Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bandar Lampung - Bakauheni

6 Juli 2023   13:36 Diperbarui: 9 Juli 2023   07:52 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu magrib telah berlalu, sebuah minibus angkutan online tiba di depan rumah, segera kami, aku dan anak keduaku, Dila, naik. Mobil pun bergerak sesuai panduan map ke masjid Airan Raya, Way Huwi.

Tak jauh dari Masjid ini ada Agen Bis Puspa Jaya. Kami akan ke Bakauheni, dengan tujuan akhir kampus ITB Bandung. 

"Terimakasih, Pak", ujar ku kepada driver angkutan online, seraya menutup pintu mobil.

Lalu kami melangkah masuk ke agen penjualan tiket bis, seorang petugas memberikan 2 lembar tiket seharga Rp 60.000/lembar. 

Tak lama berselang ada seorang calon penumpang lainnya yang juga membeli tiket disini. 

"Sebentar lagi bisnya datang", ujar petugas. 

Sebelumnya kami pernah bepergian bersama pada tahun 2011, saat itu Dila, masih duduk di bangku MI.

Kami melakukan perjalanan bersama dengan destinasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), disana kami mengunjungi Pusat Peragaan Ilmu dan Teknologi (Puspiptek), juga menikmati tayangan film 3 dimensi di studio Keong Emas.

"Ada bus jurusan Bandung?" tanya seorang pria bertubuh tinggi, atletis.

"Keponakan saya akan ke Bandung, besok, mereka akan melanjutkan sekolah," ujarnya. 

"Ada pak, berangkat jam 1 siang dan jam 5 sore," timpalnya. 

"Baiklah saya tanyakan pada keponakan saya dulu, saya tinggal tak jauh dari sini", ujar si pria bertubuh tinggi, atletis.

Ia lalu mencatat nomor kontak petugas agen yang tertera pada banner yang menempel di dinding. 

Pukul 19:20 bis berwarna hijau, berhenti. "Silahkan langsung naik," ujar petugas agen. 

Aku bergegas naik ke dalam bus, mataku menyapu ke dalam bus, mencari kursi yang masih kosong. 

Dalam langkah ke tiga aku mendapatkan kursi kosong yang berjarak 2 kursi dari sopir. Dila duduk, lalu aku duduk di sebelahnya. 

Bis bergerak ke arah gerbang tol Itera Kota Baru, melewati pintu tol dan terus melaju, beberapa kali bus melambat karena kendaraan yang ada didepannya juga melambat. Hampir satu jam berlalu, bis kembali melambat di gerbang tol Bakauheni Selatan. Kodektur bis berkata, "Kita akan ke terminal reguler, bagi penumpang yang ingin ke terminal eksekutif jangan turun" 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun