebih tinggi daripada kepala putik. Keistimewaan dari bunga vanili yaitu kepala putiknya berisi cairan perekat. sehingga bila tepung sari diletakkan disana akan segera menempel dan terjadilah pembuahan.

Bunga vanili yang telah mekar hanya dapat bertahan satu hari. Jika bunga yang telah mekar itu tidak segera dikawinkan, akan layu dan kemudian rontok. Oleh sebab itu harus sering keliling kebun untuk mengontrol perkembangan vanili. Mengingat kesulitan melakukan pembuahan secara alami, di kawasan budidaya, pembuahan/penyerbukan sering kali dilakukan dengan bantuan manusia. Teknik bantuan ini pertama kali dikembangkan di Leige oleh Moreen tahun 1836, dan disempurnakan oleh Edmond Albius para tahun 1841. 

Sementara untuk Reproduksi vegetatif tanaman vanili menggunakan teknik setek batang atau sulur. Cara setek ini dilakukan dengan memotong batang induk vanili menjadi beberapa ruas sesuai teknik yang digunakan. Ada dua macam teknik setek vanili. Pertama teknik setek panjang, teknik ini dilakukan dengan cara memotong lima ruas batang induk, panjangnya berkisar pada 50-60cm.  Bisa juga memotong batang antara 4-8 ruas, kisaran panjang mencapai 1-2 meter. Batang yang telah dipotong ini dinamakan bibit, satu bibit akan menjadi satu tanaman vanili baru. Bibit yang diperoleh menggunakan teknik setek panjang cenderung cepat berbuah sehingga jangka waktu panen lebih singkat. Namun, jika menggunakan teknik stek panjang, maka diperlukan bibit induk yang banyak dan luas kebun yang cukup besar.

Kedua, teknik stek pendek. Teknik ini dilakukan cara memotong batang induk menjadi 1-2 ruas, panjangnya berkisaran antara 10-25cm. Dari satu potongan batang, nantinya akan diperoleh 4-9 tanaman baru. Oleh sebagian petani budidaya vanili, teknik ini dipandang lebih efektif dan efesien. 

Teknis agar budidaya dengan mudah dan menghasilkan, (1) Menggunakan Bibit Unggul Tanaman Vanili.  Varietas bibit yang digunakan sangat menentukan produktivitas tanaman vanili. Oleh karena itu, dulur disarankan untuk memilih varietas yang memiliki sifat unggul. Saat ini, varietas tanaman vanili yang sudah direkomendasikan oleh KEMENTAN antara lain Varietas Vania 1, dengan SK Menteri Pertanian nomor : 1370/Kpts/SR.120/10/2008, tanggal 8 Oktober 2008, dan Varietas Vania 2 sudah disahkan dengan SK Menteri Pertanian nomor : 1371/Kpts/SR.120/10/2008, tanggal 8 Oktober 2008.

Pohon Panjat Vanili ada banyak pilihan diantaranya adalah Lamtoro, Gliricidia, Kapuk, Waru, Mindi, Suren dan Pohon dadap. Pohon panjat harus sudah siap sebelum menanam vanili dengan menggunakan stek panjang maupun stek pendek.  Dari berbagai pilihan yang ada jenis pohon yang cocok, namun pohon gliricidia/gaman dianggap paling baik sebagai pohon panjat vanili, karena pohon gliricida lebih toleran pada kondisi cahaya sekitar 30%.

Cara menanam vanili menggunakan stek pendek yaitu dengan membuat lubang tanam dengan jarak tanam vanili 1 x 1,5 meter atau 1 x 2 meter atau 1,5 x 1,5 meter; Cabut bibit dari media pembibitan; Tanam bibit vanili hingga batas bawah batang dan seluruh akarnya tertutup; Tutup kembali dengan tanah; Sirami dengan air hingga basah dan lembab; Proses menanam vanili sudah siap selanjutnya lakukan perawatan dan pemupukan.

Pemanenan polong buah vanili dilakukan setelah buah cukup tua, buah yang sudah tua memiliki tanda-tanda perubahan warna menjadi kekuning-kuningan sampai keujung polong. Pemanenan buah vanili diusahakan  buah jangan sampai  pecah terlalu matang, hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas.  Umur panen sangat menentukan  mutu buah vanili. Buah vanili dapat dipanen pada umur sekitar 240 hari setelah penyerbukan.  


Buah vanili yang sudah dipetik, selanjutnya dilakukan sortasi sesuai ukuran buah  dan dilakukan pengolahan selanjutnya.  Cara pengolahan buah vanili  dapat menggunakan 2 cara, yaitu dijemur menggunakan sinar matahari atau menggunakan alat pengering.

Berikut ini adalah tahapan pengolahan buah vanili;

  • Buah vanili kita rendam dalam air panas dengan suhu sekitar 65 derajat celsiuus selama kurang lebih 2-2,5 menit dengan tujuan untuk menghentikan proses respirasi buah. 
  • Setelah dicelupkan dalam air panas, buah kita tiriskan lalu kita jemur dengan dilapisi kain hitam pada suhu dibawah sinar matahari selama kurang lebih 3 jam, dan dibalik-balik.
  • Setelah dijemur selama 3 jam, buah vanili disusun sejajar dan digulung menggunakan kain hitam lalu kita masukan dalam kotak fermentasi isolator/ inkubator selama satu hari pada suhu dipertahankan kurang lebih 40 derata Celcius, setelah itu dijemur kembali dan dimasukan ke dalam kotak inkubasi berulangkali sampai 5 kali.  Tujuan dilakukannya fermentasi adalah untuk mengaktifkan enzime hingga terbentuk zat vanilin yang beraroma harum dalam polong buah.
  • Setelah 5 kali proses penjemuran dan fermentasi, maka buah vanili kita tebarkan diatas rak/tray dalam ruangan sampai kadar air ±40 %. Proses pengeringainan secara alami ini  berlangsung selama 1 - 1,5 bulan dan buah vanili harus dibalik-balik sambil diperiksa kalau ada yang rusak.
  • Buah vanili dikelompokan/ disortasi sesuai dengan ukuran panjang buah, lalu buah dipacking/ dikemas. 
  • Buah vanili diikat dengan dua tali rafia atau bahan lain. Satu ikatan terdiri dari 50 atau 100 polong kering. Ikatan polong ini dibungkus kertas minyak atau kertas parafin dan dimasukkan ke kotak penyimpanan. Kotak ini juga harus terlebih dahulu diberi alas dan dilapis kertas minyak. Kotak penyimpanan lalu ditutup dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Secara periodik, ikatan vanili dibongkar dan diperiksa kalau ada yang berjamur. Polong yang berjamur segera dilap dengan kapas yang telah dicelup alkohol 70%. Proses ini dilakukan selama 2 sd. 3 bulan hingga diperoleh vanili kering kualitas baik.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari market place Vanilla beans / Biji vanili / Vanili kering Grade A Gourmet 1 KG; Vanilla beans Gourmet grade A 1KG Panjang 15 cm up, high moisture. 100% organik. Cocok untuk digunakan sebagai perisa alami untuk kue dan makanan, dibandrol dengan harga Rp 2.500.000. Sedangkan Vanili Planifolia Vanili Kering 1kg; dibrandrol dengan harga Rp 5.500.000

Bahan Bacaan; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun