Mohon tunggu...
KKN 137 Pesanggrahan
KKN 137 Pesanggrahan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hai pembaca, ikuti kegiatan kami mahasiswa KKN kelompok 137 Desa Pesanggrahan Situbondo melalui platform digital ini. Kami akan memuat berita-berita menarik terkait kegiatan kami selama 40 hari pelaksanaan KKN UMD. Mari saling mengenal lewat tulisan yang kami muat, jangan lupa tinggalkan ulasan Bless You.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Posyandu Langkah Awal Cegah Stunting Desa Pesanggrahan

3 Agustus 2023   08:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   08:07 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situbondo - Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo: Kader Posyandu beserta Ibu Kepala Desa galakkan pencegahan stunting pada balita di desa Pesanggrahan.

Stunting merupakan fenomena kesehatan akibat kekurangan gizi kronis pada balita, memiliki dampak kumulatif yang cukup kompleks. Sebagai langkah awal pendekatan, desa melakukan program yang dijalankan oleh kader Posyandu. Sejalan dengan adanya periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dilakukan beberapa pendekatan dengan harapan mencegah munculnya kasus stunting baru. 

"Wilayah Pesanggrahan sendiri terdiri dari empat kelompok Posyandu, kebetulan wilayah Accem ini sendiri namanya Posyandu Kenanga. Pembagian kelompok ini untuk mempermudah menjangkau masyarakat, mengingat banyaknya balita pada tiap dusun," ujar Risma salah satu Kader Posyandu saat diwawancarai mahasiswa KKN 137.

Kader Posyandu secara proaktif melakukan upaya pencegahan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), melakukan pelatihan pada kader posyandu, pemberian obat cacing, tablet zinc, maupun pemberian imunisasi lengkap. Posyandu dilakukan tiap sebulan sekali di minggu awal. Pencatatan rutin pada buku dapat digunakan sebagai acuan apakah anak tumbuh dengan normal. Pengukuran dilakukan pada berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, serta riwayat imunisasi.

Pemberian PMT rutin diberikan pada saat Posyandu, terdapat juga program tambahan pemberian PMT bagi balita yang terdeteksi Stunting. Inovasi PMT juga dilakukan guna mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang. 

Jumlah rata-rata bulanan balita yang melakukan posyandu mencapai 40 orang pada satu cabang posyandu di dusun Accem. Selain pengecekan terhadap balita sebagai upaya pencegahan stunting. Dilakukan juga langkah awal dengan pemberian obat tambah darah kepada remaja putri guna mengurangi resiko anemia. Selain itu terdapat pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin serta bimbingan berkenaan dengan perlunya pemenuhan gizi pada masa kehamilan, serta pemberian ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun