Konbanwa! (Good evening in Japanese)
Udah hampir setahun sejak post terakhir, haha, pas log in aja pake lupa-lupa inget passwordnya. Sebenernya jalan-jalan ke Jepangnya di lebaran 2014, tapi karena banyaknya request (cie ileh, bak artis aja) dan banyak yang nanya-nanya seputar jalan-jalan ke negeri Sakura ini, jadi mending ditulis aja deh, soalnya capek juga yeee kalau harus ulang cerita yang sama berkali-kali, mana tau bisa jadi referensi buat temen-temen yang lain juga.
Semua yang akan diceritain disini dan part-part selanjutnya adalah pure pengalaman pribadi, jadi belum tentu rute gue lebih asik atau lebih murah dibanding yang traveler lain karena semua balik lagi sama kemampuan finansial, fisik dan apa yang loe pengen liat selama disana.
Sesuai judulnya, Intro, jadi harus diceritain juga dong dari awal kenapa awalnya pilih ke Jepang (melankolis gitu loh, harus detail). Dulu sebenernya gue juga biasa aja sama negara ini, kalau ada budget lebih mungkin boleh mampir, tapi bukan my first option, belum lagi denger cerita orang-orang kalau disana ga ada yang murah. Gue masih inget banget di bulan Januari dikasih dorama Jepang segambreng sama sepupu, abis copy juga nunggu dulu sebulanan baru mulai nonton, NAH, dari sana lah gue mulai “terjerumus”, ga berenti nonton sampai hari ini. Maret, sakingan udah ngebet mau kesana, gue mulai cek harga tiket pesawat, sambil cari-cari peserta, udah ga kalah gigihnya sama marketing kartu kredit, setiap orang gue tanyain mau ikut ga, tiap hari gue bujuk pakai cara kirimin foto Gunung Fuji, Disneysea sampai museum Doraemon (walaupun akhirnya ga kesana sih, hahaha, kayak calon pemilu aja, manis didepan doang), in the end ada 1 yang terpancing umpan. Cihuyyyyy, Japan, we are coming!!
Dulu gue berangkat naik Air Asia, landing di Tokyo Haneda, pulang via Osaka. Harga tiket PP 6.6 juta Rupiah/pax (bagasi 20kg dan makan 2x). Begitu keluar dari custom gue buru-buru information center beli subway pass, ini WAJIB dimiliki sih menurut gue (atau ada juga yang prefer JR PASS). Gue ambil yang Tokyo Subway 3-day ticket, 1500 yen dan Metro combination 2-day, 980 yen. For further information bisa liat disini (http://www.tokyometro.jp/en/ticket/value/index.html).
Pesawat AA touch down malam, dari baca-baca pengalaman traveler lain, ada yang stay di airport sampai first train esok harinya buat ngirit penginapan semalam, sekali lagi, ini tergantung dari pilihan masing-masing individu. Lanjut cerita habis beli subway pass, kita mau ke penginapan di daerah Asakusa, naik Keikyu line (stasiun ada di sebelah information center), transfer JR Yamanote line di Shinagawa, stop Akihabara, fare 580 yen. Dari Akihabara naik taksi, sekitar 3 km-an, fare 1450 yen. Option lain bisa cek disini (http://www.haneda-airport.jp/inter/en/access/accessfinding.html).
Untuk penginapan kita pilih di Tokyo Khaosan Original karena murah, lokasi strategis dan transportasi convenient, 3 menit walk distance ke subway station. Kita ambil kamar private 2 orang, bathroom dan toilet share, biaya 2500 yen/orang/malam. (http://www.khaosan-tokyo.com/en/assets_c/2010/01/O%20twin%20private-699.html), gue cuma bisa bilang yang ambil fotonya pinter, karena kamarnya suer kecil bangettttt, luas paling 6m2, begitu buka pintu, cuma ada ranjang susun dan ac, tempat kosong yang di samping ranjang itu hanya cukup untuk tidurin koper, jadi alhasil kita kayak ninja Hattori, harus jinjit-jinjit karena limited space, kalau ada dua orang mau lewat, salah satu harus ngalah dulu masuk ke ranjang, yahh ada harga ada barang lah. Untuk pilihan hotel/hostel bisa dicari di agoda.com, hostelworld.com, booking.com dll.
Wah ga berasa udah nulis panjang, sepanjang jalan kenangan. Next chapter kayaknya bakalan lebih panjang, secara perjalanan gue 10 hari inland, jangan bosen yah bacanya, hahaha! Here are some teasers :)
*) Keterangan Gambar Utama: Fushimi Inari Taisha, Kyoto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H