Mohon tunggu...
Thufailah Ma'shum
Thufailah Ma'shum Mohon Tunggu... -

Doctor at RSUD Dr.Soetomo Surabaya, East Java, also certified Hypnotherapist from IBH. So, feel free to share everything with me, cause I'm your best therapist. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dr.Yulisa Haslinda,PS.OG as My Volunteer

22 November 2012   17:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:49 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13536054642145296569

Everyday is SUNDAAAAAYYYYY!!!! Seneng banget rasanya punya pagi buat dinikmati, brisk walking muterin kampus B Unair, Yoga di hamparan rumput indahnya Perpustakaan, pulangnya mampir ke pasar, lanjut memasak, setelah sarapan menelaah kembali buku-buku jaman kuliah atau yang lainnya, sambil menyeruput segelas tehjasmine favorit saya, baru deh sore sampe malem praktek. Ini semua adalah hal yang jarang banget bisa dilakukan pas jaman kuliah, saat masih harus ngesot-ngesot stase di RS sebagai Dokter Muda. Hahahaha.... Pokoknya everyday is sunday! [caption id="attachment_217704" align="aligncenter" width="300" caption="If you have a cup of tea in the morning, everyday is Sunday!"][/caption] Soal memasak, jangan sesekali berharap mencicipi masakan saya, membayangkannya pun jangan! Sungguh jika Anda tak ingin mual, muntah, lemah, letih, alah! Pun membayangkan betapa pandainya saya memasak, atau betapa lezatnya masakan saya tetap jangan! Karena ini adalah pertama kalinya saya berkenalan dengan dapur beserta isinya. Ini adalah pertama kalinya saya bisa membedakan biji pala dan merica, kangkung China kangkung kali, mengenali kenikir, dan seterusnya dan seterusnya. Hasil dapur yang pertama adalah NASI GORENG! Hahaha... tapi... naasnya nasi goreng pertama saya mengalami abortus insipiens, terpaksa dilakukankurretage besar-besaran lantaran "bumbu mentah ulekan" yang saya beli jadi di pasar tadi saya tumplek'i nasi! Jangankan nunggu sampe harum, riuh rendah bunyi "sreng-sreng" aja belum terdengar! Hadoooohh... absurd! Acara masak memasak yang kedua menunjukkan perubahan karena kitchen disaster sehari sebelumnya membuat saya merenung, meratapi kitab Rahasia Masakan Sepanjang Masa dan meraung-raung saat berseluncur di internet, demi memecahkan misteri: "Dimana kekurangan sayaaaaaaaaahh??!!!" satu persatu teknik saya dapatkan dari ribuan artikel (tsahhhhhh..... ~.~), dan tak dapat dipungkiri bahwa peran Mama sangatlah besar dalam menentukan cita rasa masakan! Setidaknya bagi saya yang telah menelepon Mama setelahkitchen disaster yang memilukan itu. Hahaha.... Entah sudah berapa macam resep yang sudah saya coba, tapi yang jelas saya sudah cukup percaya diri ketika teman-teman kos mau mencicipi. Qiqiqi... Pun sejak awal-awal eksperimen di dapur, banyak yang bilang bahwa tangan saya "enak", setiap masakan yang diolah slalu pas. Argh... Pujian yang indah sebenarnya, tapi "tangan enak" itu terdengar seperti: "ngelamuti tanganmu kayak permen!", Krrrrrr.... Seperti kata orang bijak "Di balik kesuksesan lelaki, pastilah terdapat wanita yang hebat!", demikian pula saya, "Di balik eksperimen memasak, pastilah terdapat volunteer setia yang tak pernah khawatir keracunan!". Hahaha... Dialah dr. Yulisa Haslinda, PS. OG (Pend.Spesialis Obstetric and Ginecology) a.k.a Mbak Icha! Yeayy!!! Mbak Icha adalah tetangga kamar yang asyik, di indekos yang mayoritas penghuninya adalah dokter resident ini suasanya cukup individualis tapi kami tak sungkan-sungkan untuk saling berkunjung, walau untuk sekedar ngobrol ngalor ngidul, membahas pasien ini itu, resident ini itu, sampe berbagi ilmu dan pengalaman jadi dokter umum dan resident Obsgyn, tak jarang pula ia menguatkan tekat saya untuk menjadi seorang Obsgyn, sampai akhirnya kami sama-sama ngantuk dan berkomitmen untuk tidur. Hehehe... Overall, Mbak Icha adalah orang yang cerdas, lugas dan detail tapi ga kalah asyik buat seru-seruan. Dia juga memberikan komentar serta saran yang membangun, mulai dari bumbu sampai dengan cara memotong sayur. Sungguh beruntung saya memiliki volunteer seperti Mbak Icha. Hahaha... Pernah suatu kali dia mengkritik potongan sayur yang gak rata, ada yang gede ada yang kecil, lalu setelah sedikit membela diri dengan mengatakan bahwa ini campuran daun pepaya yg imut dengan daun singkong yang guedhe-guedhe, saya berkata dalam hati: "Baik Suhu, nanti lagi saya bawa penggaris ke dapur!". Gyahahahaha..... (also published on my blog: tuffyte-ori.blogspot.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun