Serangan AI terhadap penulis juga dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, AI dapat digunakan sebagai alat bantu penulisan yang kuat. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data besar dan mempelajari pola, AI dapat membantu penulis dalam melakukan riset dan menghasilkan konten yang lebih baik. AI juga dapat memberikan saran tentang cara meningkatkan struktur dan gaya tulisan.
Selain itu, AI dapat membantu penulis dalam mengatasi masalah umum seperti tumpang tindih kata, ejaan yang salah, dan tata bahasa yang buruk. Dengan alat koreksi otomatis, penulis dapat meningkatkan kualitas tulisan mereka dengan cepat dan efisien. Ini dapat membantu penulis mempercepat proses produksi dan menghindari kesalahan yang sering terjadi.
Namun, meskipun serangan AI terhadap penulis menimbulkan tantangan, ada beberapa hal yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Salah satunya adalah kemampuan manusia untuk berpikir kritis dan memiliki sudut pandang yang unik. Penulis manusia dapat menggali lebih dalam ke dalam subjek, melakukan riset yang mendalam, dan menyajikan perspektif yang tidak terpikirkan oleh AI.
*) Penulis adalah guru, penggiat literasi dan peneliti seni budaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H