Mohon tunggu...
winarjaki
winarjaki Mohon Tunggu... swasta -

Konsultan yang lagi merantau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Sentarum, Aset Berharga Kapuas Hulu

29 Oktober 2017   03:07 Diperbarui: 29 Oktober 2017   08:55 5486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau sentarum menjadi salah satu situs Ramsar di dunia, yaitu sebuah danau lokasi lahan basah yang paling dilindungi di dunia karena keanekaragaman hayatinya, berdasarkan hasil perjanjian Internasional pada tahun 1994.||Dokumentasi pribadi

Taman Nasional Danau Sentarum terletak di jantung Borneo atau tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat, kira-kira 700 kilometer arah Timur Laut kota Pontianak. Secara administrasi kawasan ini meliputi tujuh kecamatan terdiri dari Kecamatan Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut, Suhaid, Selimbau dan Kecamatan Semitau.

Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum secara hidrologis mempunyai arti penting sebagai pengatur tata air alami bagi Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dan sekaligus sebagai salah satu situs Ramsar di dunia, yaitu sebuah danau lokasi lahan basah yang paling dilindungi di dunia karena keanekaragaman hayatinya.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Posisinya Terkurung oleh deretan pegunungan besar Kalimantan seperti jajaran pegunungan Lanjak di sebelah Utara, Pegunungan Muler di sebelah Timur Dataran Tinggi Madi di sebelah Selatan dan Pegunungan Kalingkang di sebelah Barat, Menjadikan kawasan ini seolah-olah sebuah kawah raksasa yang menghampar luas dijantung Pulau Kalimantan Barat.

Sentarum dan Bukit Tekenang (Lokasinya persis berada di tengah danau) Dilihat dari Pegunungan Lanjak di sebelah Utara.|Dokumentasi pribadi
Sentarum dan Bukit Tekenang (Lokasinya persis berada di tengah danau) Dilihat dari Pegunungan Lanjak di sebelah Utara.|Dokumentasi pribadi
Taman Nasional Danau Sentarum ini mempunyai luas sekitar 132.000 Hektar. Kawasan  sentarum ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tak dimiliki daerah lain. Tumbuhannya saja ada 510 spesies dan 33 spesies di antaranya merupakan spesies endemik Daerah Taman Nasional Danau Sentarum.

Mamalia di danau ini ada 141 spesies, 29 persen diantaranya juga merupakan spesies endemik daerah Taman Nasional Danau Sentarum. Untuk jenis ikan, Danau Sentarum memiliki 266 jenis ikan, sekitar 78 persen diantaranya spesies endemik Kalimantan.

Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebagai danau dengan jenis ikan air tawar terlengkap di dunia. Selain memiliki banyak keanekaragaman hayati, Danau Sentarum juga tercatat sebagai hutan lahan basah tertua di dunia.

Kawasan Danau Sentarum memiliki vegetasi hutan yang unik dimana kawasan hutannya terbenam selama sembilan bulan di dalam air, hanya sekitar tiga bulan pada saat musim kemarau kita bisa melihat pohonnya secara utuh dari akar, batang hingga daunnya.

Sebagai kawasan konservasi, Danau Sentarum memiliki kekayaan keanekaragaman hayati termasuk beberapa species langka yang di lindungi oleh undang-undang antara lain orangutan, bekantan, buaya, labi-labi, burung enggang, bangau binti, dan beberapa Fauna yang sangat endemik, di antaranya sudah menembus pasar kelas International, seperti spesies unggulannya ikan Arwana Super Red (scleropages formosus) dan Ikan Ulang Uli (botia macracranthus) , serta berbagai macam anggrek alam dan lain-lain.

Putat (Baringtonia acutangula)|Dokumentasi pribadi
Putat (Baringtonia acutangula)|Dokumentasi pribadi
Taman Nasional Danau Sentarum juga memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)

Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.

Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil.

Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.

kondisi danau saat musim kemarau|Dokumentasi pribadi
kondisi danau saat musim kemarau|Dokumentasi pribadi
Meski sebagai kawasan taman nasional, di dalam dan sekitar kawasan yang menyediakan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Barat ini, terdapat dua kelompok masyarakat, yang hidup rukun berdampingan dan tinggal menetap di sekitaran danau ini.

Pertama, mayoritas masyarakat Melayu memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yang terbiasa menjala, memukat, memasang sentaban (jebakan ikan), memelihara ikan dalam keramba serta mengumpulkan ikan-ikan hias.

Kedua adalah masyarakat Dayak yang mayoritas terdiri dari suku Dayak Iban, Kantuk, Embaloh, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan adalah sebagai peladang dan pemburu yang tangguh.

Mereka telah lama tinggal dan memanfaatkan sumber daya alam di kawasan ini secara arif dengan aturan adat yang kuat sehingga ikut membantu mengkonservasi kawasan, mereka berprofesi sebagai nelayan dan petani tradisional.

Cara pencapaian lokasi :

  • Pontianak -- Sintang -- Semitau menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam atau Sintang -- Semitau menggunakan longboat (bandong) ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Semitau menggunakan perahu motor jurusan Lanjak menuju Lokasi.
  • Pontianak-Putussibau dengan pesawat terbang sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar tujuh jam menuju Danau Sentarum.

Tuhan menciptakan alam yang indah yang selalu tak sama keindahannya satu dengan yang lain. 

Come on, let's go and have a great time!!!


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun