Masjid Salman ITB, usai shalat Jumat, Bedil, Cahya, Aim dan Dita berjalan menuju ke tempat tes, gedung labtek I, lt 1 ruang computer Lab 1, 2, dan 3. Cahya di lab1, Bedil lab 2, sedangkan Aim dan Dita di lab 3. Ini adalah sesi kedua setelah sesi kesatu telah selesai tadi menjelang pukul 12.
Mereka keluar area masjid Salman, menyeberang Jalan Ganesha, lalu menyusuri beberapa blok gedung perkuliahan, sebelum tiba di labtek I.
Mereka mulai hafal dengan jalur yang mereka lalui. Setelah kemarin mereka, kecuali Dita, sudah mengecek ruang test. Cahya, Bedil dan Aim, keluar dari penginapan naik mobil mas Yono, saudara sepupu Cahya, yang tinggal di Kabupaten Tangerang. Lalu turun di gerbang, Jl. I, berbekal arahan dari petugas keamanan kampus mereka berjalan ke arah Gedung Labtek I, yang berada di dekat Jl. VIII.Â
Mas Yono juga yang menjemput Cahya di Bandara Soekarno Hatta, sehari sebelumnya. Cahya menginap di rumah mas Yono. Pukul 9 pagi mas Yono dan Cahya berangkat ke Bandung, mereka tiba pukul 14 siang.Â
Perjalanan menuju Bandung membutuhkan waktu lebih lama karena cuaca gerimis dan jalanan padat, nyaris macet. Momen liburan sekolah membuat waktu tempuh ke Bandung lebih lama, karena Bandung adalah satu destinasi wisata yang sangat digemari.Â
Berbantukan aplikasi Google Map, mas Yono mencari penginapan yang telah dipesan oleh Cahya beberapa hari sebelumnya. Ia memesan 2 kamar, 1 kamar untuk mas Yono dan bapaknya Bedil, 1 kamar untuk Cahya, Bedil dan Aim.
Sementara Bedil, didampingi oleh Bapaknya berangkat dari Bandar Lampung menuju Bandung naik bis, mereka turun di Bakauheni lalu naik kapal Ferry ke Merak, dari Merak naik bis lagi ke Bandung.Â
Mereka turun dari bis di terminal Leuwipanjang lalu naik Teman Bus, layanan transportasi bus dalam Kota, turun di Jl. Ganesha, depan Rumah Sakit Boromeus, Jl. Juanda. Mereka berjalan kaki menyusuri Jalan Ganesha, lalu belok kiri di depan masjid Salman ITB, Jl. Ciung Wanara.Â
Aim berasal dari Medan, namun ia sudah tiba lebih awal dan tinggal di rumah kerabatnya. Berbekal aplikasi ojek online ia bergabung dengan Cahya dan Bedil.Â
Pagi pukul 6, mereka bertiga sudah siap mengikuti tes, Cahya menyerahkan kunci kamar ke petugas penginapan dan memasukkan koper dan backpack mereka ke mobil. Usai mengunci mobil mas Yono ke ruang lobby penginapan untuk menikmati secangkir kopi yang telah ia pesan sebelumnya.Â
Lalu mereka bertiga berjalan ke titik lokasi test di gedung labtek I. Di penghujung jalan ciung Wanara mereka berhenti melihat penjual nasi uduk, mereka sepakat untuk sarapan. Tiga porsi nasi uduk dengan lauk telur ceplok beserta kerupuk menjadi santapan mereka pagi itu. Pembayaran secara non tunai menggunakan aplikasi QRIS yang dilakukan oleh Bapaknya Bedil. Usai membayar nasi uduk, Bapaknya Bedil kembali ke penginapan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
