Sinegitas di antara sesama unit Damkar para pengguna lahan bertetangga (yang sudah memiliki unit damkar), juga dengan pemerintah dan Manggala Agni amat penting ditingkatkan. Perlu dibangun hubungan komunikasi dan sistim saling bertukar informasi di antara semua elemen terkait. Kerjasama pelatihan bersama para personil Damkar dengan Manggala Agni, seperti yang sudah dilakukan PT. RKK selama ini, baik secara terpusat di pusat pelatihan Manggala Agni maupun pelatihan langsung di lahan garapan perlu dilanjutkan dan ditingkatkan intensitas dan kualitasnya. Hal itu akan mempertinggi kemampuan, tidak hanya ketrampilan kerja pemadam kebakaran, tetapi juga memperlancar komunikasi dan koordinasi antar unit Damkar dalam pelaksanaan tugasnya. Peran pemerintah daerah, aparat kepolisian dan militer dalam mendukung kinerja Damkar tidak dapat dilepaskan dari sistim penanganan bahaya kebakaran.
[caption caption="Tim Damkar PT. RKK Jambi menjalani pelatihan pemadam kebakaran bersama pelatih dari Manggala Agni, Kemenhut dan LH."]
Pengawasan melekat pada diri semua pihak di setiap tempat adalah hal terpenting pertama dalam mengantisipasi bahaya kebakaran. Keteledoran dan kelalaian orang per orang maupun kelompok dalam mewaspadai munculnya titik api, seperti membuang puntung rokok sembarangan, meniggalkan jejak perapian di hutan dan lahan pertanian/perkebunan, dapat menjadi awal dari bencana besar kebakaran seperti saat ini. Kebakaran lahan garapan, terutama di lahan gambut, yang diikuti oleh bencana asap selamanya akan menimbulkan kerugian di berbagai bidang, seperti kesehatan, transportasi, ekonomi-perdagangan, dan rusaknya ekosistem lingkungan. Oleh karena itu, penyediaan sistim Damkar yang handal harus menjadi salah satu persyaratan mutlak bagi setiap pengguna lahan garapan di negeri ini. (WS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H