Taman Nasional Danau Sentarum terletak di jantung Borneo atau tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Propinsi Kalimantan Barat, kira-kira 700 kilometer arah Timur Laut kota Pontianak. Secara administrasi kawasan ini meliputi tujuh kecamatan terdiri dari Kecamatan Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut, Suhaid, Selimbau dan Kecamatan Semitau.
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum secara hidrologis mempunyai arti penting sebagai pengatur tata air alami bagi Sungai Kapuas di Kalimantan Barat dan sekaligus sebagai salah satu situs Ramsar di dunia, yaitu sebuah danau lokasi lahan basah yang paling dilindungi di dunia karena keanekaragaman hayatinya.
Mamalia di danau ini ada 141 spesies, 29 persen diantaranya juga merupakan spesies endemik daerah Taman Nasional Danau Sentarum. Untuk jenis ikan, Danau Sentarum memiliki 266 jenis ikan, sekitar 78 persen diantaranya spesies endemik Kalimantan.
Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebagai danau dengan jenis ikan air tawar terlengkap di dunia. Selain memiliki banyak keanekaragaman hayati, Danau Sentarum juga tercatat sebagai hutan lahan basah tertua di dunia.
Kawasan Danau Sentarum memiliki vegetasi hutan yang unik dimana kawasan hutannya terbenam selama sembilan bulan di dalam air, hanya sekitar tiga bulan pada saat musim kemarau kita bisa melihat pohonnya secara utuh dari akar, batang hingga daunnya.
Sebagai kawasan konservasi, Danau Sentarum memiliki kekayaan keanekaragaman hayati termasuk beberapa species langka yang di lindungi oleh undang-undang antara lain orangutan, bekantan, buaya, labi-labi, burung enggang, bangau binti, dan beberapa Fauna yang sangat endemik, di antaranya sudah menembus pasar kelas International, seperti spesies unggulannya ikan Arwana Super Red (scleropages formosus) dan Ikan Ulang Uli (botia macracranthus) , serta berbagai macam anggrek alam dan lain-lain.
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kemerah-merahan karena mengandung tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.
Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil.
Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat di kolam-kolam kecil.
Pertama, mayoritas masyarakat Melayu memiliki mata pencaharian sebagai nelayan yang terbiasa menjala, memukat, memasang sentaban (jebakan ikan), memelihara ikan dalam keramba serta mengumpulkan ikan-ikan hias.
Kedua adalah masyarakat Dayak yang mayoritas terdiri dari suku Dayak Iban, Kantuk, Embaloh, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan adalah sebagai peladang dan pemburu yang tangguh.
Mereka telah lama tinggal dan memanfaatkan sumber daya alam di kawasan ini secara arif dengan aturan adat yang kuat sehingga ikut membantu mengkonservasi kawasan, mereka berprofesi sebagai nelayan dan petani tradisional.
Cara pencapaian lokasi :
- Pontianak -- Sintang -- Semitau menggunakan kendaraan roda empat sekitar 11 jam atau Sintang -- Semitau menggunakan longboat (bandong) ditempuh sekitar tujuh jam. Dari Semitau menggunakan perahu motor jurusan Lanjak menuju Lokasi.
- Pontianak-Putussibau dengan pesawat terbang sekitar dua jam dan dari Putussibau ke Nanga Suhaid dengan longboat sekitar tujuh jam menuju Danau Sentarum.
Tuhan menciptakan alam yang indah yang selalu tak sama keindahannya satu dengan yang lain.Â
Come on, let's go and have a great time!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H