Mohon tunggu...
Winarno Abdullah
Winarno Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 1 Bandar Lampung gemar menulis

Ayo jalan kaki

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kopi Pagi

4 Maret 2024   10:07 Diperbarui: 4 Maret 2024   10:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kota kecil yang dikenal dengan sebutan Metro, terdapat sebuah kedai kopi kecil yang menjadi tempat berkumpulnya para remaja setelah jam sekolah. Kedai kopi itu dikelola oleh seorang tua yang ramah bernama Pak Slamet.

Hari itu, Raflesia dan beberapa temannya, Biolis dan Some, berkumpul di kedai kopi tersebut setelah pulang sekolah. Mereka memesan segelas kopi untuk menghilangkan kantuk setelah seharian belajar di sekolah.

"Baru bangun ngopi, buat melek," tulis Raflesia di grup chatting mereka.

"Hmm..mau tidur kok malah minum kopi..mau begadang tah?" balas Biolis dengan candaan.

"Buat raup biar melek," tambah Some.

Raflesia hanya tersenyum, "Hehe iya buat jaga malem di pos. Jadi ireng dong kalo buat raup."

Namun, Some menyela, "Kok buat jaga, buat saya mana..."

"Sesok pagi lah," kata Raflesia mencoba menenangkan Some.

"Besok pagi sudah dingin kopinya," balas Some dengan canda.

Pak Slamet yang mendengar percakapan mereka ikut tersenyum sambil mempersiapkan kopi pesanan mereka. "Di angetin dulu," ujarnya sambil menuangkan kopi ke dalam gelas.

"Jemur matahari," balas Some dengan candaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun