Menjelang pukul 10:00 pagi kami beranjak dari Jl. Joyo Diharjo No.62, Ganjaragung, Kec. Metro Barat, Kota Metro, Lampung  dan menempuh perjalan sejauh 47,5 kilometer untuk tiba di Desa Toto Projo Way Bungur, Lampung Timur (East Lampung Regency), Lampung usai melintasi Kota Sukadana, kami belok kiri menyusuri jalan lintas timur, dan belok kanan di pertigaan Way Bungur, dekat Rumah Makan Muntilan, sebuah rumah makan dengan sajian khas nasi tiwul dengan aneka pilihan lauk, salah satunya mangut ikan gabus. Â
Pukul 11:05 pagi, kami berempat, aku, istriku, Toni dan Ngati (kakak istriku) turun dari mobil dan menuju ke ruang tamu, dengan sumringah, Ibu Sumini didampingi anaknya, Intan dan suaminya menyambut kehadiran kami. Tampak sebuah tenda sebagai tempat pesta resepsi sudah berdiri, juga terlihat beberapa warga setempat tengah menyiapkan panggung pelaminan.
Tak lama berselang, aneka suguhan dikeluarkan dan mendarat di meja yang berada di tengah ruang tamu, empat gelas (four glasses)Â minuman panas (hot drink), 2 gelas teh (tea) dan 2 gelas kopi (coffee), sepiring gemblong, sepiring bolu, lambang sari, tak ketinggalan makanan khas yang terbuat dari singkong, Klanting. "Monggo diunjuk (ayo diminum), dicicipi lho jajane," ujar Sumini.
Obrolan terus berjalan, hingga jajanan di beberapa piring yang tadinya penuh, sudah mulai berkurang banyak. Tampak di bagian dalam ruangan, tuan rumah menyiapkan makan siang, segera kami diminta pindah ke dalam menikmati makan siang di atas lantai, empat buah piring, sebakul nasi, sepiring ikan asin, sambal, jering, ikan goreng, ayam goreng, semangkok besar sop ayam, lalapan, kerupuk dan empat gelas air putih, telah hadir dihadapan kami. Kami duduk melingkar, aku, istriku, Toni dan Ngati, menikmati makan siang dengan lancar, bahkan kami berkeringat.
Tak lama terdengar lantunan azan dhuhur, usai shalat dhuhur kami berpamitan, walaupun tuan rumah berusaha menunda kepulangan kami hingga menjelang ashar. Usai menyerahkan amplop sebagai bentuk dukungan penyelenggaraan resepsi pernikahan, Â beberapa bungkusan diberikan kepada kami sebagai souvenir. Â Lalu kami berfoto, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Metro pada pukul 1:35 siang.
Selamat menempuh hidup baru, Intan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H