Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu, Doakan yang Terbaik

10 Juli 2023   10:09 Diperbarui: 10 Juli 2023   10:11 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alhamdulillah, aku baik-baik saja bu, testnya dah selesai, tinggal nunggu pengumuman, doakan yang terbaik," ujarku menutup panggilan telepon Ibu. Ibuku menitipkan ku kepada salah satu keponakannya yang saat ini tinggal di Kutabumi, Kabupaten Tangerang, Banten.

 Aku diantar ibu dan ayah ke bandara Pekanbaru, kami berangkat pukul 10 pagi, penerbanganku pada pukul 12.35, dibutuhkan waktu 30 menitan untuk tiba di Bandara. Ibuku sudah menghubungi sepupunya yang ada di Tangerang, diperkirakan aku akan tiba pada pukul 14.20 Wib. 

Tiba di Bandara aku langsung berpamitan pada Ibu dan Ayah, ini adalah pelukan yang kesekian kalinya di Bandara Sultan Syarif Karim II. Bandara ini menjadi saksi perjuanganku menempuh pendidikan di pulau Jawa. 

Selesai pendidikan sekolah menengah pertama, aku memutuskan untuk melanjutkan ke Pondok Pesantren Modern Gontor Putri, setelah selesai aku melanjutkan ke Program Studi Farmasi di Universita Darussalam, Ngawi, Jawa Timur. 

Aku sudah menyelesaikan studiku pada bulan April 2023, dan akan mengikuti wisuda pada akhir bulan Juli ini. Setelah mengikuti tes masuk sekolah farmasi ITB, aku akan ke Sragen, ke tempat salah satu budeku. 

Aku berjalan masuk ke bandara setelah menunjukkan tiket dan kartu identitas, setelah itu melewati pemeriksaan x-ray. Aku mengambil koperku dan berjalan ke cek in counter, kembali aku menyerahkan tiket dan kartu identitas, untuk mendapatkan boarding pass. 

Aku meletakkan koper di conveyor belt (ban berjalan), lalu aku berjalan ruang tunggu, melewati pemeriksaan X-ray lagi. Calon penumpang sudah ramai, aku duduk di sudut ruang tunggu sambil mengecas HP. Dua puluh menit berlalu, petugas menyampaikan pengumuman kepada penumpang untuk naik ke pesawat melalui gerbang II. Aku bangun, berjalan menuju antrian untuk masuk ke pesawat, petugas memeriksa boarding pass dan mempersilahkan aku berjalan menuju pesawat, di ujung garbarata, seorang cabin crew kembali memeriksa boarding pass seraya memberi tahu posisi tempat duduk. 

Sejenak kemudian, cabin crew memeriksa jumlah penumpang, mengingatkan penumpang untuk mengenakan sabuk pengamat, melipat meja dan menegakkan sandaran kursi. Pesawat mulai bergerak, berputar, lalu bergerak perlahan menuju ujung landasan. Suara mesin pesawat menderu lebih kuat seraya bergerak menambah kecepatan dan take off. 

Setelah mencapai ketinggian tertentu, pramugari mendemonstrasikan penggunakan life-vest, dan prosedur jika terjadi keadaan darurat. Jarak Pekanbaru-Jakarta kurang lebih 1.300 (seribu tiga ratus) kilometer, yang kalau di tempuh melalui perjalanan darat butuh waktu hampir 2 hari, dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun