Setelah keluar dari penginapan, aku berbelok ke arah kanan sampai di sudut masjid Salman ITB. Lalu berjalan lurus sampai ke perempatan berikutnya lalu belok kiri.Â
Hari masih pagi banyak burung-burung mengeluarkan suara nyaring di pepohonan yang ada di lapangan di sebelah kiri trotoar yang ku lewati.Â
Di penghujung jalan terdapat seekor kuda yang sedang dibersihkan oleh pemilik. Aroma kotoran kuda sempat mengambil alih aroma yang dirasakan hidungku, dari segarnya udara pagi menjadi pesingnya air seni kuda. Hal ini mengingatkan aku akan piaraan kambing waktu kecil dulu.
Lalu aku kembali belok kanan menyusuri jalan sampai di jalan Tamansari.
Aku terus berjalan sampai melintasi beberapa tempat diantaranya adalah kebun binatang Bandung taman Sabuga lalu melanjutkan perjalanan dan belok kanan, jalan Dayang Sumbi hingga bertemu lagi dengan jalan Juanda tempatku turun dari bus kemarin. Banyak sekali orang beraktivitas pagi ini, petugas kebersihan menyapu jalan, warga berlari, berjalan kaki, bersepeda, petugas kebersihan mengangkut sampah, petugas keamanan kampus menyeberangkan mahasiswa. Tampak banyak sekali mahasiswa yang akan menyeberang di tengah padatnya arus lalu lintas jalan Tamansari di depan Sabuga.Â
Di tengah perjalanan langkah terhenti karena melihat dua orang sedang duduk di trotoar. Mereka mengenakan jaket bertuliskan "BCG.Pro", Bandung Cycling Grapher. Di tangannya terdapat sebuah kamera DSLR dengan lensa cukup panjang.Â
Mereka adalah para fotografer profesional yang mengabadikan berbagai aktivitas olahraga yang dilaksanakan di trotoar jalan Juanda.
Aku menyapa salah satu dari mereka yang bernama Yusep Yusep biasanya ikut meliput berbagai event tingkat nasional baik yang ada diselenggarakan di Bandung, Jakarta ataupun provinsi lainnya namun pagi ini dia berada di sini untuk mengabadikan momen di sekitar jalan insinyur Juanda.
Aku meneruskan langkahku kemudian mendapati seorang penjaja kembang tahu Bandung.
Jajanan kembang tahu dengan rasa jahe dibanderol dengan harga Rp 10.000 pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun menggunakan QRIS.
Pelanggan cukup membuka aplikasi internet banking lalu men-scan QR code yang tertera di gerobak, lalu pada dialog nominal masukkan jumlah yang ingin dibayarkan. Setelah pembayaran berhasil bukti pembayaran ditunjukkan ke si penjual.
Aku kembali ke penginapan untuk beristirahat setelah menempuh jalan kaki sejauh 5 km, jajanan berupa kembang tahu tadi sudah cukup mengganjal sebagai pengganti sarapan pagi. Selamat pagi Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H