Perubahan kebijakan pada suatu parlemen sering kali terjadi karna adanya pergantian kepemimpinan. Hal ini rasanya sudah tidak asing lagi di dengar oleh masyarakat Indonesia, karena hal ini sering terjadi seiring berganti nya kepemimpinan.
Berbicara mengenai pergantian kepemimpinan. Kini Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) telah di gantikan oleh Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Yang kini masih menjabat sejak 21 April 2021.Â
Pergantian Mendikbudristek berimbas pada perubahan nya kebijakan, salah satu nya adalah perubahan kurikulum, yang sebelumnya adalah kurikulum 2013 yang biasa kita sebut K13 kini di ubah menjadi kurikulum merdeka.Â
Pergantian sistem kurikulum yang sering terjadi di Indonesia ini karena terbentur akan aturan atau regulasi (kebijakan) dari stakeholder yang diatas khususnya Menteri Pendidikan (Vhalery et al., 2022).
Kurikulum menjadi bagian terpenting dalam sebuah lembaga pendidikan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil belajar, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran sesuai rencana dan kesepakatan disebut kurikulum (Hall et al., 2022; Mailin, 2021).
Pada kurikulum merdeka Guru berperan sebagai fasilitator dan didukung oleh kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial (Purba, 2022).
Untuk merealisasikan kurikulum merdeka tersebut pemerintah melakukan Sosialisasi, simulasi, sampai pelatihan - pelatihan terhadap guru. Dan pemerintah juga memberikan dukungan terhadap guru yang menerapkan kurikulum merdeka yaitu dengan platform Merdeka Mengajar, komunitas belajar, narasumber berbagi praktik baik, seri webinar, layanan helpdesk, dan mitra pembangunan.Â
Salah satu tujuan dari kurikulum merdeka ini adalah agar siswa dapat membiasakan dan memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat, lebih berfikir kritis, dan juga lebih kreatif dan siswa semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Â
Dalam waktu kurang lebih 1 tahun berjalan kurikulum merdeka di realisasikan di setiap sekolah maupun Universitas, banyak perubahan yang dirasakan oleh siswa salah satu nya yaitu siswa berani untuk berpendapat dan siswa memiliki minat untuk mengeksplorasi dalam kegiatan pembelajaran nya.Â
Tidak hanya siswa yang dapat merasakan perubahan tersebut, guru yang menerapkan kurikulum merdeka, merasa lebih mudah dalam proses pembelajaran, karna kelas menjadi interaktif dan siswa dapat mengeksplorasi apa yg sedang dj pelajari.Â
Hal tersebut tentu sesuai Ekspektasi pada kurikulum Merdeka, yaitu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mencetak karakter siswa menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H