Media saat ini memiliki jaringan yang kuat dalam mendistribusikan kontennya. Seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi membuat media berlomba-lomba untuk menjadi yang nomor satu dan utama. Konten yang disampaikan di setiap media dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, ada yang memilih menggunakan teks biasa, teks dengan gambar dan bahkan menggunakan video.
      Industri media yang hadir di tengah-tengah masyarakat akan selalu menghadirkan karya yang kreatif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas, salah satunya dengan cara visual storytelling. Visual menjadi salah satu cara ampuh untuk menyampaikan pesan ke public karena dengan visual masyarakat akan lebih mudah untuk menerima pesannya. Visual yang dimunculkan dianggap mampu memanjakan mata yang melihatnya, sekaligus mampu memberikan ikatan emosional yang berbeda tergantung bagaimana orang tersebut melihatnya.
      Menurut "A Brief Practical Guide" Visual storytelling merupakan sebuah gambar, bentuk, kata, warna  untuk menyampaikan informasi kepada audiens agar mudah dipahami dan diterima karena visual yang digunakan akan menarik perhatian. Visual storytelling bukan hanya mengenai gambar, warna dan bentuk saja, namun ini adalah sebuah cara untuk membuka pikiran audiens mengenai pesan yang disampaikan agar audiens mampu menangkap dengan jelas apa pesan tersebut. Pesan yang disampaikan melalui sebuah gambar akan mudah dipahami karena otak kita lebih cepat untuk memproses gambar daripada sebuah teks seperti yang disampaikan Kiefer dan Porter dalam buku The Power of Visual Storytelling.
      Lalu bagaimana caranya kita membuat visual storytelling yang baik ? berikut ada beberapa aturan yang ditulis oleh Ernesto Olivares, seorang creative storytelling yang harus kita pahami sebelum membuat visual storytelling agar menarik :
Show, don't tell
Dalam menyampaikan pesannya, kita harus memunculkan visual yang menunjukkan apa keuntungan yang dimilikinya, jangan beritahu terus terang, biarkan orang yang membacanya mengetahuinya sendiri.
Context is everything
Konteks adalah apa yang diasumsikan oleh semua orang, berdasarkan apa yang kami perlihatkan atau diberi petunjuk. Hal lain yang hebat adalah, ketika kita dapat dengan mudah bermain dengan asumsi audiens kita, dan membalikkannya. Jadi konteks di dalam visual storytelling menjadi hal penting untuk mencari audiens.
Show people
Berikan gambaran mengenai sebuah kisah orang lain, bagikanlah kisah orang yang berpengaruh besar dan sukses bukan hanya kisahmu saja. Hal ini untuk menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pengaruh besar atau terkenal bisa menjadi seperti itu karena orang lain di belakangnya juga.
Be Personal, Be True
menjadi dirimu sendiri untuk menciptakan sebuah pesan nyata untuk menarik perhatian orang, bukan hanya sebatas karya fiksi yang belum tentu hal tersebut menarik perhatian banyak orang.Â
Keep moving
Selalu berikan hal baru dalam setiap sajian kepada masyarakat. Bergerak maju mengikuti zaman dan hal baru akan memberikan kesan kepada masyarakat bahwa kita selalu up to date dan bisa bersaing dengan yang lainnya.
Nah dengan adanya gambaran singkat ini mengenai visual storytelling ini semoga dapat memberikan pencerahan bagi kalian yang ingin mencoba membuat visual storytelling. Jangan lupa dengan aturan yang harus ada agar karya yang dibuat dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh masyarakat luas.
ReferensiÂ
Kiefer, Brian dan Molly Porter. The Power Of Visual Storytelling "How to Create Compelling Visual Stories.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H